RAMADHAN 2020
Hal yang Tak Boleh Dilakukan saat Berpuasa di Bulan Ramadan, Beri Efek Negatif hingga Kematian
Ramadhan 2020 terasa sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena masyarakat luas sedang dalam masa pandemi virus corona.
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Tak terasa sebentar lagi umat Islam akan menyambut bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa.
Ramadhan 2020 terasa sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena masyarakat luas sedang dalam masa pandemi virus corona.
Pemerintah di beberapa negara, termasuk Indonesia juga telah menerapkan kebijakan agar kegiatan-kegiatan selama bulan Ramadan tidak menimbulkan lonjakan jumlah kasus virus corona.
Termasuk rutinitas di bulan Ramadan yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia, seperti buka bersama atau sahur on the road juga dilarang di tahun ini.
• Aneka Menu Tahan Lama Solusi Sahur dan Buka Puasa Anak Kos Jelang Ramadan dalam Pandemi Corona
• Virus Corona Menyebar di Seluruh Dunia, Sejumlah Warga Negara di Amerika dan Eropa Tuntut China
Oleh karena itu, saat bulan Ramadan, aktivitas mulai bertambah, bahkan harus merelakan sedikit jam tidur untuk menyiapkan makan sahur.
Ramadan membuat seseorang harus bangun tidur di awal waktu untuk melaksanakan ibadah sahur.
Hal ini membuat seseorang kurang tidur, apalagi bagi mereka yang belum terbiasa tentu akan membuat tidak nyaman.
Melansir Gulf News, menjaga siklus tidur yang sehat dan menghindari begadang selama Ramadan adalah hal penting.
“Beberapa orang mencoba melakukan terlalu banyak kegiatan selama bulan Ramadan.
Mereka menghabiskan hari-hari di tempat kerja atau merawat anak-anak.
• Ramalan Zodiak Asmara Kamis 23 April 2020, Leo Jangan Berharap, Virgo Tenang, Scorpio Terluka
• Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 23 April 2020, Aries Keputusan Sulit, Gemini Energik, Cancer Angkuh
Di tengah semua ini, beberapa orang kurang tidur,” kata Dr Irshaad Ebrahim, dokter di London Sleep Centre Dubai.
Kurang tidur tidak hanya memengaruhi perasaan di hari berikutnya, tetapi juga kesehatan jangka panjang yang menguras kemampuan mental serta fisik.
“Kurang tidur yang cukup menyebabkan gangguan memori dan gangguan perhatian, itu memperburuk kecemasan dan depresi.
Kurang tidur juga menganggu pembelajaran tugas baru,” tutur Dr Vishal Pawar, spesialis saraf di Aster Speciality Clinic.
Otak orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam untuk tidur dalam setiap siklus 24 jam.
Menurut Ebrahim, kebutuhan tidur tidak bisa dilakukan dengan ‘sekali jalan’.
• Hadapi Covid-19, Pemkab Bintan Bentuk Posko Pantau hingga ke Desa, Ini Tugasnya
• 60 Ucapan Puasa 2020 Ramadhan 1441 H, Pantun, Puisi Hingga Kata Mutiara, Bagikan di WA, FB & Twitter
“Anda dapat membagi periode tidur menjadi dua episode tidur selama Ramadan, selama jumlah totalnya tujuh hingga sembilan jam,” tuturnya dikutip dari Gulf News.
Tolok ukur sederhana apakah seseorang cukup tidur adalah dengan merasakan bagaimana perasaan Anda ketika bangun.
“Jika Anda merasa waspada dan berfungsi secara optimal maka Anda cukup tidur.
Namun, jika Anda merasa lelah, lesu, dan mengantuk maka perlu lebih banyak tidur,” ungkap Ebrahim.
Kesalahan paling umum yang dilakukan orang selama Ramadan adalah makan makanan berat dan kemudian langsung tidur.
Selain itu, orang-orang akan minum banyak kopi di malam hari sehingga membuat mereka melakukan tidur siang yang panjang.
“Selama Ramadan orang cenderung begadang semalaman, mencoba tidur setelah salat Subuh, kemudian mereka akan pergi kerja, atau bahkan beberapa orang akan begadang semalaman, makan banyak saat sahur lalu tidur selama enam hingga delapan jam. Ini bukan solusi yang sehat,” jelasnya.
Ebrahim merekomendasikan untuk tidur setelah salat Tarawih hingga waktu sahur, meskipun hanya akan tidur selama tiga hingga empat jam saja.
Namun, itu lebih baik daripada begadang, karena menurutnya waktu malam adalah periode paling optimal untuk tidur.
“Periode waktu malam adalah periode optimal untuk tidur karena saat inilah sekresi melatonin berada pada titik tertinggi dan paling menguntungkan,” jelas Ebrahim.
“Kemudian untuk memenuhi kebutuhan Anda, tidur antara Ashar dan Maghrib selama tiga hingga empat jam,” pungkasnya.
• Ini Daftar Pasien Sembuh Covid-19 di Kepri, Tanjungpinang 6, Batam 2, Karimun 1
• Kemenag Imbau Umat Muslim Batam Lakukan Seluruh Aktifitas Ibadah Ramadan di Rumah
Dampak begadang saat Ramadan
Pada saat berpuasa, beberapa kondisi kesehatan seperti lemah, kurang berkonsenterasi, hingga terserang sakit maag sering terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika Anda begadang pada malam harinya, namun keesokan harinya Anda harus tetap beraktivitas secara normal dan berpuasa?
Berikut beberapa dampak dari begadang saat Ramadan.
Lemah
Kekurangan waktu tidur menyebabkan tubuh tidak pulih sepenuhnya, sehingga keesokan harinya tubuh akan terasa lemah dan tidak fit.
Akibat asupan yang dibatasi saat berpuasa dan kondisi tubuh yang tidak prima, tentu saja akan mengakibatkan Anda merasa semakin lemah.
Keadaan lemah tersebut akan menyebabkan Anda tidak akan mampu melaksanakan rutinitas sehari-hari dengan normal, sehingga akan berpengaruh buruk terhadap produktivitas Anda.
Kurang konsentrasi
Saat begadang, waktu otak untuk beristirahat menjadi lebih sedikit dan otak yang tidak beristirahat sempurna akan bekerja kurang optimal keesokan harinya.
Kondisi ini ditandai dengan perasaan mengantuk, kurang berkonsentrasi, pusing, hingga sakit kepala.
Kondisi kekurangan cairan dan elektrolit selama berpuasa menyebabkan kondisi tersebut semakin berat.
Kurang berkonsentrasi juga dapat mengganggu rutinitas sehari-hari, dan yang berbahaya adalah kurang konsentrasi saat berkendara dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian.
Sakit Maag
Biasanya orang yang begadang akan merasa mengantuk dan kurang berkonsentrasi pada keesokan hari.
Keadaan ini dapat menyebabkan orang tersebut menjadi lebih emosional, dikarenakan penderita merasa tidak dapat melaksanakan aktivitas secara normal.
Rasa emosional yang berlebihan menyebabkan produksi asam lambung meningkat.
Biasanya orang tersebut akan merasa cepat lapar atau perut kembung.
Sementara bagi penderita sakit maag, hal-hal tersebut dapat memperparah penyakitnya.
Pada orang yang berpuasa, perut akan dalam keadaan kosong selama ± 14 jam, tentu saja keadaan ini akan semakin memperberat puasa pada orang yang menderita penyakit maag.
(Tribunnewswiki.com/Ron)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ramadan Segera Tiba, Jangan Lakukan Hal Ini saat Berpuasa karena Beri Efek Negatif hingga Kematian