Reaksi Najwa Shihab Saat Tahu Pemudik Lebih Takut Hantu Dibanding Corona: Pendekatan Kearifan Lokal
sempat viral adalah lokasi karantina bagi pemudik ngeyel yang akan diinapkan di rumah angker di Sragen.
Yuni mengatakan saat itu ada pemudik yang tidak bisa disiplin karantina di rumah.
"Dan ternyata ada orang yang bandel, yang tidak komitmen," terang Yuni.
Najwa lalu bertanya apakah cara ditempatkan di rumah angker ampuh membuat kapok para pemudik yang membandel tersebut.
Yuni mengiyakan, ia menjelaskan orang-orang yang bersangkutan kapok saat ditempatkan di sana.
"Memang harus dibuat kapok, orang Indonesia itu takut sama hantu," jawabnya sembari tertawa.
"Jadi ini hanya kita ambil efek jeranya mereka, supaya mereka bisa memaklumi dan disiplin terhadap komitmen ini," terang Yuni.
"Karena untuk kesehatan bersama, mereka pulang kampung jangan sampai membawa penyakit dibawa pulang ke kampung."
"Dan saya meminta teman-teman juga di desa untuk aktif, akhirnya karena banyak orang yang ngeyel ini harus kita berikan punishment," lanjut Yuni.
Yuni mengatakan tiga orang yang ditempatkan di rumah kosong tersebut hanya bisa bertahan tiga hari.
Selanjutnya mereka langsung berjanji akan menuruti apa pun langkah yang dianjurkan oleh pemerintah.
"Jadi bentuk sanksi penghukuman punishment yang menggunakan pendekatan kearifan lokal ya Bu bupati," balas Najwa sambil tertawa.
Simak video berikut ini menit ke-6.55:
Kesaksian Pemudik yang Diisolasi di Rumah Angker
Di sisi lain, sebelumnya pemudik yang 'bandel' hingga diisolasi di Rumah Angker di Sragen, Heri Susanto mengungkap kesaksiannya.
Hal itu diungkapkan Heri Susanto saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Rabu (22/4/2020).