DRAMA KOREA

Drakor The World Of The Married Menyalip SKY Castle, Raih Rating Tertinggi di Sejarah TV Kabel

Menurut Nielsen Korea, episode terbaru dari drama hit ini mencetak peringkat rata-rata 24,33 persen di seluruh negeri.

soompi
Drama Sky Castle 

TRIBUNBATAM.id, SEOUL- Drama Korea The World of The Married yang tayang di JTBC telah secara resmi membuat sejarah baru Drakor.

Pada 2 Mei, Drakor The World of The Married mencetak rekor baru untuk peringkat pemirsa tertinggi yang pernah dicapai oleh setiap drama dalam sejarah jaringan kabel Korea.

Menurut Nielsen Korea, episode terbaru dari drama hit ini mencetak peringkat rata-rata 24,33 persen di seluruh negeri.

Angka tersebut memecahkan rekor sebelumnya sebesar 23,78 persen yang diraih oleh akhir dari "SKY Castle" JTBC pada tahun 2019.

Mengikuti rekor baru ini, satu-satunya jaringan kabel yang menunjukkan peringkat lebih tinggi daripada The World of The Married adalah program audisi hit TV Chosun Mister Trot, yang memuncak pada peringkat rata-rata 35,7 persen pada bulan Maret.

Dengan empat episode yang masih berjalan, masih harus dilihat apakah Drakor ini akan dapat memecahkan rekornya sendiri dengan peringkat yang lebih tinggi dalam dua minggu terakhir.

Selamat kepada para pemain dan kru The World of The Married.

Drama Korea The World of The Married Tak Layak Ditonton Anak-anak, Ini 3 Alasannya, Ratingnya 19+

Download Lagu MP3 Soundtrack The World of The Married, Drama Korea Tentang Perselingkuhan

Jadi Drama Korea Terlaris, NBC Bakal Remake Drakor Sky Castle Versi Amerika, Ini Judul Barunya

Masih ingat dengan Drama Korea Sky Castle?

Drama Korea Sky Castle menjadi drama korea terlaris tahun 2018.

Drama Korea Sky Castle bahkan menjadi drama dengan rating pemirsa tertinggi dan memecahkan rekor drakor Goblin.

Dengan alur cerita yang begitu sukses, NBC berencana akan me-remake drama korea ini di Amerika.

Warner Brothers Studios akan mengambil bagian dalam penciptaannya, dan akan dijadwalkan untuk mengudara dengan judul baru.

Rencananya Sky Castle versi Amerika yang berjudul TriBeCa.

 Sayang Dilewatkan, Ini 7 Rekomendasi Drama Korea Terpopuler di Tahun 2019, Ada Sky Castle

 Ramalan Zodiak Hari Minggu 8 September 2019, Gemini Kerjaan Kacau, Virgo Muak, Capricorn Tugas Rumit

Seperti judulnya, cerita akan berlangsung di lingkungan TriBeCa di Manhattan, New York.

Produser, Greg Berlanti, Robert Rovner, dan Jessica Queller akan menjadi dalang di balik remake.

Produser terkenal ini telah menggarap acara-acara populer, seperti Supergirl, Gossip Girl, dan banyak lagi.

Para produser memutuskan untuk mengadaptasi kisah penerimaan masuk perguruan tinggi SKY Castle dengan Skandal Penerimaan Suap Perguruan Tinggi 2019 baru-baru ini, di mana orang tua yang kaya dan berpengaruh mencoba menyuap perguruan tinggi top Amerika.

Karakter tidak akan didasarkan pada orang-orang yang menjadi bagian dari skandal,

tetapi pertunjukan akan lebih fokus pada masalah sosial dan tekanan hidup di lingkungan perkotaan modern.

Tanggal spesifik dan detail lainnya belum diumumkan.

Drama Korea Sky Castle Berhenti Tayang di Trans TV, Drakor Sky Castle Ajarkan Parenting yang Salah?

Sebelumnya drama korea ini hadir setiap hari Senin-Jumat pukul 19.30 WIB.

Memasuki bulan puasa, drama korea Sky Castle mengalami perubahan jam tayang menjadi hari Sabtu (10/5/2019) pukul 19.30 WIB.

