CORONA VIRUS
Bukan Imbauan, Singapura Tangkal Wabah COVID-19 dengan Bluetooth & Aplikasi di SmartPhone
Lawrence Wong, saat mengumumkan rencana 2 Mei 2020 lalu, bahwa SafeEntery ini akan memudahkan memantau kapan masa “circuit breaker", PSBB ala Jiran
Di masa mendatang, semua faslitas publik di Singapura, akan meng-install aplikasi ini.
Jika kasus dari tracing contact sudah satu digit, selama sepekan, maka periode circuit breaker akan diakhiri, namun jika angkanya naik lagi, maka pemerintah akan membuka lagi, mengisolasi, dan perpanjang masa ‘PSBB’ itu.
Dilansir CNA, SafeEntry digital check-in system ini dipajang di tiap akses keluar masuk fasilitas bisnis, hotel, supermarket, cafe, pusat perbelanjaan, terminal, kantor, dan kawasan apartemen.
Pengguna smartphone cukup memindai QR code data diri melalui kamera pemundai ponselnya.
Di monitor gadget, lalu akan muncul contact tracing atau log travel record, yang merekam penggunanya dari wilayah mana saja.
Lalu jika memungkinkan, petugas SafeEntry memindai suhu tubuh pengunjung dengan thermal mobile scanner.
JIka dinyatakan safe alias tak punya track-record COVID, atau masuk kategori orang dalam pemantauan, atau berasal dari area ‘hijau”, maka pengguna dinyatakan safe.
“Sistem ini mereduksi cara manual yang dibutuhkan pelaku bisnis untuk mentracking pergerakan pengunjung, dan juga mengurai antrean panjang di gerbang,” demikian dilansir situs resmi SafeEntry.

Secara perlahan SafeEntry ini akan menyebar di area kantor, pabrik, sekolah, fasilitas kesehatan, ruang komunitas, salan, supermarket, pasar ‘basah’, mal hotel, dan destinasi wisata.
Awal pekan depan, semua unit taksi, dan angkutan publik berbayar, juga akan menerapkan pemindai SafeEntry.
“Nanti di aplikasi smartphone ini akan lebuh banyak pemindai kesehatan dari pada games,” kata Mahmud Halim, warha Tanah Merah seperti dilansir situs berita setempat.
Toko retail, seperti 7eleven, atau convenience stores ala AlfaMart atau Indomaret di Indonesia, apotik, dan warung take away, tidak dipaksakan menerapkan aplikasi ini, namun sangat disarankan untuk menggunakan SafeEntry.
“Dengan SafeEntry, karyawan, pengunjung, atau pemasok akan ditracking saat masuk atau keluar, termasuk dia dari cluster mana dan mengecek mata rantai transimisi virusnya,”
Bahkan, disisi pemerintah, dengan aplikasi yang terkoneksi realtime dengan data kependudukan, rekor kesehatan, dan rute bepergian ini, dengan mudah akan memantau cluster baru,” demikian rilis itu.
Menteri Lawrence Wong menyebutkan, dengan dua aplikasi kunci TraceTogather dan SafeEntry ini pemerintah bisa mengontrol penyebaran wabah ini setiap saat.
• Tanggal 13 Juli 2020 Masa Sekolah Dimulai; Wacana dari Kemendikbud untuk Zona Hijau Covid-19
• Menteri PANRB Akan Beri Apresiasi untuk Inovasi Penanganan Covid-19