RAMADHAN 2020

Tidak Semua Tidur Orang Berpuasa di Bulan Ramadhan Itu Ibadah, Simak Penjelasan Dosen IAIN Surakarta

Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Siti Kasiyati jelaskan kriteria tidur yang dihitung ibadah dalam puasa

pixabay.com/StockSnap
Ilustrasi tidur 

TRIBUNBATAM.id, BATAM- Ramadhan adalah bulan penuh rahmat. 

Bahkan tidurnya orang puasa dihitung sebagai ibadah, namun simak dulu penjelasannya.

Beredar secara lisan, mengenai anggapan bahwa tidur saat puasa Ramadhan itu berpahala.

Akibatnya, banyak orang yang mengamini hal itu dengan sengaja tidur sepanjang hari saat puasa.

Apakah benar tidur orang berpuasa itu ibadah dan berpahala?

Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Siti Kasiyati, menjelaskan terkait tidur saat sedang berpuasa Ramadhan.

Siti memberikan penjelasan melalui program Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews, Jumat (24/4/2020).

Menurutnya, harus diingat kembali tujuan berpuasa, yakni mengharap pahala dengan meraih ridho Allah.

Ia menyebutkan hadis yang memberi pencerahan mengenai tidur di bulan puasa.

”Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih“

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan ikhlas dan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka semua dosanya yang lalu akan diampuni."

Dalam hadist tersebut dikatakan bahwa orang yang berpuasa dengan penuh keikhlasan, maka dosanya akan diampuni.

Lantas bagaimana yang dimaksud dengan ikhlas pada bulan Ramadhan?

Hal itu, menurut Siti, bisa dilakukan dengan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan memperbanyak ibadah.

"Kita memperbanyak dzikir, memperbanyak sedekah, memperbanyak qiyamu-lail," tuturnya.

Bagaimana dengan anggapan banyak orang mengenai tidur orang berpuasa termasuk ibadah?

Siti mengatakan, tidurnya orang berpuasa Ramadhan itu memang ibadah.

Namun, itu hanya jika untuk sekadar beristirahat, bukan tidur di sepanjang hari.

Ia menjelaskan, dalam surat al Mukminun disebutkan salah satu ciri orang yang beriman itu menghindari dari hal-hal yang tidak bermanfaat.

"Daripada buat tidur terus, mending untuk membaca buku, membaca Al-Qur'an, atau aktivitas lain yang bermanfaat," pungkas Siti.

"Rasulullah SAW memberikan satu pesan, bahwa pada bulan suci Ramadhan, kita harus memperbanyak amalan-amalan yang baik sehingga istirahat secukupnya saja," imbuhnya.

Dengan demikian, maka bisa disimpulkan bahwa jika tidur di waktu puasa Ramadhan saja berpahala, apalagi dengan melakukan ibadah-ibadah lain yang lebih bermanfaat.

Langsung Tidur Setelah Sahur Justru Berbahaya, Ini 5 Penyakit yang Mengintai

Tidur memang cara terbaik untuk mengisi waktu dan menghindar dari perbuatan-perbuatan yang kurang baik di bulan suci ini.

Namun, ternyata waktu tidur juga perlu diperhatikan, karena salah-salah justru menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

Salah satu contohnya adalah langsung tidur sehabis makan sahur.

Banyak orang tidak menyadari bahwa langsung tidur sehabis sahur sebenarnya berbahaya.

Dilansir dari berbagai sumber, ini 5 penyakit yang mengintai jika sehabis sahur langsung tidur.

1. Nyeri Ulu Hati

Nyeri di ulu hati dapat timbul jika seseorang langsung tidur setelah menyantap makanan.

Rasa sakit di bagian ulu hati yang terasa sangat panas ini disebut juga dengan istilah heart burn.

Hal ini terjadi karena asam lambung naik dan memenuhi rongga dada.

Penyakit ini jika terjadi berkepanjangan bisa memicu risiko penyakit maag kronis.

2. GERD

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah gangguan pencernaan yang ditandai refluks asam lambung yang berulang dalam jangka panjang.

Refluks asam lambung sendiri merupakan kondisi di mana cairan asam lambung bocor dan mengalir ke kerongkongan atau esofagus.

Boleh jadi, penyakit GERD ini timbul akibat dari heart burn atau nyeri uluh hati.

Dengan demikian, langsung tidur sehabis makan juga bisa menjadi penyebabnya.

3. Obesitas

Penyakit lain yang disebabkan oleh kebiasaan tidur seusai makan adalah obesitas.

Hal ini terjadi karena saat tidur, kalori yang baru saja masuk ke dalam tubuh akan menumpuk.

Akibatnya, tubuh mengalami pembengkakan lemak.

Lemak yang menumpuk ini tidak terbakar secara sempurna karena tubuh tidak melakukan kegiatan yang bisa membakar kalori.

4. Penyakit Jantung

Penumpukan lemak yang berlebihan di dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyumbatan pembulu darah.

Perlu diketahui, jika pembulu darah tersumbat, risiko penyakit jantung akan meningkat.

Waspadalah karena penyakit jantung sangat berbahaya dan bisa merenggut nyawa secara tiba-tiba.

5. Diabetes

Penyakit obesitas juga membuka peluang tubuh mengalami diabetes.

Lemak yang menumpuk dalam tubuh juga menjadi pemicu penyakit diabetes.

Oleh karenanya, jika tidak ingin terjangkit diabetes, ada baiknya cegah dengan menghindari kebiasaan langsung tidur sehabis makan.

Usahakan beri jeda waktu sekitar 1-2 jam setelah makan baru tidur.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

https://style.tribunnews.com/amp/2020/04/29/tidur-orang-berpuasa-di-bulan-ramadhan-itu-termasuk-ibadah-benarkah-ini-penjelasannya?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved