HUMAN INTEREST

Detik-detik Atap Rumah Terangkat Puting Beliung di Sagulung Batam, Parningotan: Jantung Serasa Copot

Parningotan mengaku setelah angin puting beliung mengangkat atap rumahnya, dirinya sempat merasa lumpuh, karena semua tangan dan kakinya gemetar.

TribunBatam.id/Ian Pertanian
Parningotan yang menjadi korban angin Puting beliung di Sei Lekop, Sagulung, Kota Batam, Senin (27/4/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Angin puting beliung yang menghantam 5 rumah di Kaveling Seli Lekop, Sagulung, Batam menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Parningotan.

Wanita yang rumahnya menjadi korban keganasan angin tersebut mengaku tidak menyangka jika angin kencang itu bakal mengangkat atap rumah yang selama ini dia tempati.

Apalagi, saat kejadian wanita sedang berada di dalam rumahnya di blok I nomor 35, Kaveling Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri.

"Serasa mau copot jantung saya. Saat kejadian, saya sedang serut es untuk jualan. Saya langsung peluk anak-anak. Pikiran saya, saat itu hanya anak-anak," ucapnya, Senin (27/4/2020).

Ia mengatakan, peristiwa itu berlangsung sangat cepat.

Begitu ia memeluk anak-anak, seketika ia berlari keluar rumah menyelamatkan diri. Khawatir tertimpa reruntuhan rumah.

Parningotan menceritakan setelah kejadian itu, dirinya sempat merasa lumpuh, karena semua tangan dan kakinya gemetar.

"Ngeri sekali ternyata, anginnya berputar, atap rumah yang sempat dibawa terbang, dilipat-lipat dan di angkat tinggi. Takut saya melihatnya," ucapnya.

Parningotan yang setiap hari berjualan es untuk berbuka itu, mengatakan dirinya mengurungkan niatnya untuk jualan setelah kejadian tersebut.

Dia juga mengatakan akibat kejadian tersebut dirinya masih trauma. "Tadinya saya mau jualan untuk berbuka puasa. Semua sudah saya siapkan. Tapi saya sudah tidak bisa gerakkan kaki saya karena masih bergetar. Saya masih trauma," sebutnya.

Rusak 5 Rumah

Lima rumah di Kaveling Sei Lekop Blok I Nomor 25 dan nomor 34 hingga nomor 37 dihantam angin puting beliung, Minggu (26/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kelima rumah yang dihantam puting beliung mengalami rusak parah, atapnya diterbangkan angin puting beliung sejauh 500 meter dari lokasi.

Junaidi, pemilik rumah nomor 34 mengungkapkan kronologis kejadian, yakni sore itu warga sedang berada di dalam rumah.

"Itu kebetulan cuacanya sangat mendung, jadi warga rata-rata di dalam rumah, saat angin puting beliung datang," kata Junaidi.

 Real Madrid Ingin Bangun Los Galacticos Jilid 3 Tahun 2022, Incar Erling Haaland dan Kylian Mbappe

 Penuh Sampah Rumah Tangga, 30 Petugas DLH Batam Dikerahkan Bersihkan Drainase di Kawasan Sei Beduk

Dia mengaku angin puting beliung langsung berputar di atas atap rumah warga.

"Anginnya itu pertama menghantan rumah, nomor 37, terus bergerak sampai rumah nomor 34 dan berputar ke rumah nomor 25," kata Junaidi.

Dia memgatakan putaran anginnya sangat besar.

"Atap rumahnya digulung sampai tinggi. Ngeri lah melihatnya," kata Junaidi.

Dia mengatakan tidak ada korban jiwa saat kejadian tersebut.

Hanya saja rumah atap lima rumah warga rusak parah.

"Ya kita buat atap darurat takut malam hari datang hujan," kata Junaidi.

Lurah Sei Lekop Minta Bantuan ke Dinsos Batam

Sebanyak lima rumah milik warga Sei Lekop Batam dihantam angin puting beliung, Minggu (26/4/2020).

Menyikapi hal itu, Lanaja, Lurah Sei Lekop segera melaporkan musibah itu ke Dinas Sosial Batam untuk minta bantuan agar bisa meringankan beban warganya yang menjadi korban.

"Kita sudah laporkan ke Dinas Sosial, kita juga sudah berkoordinasi dengan Pihak Kecamatan, kita berharap warga kita dapat bantuan," kata Lanaja.

Dia mengatakan, pihaknya sudah turun ke lapangan untuk melihat kondisi rumah warganya yang menjadi korban.

"Kita bersyukur tidak ada korban jiwa hanya atap rumah saja yang hancur," kata Lanaja.

Dia mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial.

Minimal bisa untuk melakukan perbaikan rumah warga.

"Saat ini warga masih bergotong royong memperbaiki atap rumah agar bisa ditempati sementara," kata Lanaja.

Dia juga mengaku sedang berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk menyalurkan bantuan sosial.

Sementara itu, di tempat terpisah, Camat Sagulung Reza Kahadafy mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari Lurah.

"Kita minta data warga yang menjadi korban dan kerugian yang mereka alami. Nanti kita akan usahakan mereka mendapat bantuan," kata Reza.

Sebelumnya diberitakan, lima rumah di Kaveling Sei Lekop Blok I Nomor 25 dan nomor 34 hingga nomor 37 dihantam angin puting beliung, Minggu (26/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

 Corona di Dunia Hampir 3 Juta, AS Urutan Pertama, Jumlah Kematian 55 Ribu Lebih, Lampaui China

 Pasien Positif Corona Ditolak RS Khusus Infeksi Covid-19 Galang, Wakapolda: Itu Salah Persepsi Saja

Kelima rumah yang dihantam puting beliung mengalami rusak parah, atapnya diterbangkan angin puting beliung sejauh 500 meter dari lokasi.

Junaidi, pemilik rumah nomor 34 mengungkapkan kronologis kejadian, yakni sore itu warga sedang berada di dalam rumah.

"Itu kebetulan cuacanya sangat mendung, jadi warga rata-rata di dalam rumah, saat angin puting beliung datang," kata Junaidi.

Dia mengaku angin puting beliung langsung berputar di atas atap rumah warga.

"Anginnya itu pertama menghantan rumah, nomor 37, terus bergerak sampai rumah nomor 34 dan berputar ke rumah nomor 25," kata Junaidi.

Dia memgatakan putaran anginnya sangat besar.

"Atap rumahnya digulung sampai tinggi. Ngeri lah melihatnya," kata Junaidi.

Dia mengatakan tidak ada korban jiwa saat kejadian tersebut.

Hanya saja rumah atap lima rumah warga rusak parah.

"Ya kita buat atap darurat takut malam hari datang hujan," kata Junaidi. (TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved