Istana Negara: Pulang Kampung Sepanjang Tahun Orang Bisa, Kalau Mudik Konteksnya pas Lebaran
Kantor Staf Presiden (KSP) menjelaskan soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perbedaan mudik dan pulang kampung yang viral di media so
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menjelaskan soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perbedaan mudik dan pulang kampung yang viral di media sosial.
Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral menjelaskan mudik dan pulang kampung adalah dua yang berbeda.
Sedangkan, pulang kampung umumnya terjadi karena adanya suatu insiden, semisal kehilangan pekerjaan di tanah rantau, orang tua di kampung sakit, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, Donny menyebut, tak ada yang salah dengan pernyataan Presiden Jokowi itu.
"Kalau pulang kampung sepanjang tahun orang bisa pulang kampung.Tapi kalau mudik konteksnya pas lagi Idul Fitri atau lebaran. (Faktor pembedanya,red) momentumnya saja," kata Donny kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).
Donny pun tak mempermasalahkan jika warganet membincangkan pernyataan Jokowi.
Namun, ia meminta pernyataan Kepala Negara harus ditaruh pada tempatnya.
• Jokowi: Semakin Tinggi Temperatur, Kelembapan & Sinar Matahari akan Memperpendek Masa Hidup Covid-19
• Tak Konsumsi Nasi, Ini Menu Sahur ala Cristiano Ronaldo, Mau Coba?
"Tak masalah, semua orang bebas berkomentar tentang apa saja termasuk ucapan Presiden, tidak ada masalah, tapi kita harus menduduki statement presiden pada tempatnya, itu saja," jelas Donny.
Hal terpenting, kata Donny, pemerintah telah memberlakukan larangan mudik bagi semua golongan masyarakat.
Sehingga, warga yang masuk kategori pulang kampung ataupun mudik sudah tidak bisa lagi bergerak ke daerah asalnya.
Tentunya, kebijakan itu diambil untuk memutus mata rantai penularan virus corona atau Covid-19.
"Yang paling penting adalah sekarang Presiden sudah menetapkan larangan mudik. Jadi mau alasannya lebaran, lain-lain, tidak dipermasalahkan lagi, jadi semuanya sekarang tidak boleh ada yang lakukan perjalanan dari ibu kota atau kota besar ke daerah asalnya masing-masing," jelas Donny.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menjawab soal pertanyaan host Najwa Shihab dalam program Mata Najwa di Trans7 pada Rabu 22 April 2020 malam.
Najwa mulanya mengutip sumber Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menyebut hampir satu juta orang mudik sebelum kebijakan larangan mudik diputuskan.
Lalu Jokowi menjawab warga yang sudah pergi itu bukan mudik, melainkan pulang kampung.
Najwa lantas bertanya balik kepada Kepala Negara terkait perbedaan mudik dan pulang kampung.
Jokowi menjelaskan, mudik adalah pergerakan orang ke kampung halaman dalam rangka merayakan Idul Fitri. Biasanya kepergiannya dilakukan sebelum hari H lebaran.
Sedangkan, pulang kampung dalam pengertian Jokowi adalah mereka yang kehilangan pekerjaan di tempat rantau atau ibu kota lalu kembali ke daerah asalnya. Mereka umumnya terdampak pandemi corona atau Covid-19.
Peryataan Jokowi itu menjadi bahan pembicaraan warganet. Mereka beranggalan bahwa peryataan mudik dan pulang kampung memiliki arti yang sama.
(Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Istana Jelaskan Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung Versi Presiden Jokowi