RAMADHAN 2020
Ramadhan 1441 H / 2020 di Tengah Pandemi, Ahli Gizi Sebut Ternyata Puasa Justru Tingkatkan Imunitas
Jalannya puasa Ramadhan 1441 H atau Ramadhan 2020 kali ini harus dilalui di tengah wabah corona.
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Umat muslim menyambut bulan Ramadhan 1441 H dengan sedikit perbedaan.
Pasalnya, ibadah puasa tahun ini dilaksanakan dengan kondisi pandemi virus corona.
Namun tak perlu khawatir puasa di tengah pandemi corona, ahli gizi sebut puasa Ramadhan justru tingkatkan imunitas.
Jalannya puasa Ramadhan 1441 H atau Ramadhan 2020 kali ini harus dilalui di tengah wabah corona.
Apakah berbahaya jika tetap menunaikan puasa sementara wabah Covid-19 mengancam?
• Doa Buka Puasa 1 Ramadhan 1441 H Lengkap dengan Latin dan Terjemahan
• Jadwal Puasa 2020 Ramadhan 1441 H 35 Kota di Indonesia, Bisa Download
Tentu, wabah virus corona ini menjadi tantangan tersendiri bagi umat muslim.
Di saat semua orang diimbau untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi apakah dengan beribadah puasa ini umat muslim tetap terjaga imunitasnya?
Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada ( UGM), R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D., menyatakan, puasa bermanfaat pada sistem kekebalan tubuh atau imunitas.
"Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa berisiko meningkatkan infeksi Covid-19," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi UGM, Kamis (23/4/2020).
Memperbaiki jaringan sel yang rusak
Dwi Budiningsari menjelaskan, dengan berpuasa yang benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel yang rusak. Berpuasa 30 hari bisa merangsang produksi sel-sel darah putih baru.
• Salah Kutip Pernyataan Pakar Medis, Donald Trump Ngamuk ke Wartawan Amerika Serikat
• HARI Ini Penerbangan Terakhir dari Bandara Hang Nadim Batam, Penumpang Diminta Refund Tiket

Hal ini mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. Kondisi dengan sistem kekebalan yang telah diregenerasi akan semakin memperkuat tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya.
Ketua Prodi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini menjelaskan kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi.
Orang yang mengalami gizi kurang akan sangat rentan terhadap infeksi Covid-19. Namun orang yang bergizi baik dengan kebutuhan energinya telah tercukupi, maka berpotensi besar memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus corona.
Secara umum terdapat 3 fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia.
- Menjadi sumber energi sebagai prioritas utama yang digunakan oleh tubuh.
- Fungsi regulasi yaitu mengatur agar tubuh sehat dan bugar, termasuk fungsi kekebalan tubuh.
- Fungsi pertumbuhan yang merupakan prioritas terakhir dan akan berlangsung apabila fungsi pertama dan kedua telah terpenuhi.
Manfaat Berpuasa
Dengan berpuasa juga bermanfaat:
- Meningkatkan imunitas
- Membantu detoksifikasi tubuh
- Membantu mengeluarkan berbagai racun yang tersimpan dalam tubuh. Misalnya zat-zat adiktif aditif dalam makanan seperti pengawet dan pewarna makanan.
- Dapat mengurangi massa lemak tubuh. Lemak yang berlebih dalam tubuh dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Pasalnya, lemak yang berlebih akan memicu produksi sel yang menyebabkan peradangan organ tubuh sehingga memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.
Ahli Gizi UGM ini juga membagikan sejumlah tips agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa di saat pandemi Covid-19.
1. Langkah awal adalah memastikan terlebih dahulu kondisi kesehatan tubuh. Orang sehat dianjurkan tetap berpuasa, sedangkan yang sakit dianjurkan berkonsultasi terlebih dulu ke dokter.
2. Menjaga makan yang sehat dan seimbang sesuai dengan porsi isi piringku. Saat sahur dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks dan serat yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna diubah menjadi energi.
Dengan begitu energi yang dihasilkan akan bertahan lebih lama dan juga merasa kenyang lebih lama. Contohnya seperti nasi merah, kentang, roti gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, gandum, dan ubi.
3. Konsumsi sayuran hijau, brokoli, wortel, dan lainnya yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Sementara untuk protein dapat dipenuhi dari hewani maupun nabati seperti ikan, telur, ayam, daging, tempe, dan tahu.
4. Mengonsumsi buah-buahan, seperti semangka, pepaya, melon, jeruk, buah naga, dan lainnya.
5. Menjaga asupan air putih 2 liter atau setara dengan 8-9 gelas sehari, diatur mulai dari buka hingga sahur.
6. Batasi konsumsi gula jangan lebih dari 50 gram sehari atau setara dengan 4 sendok makan. Karena bisa memengaruhi sel imun untuk memerangi penyakit.
7. Hindari konsumsi makanan dengan kandungan lemak trans tinggi dan kurangi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti makanan atau minuman yang terlalu manis.
Saat berbuka
Ketika berbuka puasa, Budiningsari menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan.
Selama berpuasa ini, umat muslim juga disarankan tetap melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga. Karena olahraga dapat dilakukan dengan aktivitas rumah tangga dan senam aerobik ringan hingga sedang untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Jika sudah beraktivitas, maka agar ingat untuk istirahat yang cukup setidaknya 8 jam sehari. Menjadwalkan tidur secara teratur penting dilakukan sebab jadwal tidur selama berpuasa berubah drastis.
Selain itu, masyarakat juga harus menghindari stres karena bisa menurunkan imunitas. Tidak kalah penting tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Yakni dengan menjaga kebersihan melalui rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan memakai masker jika keluar rumah. (Kompas.com/ Albertus Adit)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Gizi UGM: Jangan Ragu, Puasa Mampu Tingkatkan Imunitas".
dan di Tribunnews.com dengan judul Meski Ramadhan 1441 H / 2020 di Tengah Wabah, Ahli Gizi Sebut Puasa Justru Tingkatkan Imunitas.