VIRUS CORONA
WOW, Temuan Ilmiah; Air Mani Pasien Corona Positif Mengandung COVID-19
Berapa lama sisa virus itu bertahan. Apakah seperti virus HIV-AIDS yang menetap seumur hidup, atau hilang saat pasien sudah dinyatakan sembuh.
Belum ada laporan lanjutan dan konfirmasi medis, berapa lama air mani itu bertahan dalam tubuh. Virus Ebola tetap dapat dideteksi dalam air mani beberapa orang yang selamat selama lebih dari 3 tahun.
TRIBUNBATAM.id -- Di tengah upaya menemukan vaksin virus yang sudah menginfeksi lebih 3,92 juta warga dari 206 negara ini, sebuah penelitian mengungkap temuan mengejutkan.
Lima peneliti di China, menemukan fakta ilmiah bahwa virus dengan kode genetik SARS-CoV-2 RNA ini ternyata ditemukan di elemen air mani pasien muda yang terpapar COVID-19.
Lima peneliti itu; Diangeng Li, PhD; Meiling Jin, MD; Pengtao Bao, PhD4; Weiguo Zhao, MD; dan Shixi Zhang, MD, mengambil sampel air mani (semen) dari 50 pasien positif di Rumah Sakit Kota Shangqiu di Provinsi Henan, China.
• Putus Mata Rantai Penyebaran Corona, 300 Ribu Masker Didonasikan Tribunnews dan Cardinal
• Indian Citizen positive of Coronavirus in Batam Died at EF Regional Hospital, Buried in Sei Temiang
• Demi Percepat Vaksin CoVID-19; WHO Diminta Ganti Istilah Kelinci Percobaan Menjadi Manusia Percobaan
Rumah sakit di sebelah timur Kota Hainan ini merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan perawatan COVID-19 di Shangqiu.
Penelitian ‘kecil’ ini mengambil 50 sampel air mani dari pasien berusia 15 tahun hingga 30 tahun, antara 26 Januari 2020 hingga 16 Februari 2020.
Pengolohan sampel dan dan data dilakukan Maret hingga April 2020.
Setelah proses verifikasi dan uji laboraturium silang dengan lembaga peneliti lain, hasil penelitian ini dipublikasikan di JAMA Network Open, Kamis (7/5/2020).

Dari 50 pasien yang diidentifikasi, 12 pasien tidak dapat memberikan spesimen semen karena disfungsi ereksi, dalam keadaan koma, atau meninggal sebelum rekrutmen.
Oleh karena itu, total 38 pasien terdaftar untuk pengujian semen.
Dari 38 peserta yang menyediakan spesimen semen, 23 peserta (60,5%) telah mencapai pemulihan klinis dan 15 peserta (39,5%) berada pada tahap infeksi akut.
Hasil pengujian semen menemukan bahwa 6 pasien (15,8%) memiliki hasil positif untuk SARS-CoV-2, termasuk 4 dari 15 pasien (26,7%) yang berada pada tahap infeksi akut dan 2 dari 23 pasien (8,7%) yang pulih, yang sangat penting.
Setidaknya 4 konfirmasi laboratorium untuk COVID-19 didefinisikan sebagai hasil positif untuk SARS-CoV-2 secara real-time reverse transcriptase-polymerase chain assay swab hidung dan faring.
Sebanyak satu pasien yang terdaftar diminta untuk memberikan sampel semen untuk pengujian SARS-CoV-2.
Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil tes negatif dan positif untuk pasien berdasarkan usia, riwayat penyakit urogenital, hari sejak onset, hari sejak rawat inap, atau hari sejak pemulihan klinis.