Hal itu seperti yang tertulis dalam schedule program Trans Tv yang ada pada website resminya transtv.co.id.

Stasiun Televisi Trans TV sendiri mulai menayangkan drama korea Sky Castle pada hari Senin (15/4/2019).

Drama Sky Castle memiliki jumlah total 20 episode.

Namun di pertengahan drama korea Sky Castle dihentikan penayangannya dan menyisakan 5 episode akhir.

Melansir dari instagram @transtv-corp, diberitahukan bahwa drama korea Sky Castle tidak akan dilanjutkan lagi penayangannya di Trans TV.

Pemberhentian tayang Sky Castle diketahui ketika admin instagram @transtv-corp menjawab pertanyaan para warganet pada postingan jadwal tayang drama korea My Fellow Citizens.

Tidak diketahui apa yang menjadi alasan berhentinya tayangan drama Korea Selatan tersebut di Trans TV. 

Namun beberapa warganet yang mempertanyakan kelanjutan drama korea Sky Castle pun mengungkapkan kekesalannya.

Beberapa warganet yang bahkan menduga duga alasan penghentian drama korea Sky Castle. Satu di antaranya terkait genre drama korea tersebut yang disebut cukup 'keras' dan mendapat peringatan KPI.

@Syifahejufree : Tersedih drakor sebagus sky castle di cut gitu aja.. Banyak pelajaran parenting nya padahal.. Cuma ya mungkin banyak yang ga suka tema berat kaya gini.. Aigooo sayang tapi min tinggal 5 episode lagi

@uhasanah91 : Jelasin sejelas2nya knapa @transtv_corp jgn cuma balesin komen netizen aja.apa iya sky castle kena banned KPI atau copy right dari korsel.jangan bikin kita suudzon dibulan puasa deh-_-;

warganet yang menebak nebak penghentian jam tayang drama korea Sky Castle
warganet yang menebak nebak penghentian jam tayang drama korea Sky Castle (screenshoot instagram @transtv_corp)

Mendapatkan pertanyaan tersebut admin instagram Trans Tv hanya menjawab bahwa drakor Sky Castle tidak akan tayang kembali.

@transtv_corp : Halo, selamat siang! Mohon maaf sebelumnya, untuk Sky Castle sudah tidak tayang lagi karena satu dan lain hal. Sementara itu, kita saksikan #DrakorTTV terbaru #MyFellowCitizens yuk!

Drama Sky Castle merupakan satu drama sukses di Korea Selatan yang mengambil kisah sisi gelap kehidupan para chaebol atau orang super kaya di Korsel.

Drama ini bahkan mampu melewati rekor rating dari drama Goblin yang lebih dulu mendulang sukses.

Sky Castle resmi menjadi drama dengan rating tertinggi dalam sejarah TV kabel Korea. 

Menurut Nielsen Korea drama Sky Castle mencetak rating hingga rata-rata sebesar 22,3%.

Drama JTBC itu mengalami kenaikan sebesar 2,4% dari episode sehari sebelumnya yang berhasil mencetak rating hingga 19,9%.

Perolehan rating dari Sky Castle tersebut berhasil membuatnya menjadi drama dengan rating tertinggi dalam sejarah TV kabel Korea dari kategori drama dan non drama.

Sebelumnya rekor drama dengan rating tertinggi dipegang oleh drama populer Gong Yoo yaitu Goblin.

Drama ini bercerita tentang istri para orang kaya Korea Selatan yang menjadikan putra putri mereka menjadi lambang kebanggaan.

Para istri tersebut menghalalkan segala cara agar anak anaknya dapat bersekolah di tempat yang bergensi.

Tak hanya dengan cara kotor, mereka juga memaksakan agar putra putrinya dapat belajar atau meraih prestasi tertentu di sekolah agar orangtuanya semakin terpandang dalam komunitas Sky Castle tempat mereka tinggal.

Akibatnya, perasaan anak anak para orang kaya tersebut pun tersiksa, merasa tidak bahagia hingga ada pula yang menjadi pelaku kejahatan. 

Terdapat pola asuh yang salah dari para orangtua tersebut terhadap putra putrinya.

Nah, agar tumbuh kembang anak kita tidak seperti itu, perlu bagi orangtua mencermati pola asuh yang tepat. 

