WALIKOTA TANJUNGPINANG WAFAT
90 Hari Sebelum Wafat, Wali Kota Tanjungpinang H Syahrul Tegaskan Lebih Takut DBD daripada Corona
Syahrul menjadi pasien ke-9 di Provinsi Kepri yang dimakamkan sesuai protokol jenazah COVID-19 yang ditetapkan WHO dan Majelis Ulama Indonesia
90 Hari Sebelum Mangkat, Wali Kota Tanjungpinang Ungkap Lebih Takut DBD daripada Corona
TRIBUNBATAM.Id, TANJUNGPINANG — Sembilan puluh hari lalu, tepatnya Kamis (31/1/2020), almarhum Wali Kota Tanjungpinang, Haji Syahrul (1960-2020), mengungkapkan bahwa dirinya lebih takut dengan virus demam berdarah deague (DBD), tinimbang wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Namun, 90 hari kemudian, Rabu (29/4/2020), Innalillahi wa innailahi rojiun.
Syahrul menjadi pasien ke-9 di Provinsi Kepulauan Riau yang dimakamkan sesuai protokol jenazah COVID-19 yang ditetapkan WHO dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Kami ini, lebih khawatir DBD daripada Corona,” kata Syahrul kepada pimpinan dan manajemen Tribun di kediaman jabatannya, saat baru pulang menjemput Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto di Pelabuhan Sri BIntan Pura di Kota Tanjungpinang, Kepri, Kamis (31/4) siang.

• Wali Kota Tanjungpinang; Guru dan Juru Mandi Jenazah yang Dimakamkan Laiknya Pahlawan COVID-19
Sehari sebelumnya, Rabu 30 Januari 2020, WHO mengumumkan kasus epidemi Corona dunia masih 7.818 infeksi.
Sekadar diketahui, wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) masih virus epidemi di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China.
Sekitar 98% masih di China, dan 82 kasus lain di 18 negara. Itupun dibawah turis dan traveler dari China.
Itulah kenapa, kala itu, pemerintah Indonesia menganggap “corona’ masih jauh.
Larangan berkumpul dan bepergian belum diumumkan.