Aksi Berani Prajurit Kopassus Dipuji Internasional, Tumpas Pembajak Pesawat
Sosok sang prajurit Kopassus melegenda, mampu menyelamatkan penumpang yang disandera dalam pesawat
TRIBUNBATAM.id - Namanya sebagai prajurit Komando pasukan Khusus (Kopassus) gagah berani mulai melambung ketika ia sukses memimpin tim antiteor membebaskan sandera dari pembajak pesawat Garuda Woyla pada tahun 1981.
Ya, dia adalah Sintong Panjaitan. Satu di antara Jenderal TNI yang sosoknya cukup disegani dalam dunia militer.
Berkat aksi penyelamatannya pada 1981, Sintong Panjaitan menjadi legenda karena menyelamatkan pembajakan pesawat Garuda di Thailand.
Saat penyelamatan tersebut, Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Selain itu, aksinya yang lain yang dianggap sukses adalah ketika menembak mati 3 anggota kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua dengan cepat.
Namun, bukan tanpa alasan prajurit pasukan elite melakukan hal eksteim tersebut.
Sintong Panjaitan memiliki tujuan terselubung yakni untuk memberikan shock therapy.
Melansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, kronologinya berawal pada tanggal 13 Maret 1969.
Saat itu banyak sekali warga Papua yang lari masuk hutan untuk bergabung dengan KKB Papua.
Sintong Panjaitan dan prajurit RPKAD lainnya mendapat perintah untuk mencegah hal itu.
Warga Papua lari ke hutan akibat hasutan dari KKB Papua sebagai langkah untuk menggagalkan Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera.
Awalnya, pencegahan dilakukan dengan cara penghadangan pada jalur keluar menuju hutan.
Sintong Panjaitan menilai, kunci pencegahan harus dicari, sehingga dengan sendirinya mereka tidak mau masuk hutan.
Kunci pencegahan itu berupa shock therapy.
Menurut analisis Sintong Panjaitan, akibat kesulitan mendapat makanan di hutan, para warga yang lari ke hutan akan berkumpul di suatu tempat.
Maka mereka tetap dibiarkan lari masuk hutan.