BATAM TERKINI
Sebelum Terbang dari Hang Nadim Batam, Calon Penumpang Harus Tunjukkan Surat Bebas Covid-19
Pemerintah melonggarkan aturan pembatasan penerbangan dan kembali membuka penerbangan untuk urusan bisnis. Tapi ada syaratnya, apa itu?
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah beberapa waktu lalu mengeluarkan aturan pembatasan Penerbangan komersial hingga mulai 24 April hingga 1 Juni 2020.
Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Tetapi setelah mengeluarkan surat keputusan tersebut, kini pemerintah melonggarkan aturan tersebut, di mana untuk penerbangan dan transportasi lain diperbolehkan untuk urusan bisnis.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara dan Teknologi Informasi dan Komunikasi BP Batam Suwarso, Kamis (7/5/2020) mengatakan, pada penerbangan tersebut penumpang yang ikut khusus untuk keperluan bisnis.
• 22 Pasien Covid-19 di Batam Sembuh, Klaster ASN Pemberdayaan Perempuan Terbanyak, Total 13 Orang
"Jadi calon penumpang harus ada surat bebas Covid-19 dari kantor Kesehatan Pelabuhan," ujarnya
Penerbangan pesawat untuk bisnis tersebut dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan di dalam pesawat.
"Dalam pesawat juga menerapkan pembatasan sosial dengan pengaturan jarak tempat duduk. Sehingga sekali terbang maksimal cuma bawa 50 persen dari daya tampung seharusnya," ujar Suwarso.
Penerbangan yang diizinkan saat ini hanyalah maskapai milik pemerintah yaitu Garuda Indonesia yang akan beroprasi pada 6 Mei 2020, 14 Mei 2020, 20 Mei 2020, dan 28 Mei 2020.
"Penerbangan ini hanya diizinkan untuk keperluan bisnis dan pemulangan WNA," ujarnya
Berikut ini deretan fakta penerbangan perdana usai penutupan penerbangan komersial yang semula baru akan dibuka 1 Juni 2020:
Bawa 100 Penumpang
Sebanyak 100 penumpang pesawat Garuda Indonesia berkode penerbangan GA -1554 tujuan Batam-Jakarta, diberangkatkan Rabu (6/5/2020).
• DERETAN Fakta Penemuan Mayat di Sekupang Batam, Berlabel Mr X dan Dibiarkan Tergeletak 5 Jam
• Batam Kota Episentrum Baru Covid-19 di Batam, Pasien Corona Terbanyak Mencapai 20 Orang
Sebelum pesawat take off, para penumpang terlihat sibuk check-in tiket di loket nomor 27 dan 29.
Penumpang Wajib Cek Kesehatan
Namun sebelum check-in tiket, penumpang diawali pemeriksaan suhu badan dari Dinas Kesehatan, Karantina Kota Batam.
Selain itu, penumpang juga harus bisa menunjukkan surat sehat dokter resmi yang dikeluarkan kepada petugas Hang Nadim.
Petugas Health Quarantine Ricky mengatakan, para penumpang ini ada sebagian bekerja di perusahaan.
Dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan kerja dari tempat dimana para pekerja bekerja.
"Untuk Warga Negara Asing (WNA) ini, ada yang kembali ke negaranya karena beberapa minggu tertahan di Batam, dan juga yang habis masa kerja," kata Ricky.
Harga Tiket Mulai Rp 1,6 Juta
Dalam penerbangan ini, harga tiket Batam-Jakarta yang didapat para penumpang itu cukup fantastis. Mereka harus merogoh kocek berkisar Rp 1,6 juta hingga Rp 3 juta.
Harga ini jika dibandingkan hari-hari sebelumnya jauh lebih mahal.
Sebelumnya harga tiket maskapai Garuda berada pada angka berkisar Rp1,2 juta hingga Rp 2 juta.
"Terpaksa, sangat mendesak dan butuh pak," ujar penumpang WNA yang sudah fasih berbahasa Indonesia.
31 Penumpang Merupakan WNA
Dari 100 penumpang yang diterbangkan ke Jakarta, sebanyak 31 di antaranya Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika dan Australia yang merupakan klien atau subkontrak dari PT. Mc Dermott Indonesia, Batam.
Mereka kembali ke negaranya karena habis masa kerjanya.
"Dari pada di Batam habis uang makanya sebagian mereka putuskan balik ke negaranya," kata seorang agen yang mengurus dokumen WNA tersebut.
Bukan untuk Mudik
Maskapai penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam mulai beroperasi bukan untuk penerbangan komersial apalagi untuk mudik.
"Untuk para repatriasi pekerja migran Indonesia dan petugas negara," ungkap Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso kepada TRIBUNBATAM.id
Wajib Lampirkan Surat Keterangan Bebas Corona
Saat akan terbang, para pekerja migran maupun pejabat negara ini menurutnya harus menyertakan surat jalan dari masing-masing instansi.
"Dan ada surat keterangan bebas Covid-19," tambahnya mengenai persyaratan penumpang yang akan diterbangkan.
Sedangkan untuk penerbangan hari ini, Suwarso menyebut jika penumpang terdiri dari para migran dan pekerja.
"Jadi memang bukan untuk komersial dan tujuan mudik," ujarnya sambil kembali menegaskan tujuan aktivitas maskapai penerbangan kembali beroperasi.
Garuda Indonesia Siapkan 2 Pesawat
Maskapai Garuda Indonesia disebut akan menerbangkan dua armadanya.
Armada pertama, GA 1524/GA 1554 akan bertolak dari Jakarta (CGK) menuju Batam (BTH) lalu kembali ke Jakarta (CGK).
Sementara itu, untuk armada selanjutnya, GA 1771/GA 1594 akan bertolak dari Pekanbaru (PKU) menuju Batam (BTH) lalu kembali terbang ke Jakarta (CGK).
Tersedia Juga 5 Pesawat Cargo
Selain pesawat penumpang, juga akan beroperasi sebanyak 5 pesawat kargo.
"2 pesawat Garuda Indonesia menuju Jakarta, 2 pesawat Citilink ke Jakarta dan Surabaya, serta 1 pesawat Lion Air ke Jakarta," tutup Suwarso.
Hanya 4 Kali Terbang
Suwarso membeberkan, maskapai Garuda Indonesia hanya akan beroperasi pada tanggal 6 Mei 2020, 14 Mei 2020, 20 Mei 2020, dan 28 Mei 2020.
Sementara itu, kondisi di Bandara Hang Nadim Batam terlihat sepi. Hanya terlihat beberapa petugas mondar-mandir di sekitar area keberangkatan dan kedatangan penumpang.
"Belum ada persiapan apa-apa sih. Di dalam saja lumayan sepi," ucap petugas ini kepada Tribun Batam. (TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)