Melansir Nakita.id salah satu pola asuh yang penting untuk diketahui yaitu mindful parenting.

Mindful parenting yaitu pola asuh orangtua dengan kesadaran penuh dalam memberikan perhatian dan tidak memberikan penilaian negatif terhadap pengalaman anak.

Keterampilan dalam mindful parenting merupakan hal yang mendasar bagi orangtua, supaya komunikasi dengan anak berjalan lancar.

Orangtua yang memiliki keterampilan mindful parenting akan terhindar dari stres yang diakibatkan pengasuhan (parenting stress), mampu menghargai pendapat dan tindakan anak, mampu melaksanakan peran sebagai orangtua, dan menjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak.

Menurut Melly Kiong, praktisi mindful parenting terdapat lima dimensi Moms yang perlu diperhatikan dalam pola asuh ini, yaitu sebagai berikut:

Mendengarkan dengan perhatian penuh.

"Poin utama dalam mindful parenting ini yaitu orangtua harus mau mendengaarkan dan berbicara kepada anaknya dengan penuh empati, berikanlah peluang pada anak untuk berbicara dan kita orangtua sebagai pendengar.

Bagaimana bisa anak memiliki kesempatan untuk berbicara jika orangtua tidak bersedia mendengarkan", ungkap Melly ditemui eksklusif oleh Nakita.id di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (8/5).

.
Erinintyani Shabrina
Serba serbi mindful parenting bersama Melly Kiong, praktisi mindful parenting.

Melly menekankan, jika orangtua bersedia mendengarkan maka akan banyak masalah yang bisa ditemukan solusinya karena komunikasi berjalan dua arah.

Tidak menghakimi

Kebanyakan orangtua cenderung memberikan label negatif terhadap anak, seperti nakal atau susah diatur yang terntunya berdampak buruk terhadap tumbuh kembangnya.

"Salah satu metode yang saya lakukan adalah, ajak anak-anak untuk duduk dan membuat peraturan bersama jadi peraturan tak hanya berasal dari satu sisi tetapi anak juga dilibatkan," ujar Melly.

Misalnya saat membuat rules anak bermain game, orangtua dan anak dapat berkomuikasi bahwa game hanya boleh dimainkan saat anak libur sekolah.

"Jika kita menghargai pendapat anak, maka akan menumbuhkan kepercayaan diri anak sehingga anak akan lebih terbuka kepada orangtuanya," tambahnya.

Kesadaran dalam mengendalikan emosi diri

Perlu diingat, anak sejatinya bukanlah pendengar yang baik namun mereka akan merekam apa yang dilakukan oleh orangtua.

"Dengan kesadaran ini, orangtua akan lebih belajar mengendalikan diri bahwa tidak selamanya anak yang melakukan kesalahan.

Ada kalanya orangtua juga harus berubah dan memperbaiki diri", tutur Melly.

Adil dan bijaksana

Selain itu, penting bagi orangtua untuk selalu berlaku adil dan bijaksana termasuk saat membina bonding yang baik dengan buah hati.

"Penting bagi orangtua untuk merendahkan hati dan selalu belajar, dengan begitu mindset akan berubah sehingga orangtua akan memiliki pandangan baru dalam mendidik anak menjadi lebih baik," ujar Melly.

Kasih sayang kepada anak

Dengan mendidik anak penuh kasih sayang, maka besar kemungkinannya anak tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih sayang juga.

"Misalnya dengan tidak bertengkar di hadapan anak itu kalau bisa dihindari, solusinya dengan menerapkan kelima dimensi ini dan tidak menuntut kesempurnaan dari pasangan.

Kalau diibaratkan, pernikahan itu seperti akuarium dimana orangtua adalah air dan anak kita itu ikan. Kalau airnya keruh, tentu ikan enggak bisa hidup dengan nyaman", tegas Melly.

Melly menambahkan, keterampilan orangtua menerapkan mindful parenting berdampak positif terhadap psikologis anak.

Diantaranya anak akan merasa dihargai, anak akan mampu mengomunikasikan masalah kepada orangtua dengan baik, mendorong anak melakukan perilaku yang positif dan mengemangkan suasana keluarga yang kondusif dan penuh kasih sayang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved