VIRUS CORONA DI BATAM

UPDATE Corona di Batam Minggu (10/5) Pagi, 39 Terinfeksi Covid-19, 22 Sembuh, 7 Meninggal

Berdasarkan data dari tim Gugus Tugas Covid-19, total jumlah pasien positif corona di Batam mencapai 39 orang.

TRIBUNBATAM/ATH
Ilustrasi / Tren kumulatif Corona di Batam 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pandemi virus corona atau covid-19 di Kota Batam terus menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan data dari tim Gugus Tugas Covid-19, total jumlah pasien positif corona di Batam mencapai 39 orang.

Dari total 39 pasien, Kecamatan Batam Kota jadi yang terbanyak, yakni 20 orang.

Kemudian disusul Kecamatan Bengkong dengan 6 pasien positif.

Kecamatan Lubuk Baja sebanyak 2, Kecamatan Sei Beduk sebanyak 2, Kecamatan Sagulung sebanyak 1, Kecamatan Batu Aji sebanyak 1, dan Kecamatan Sekupang sebanyak 7.

Sementara dari angka pasien meninggal, total sebanyak 7 pasien corona meninggal dunia akibat covid-19.

Sedangkan jumlah pasien corona yang sembuh mencapai 22 orang.

Dinas Kesehatan Kota Batam mengatakan ada sebanyak 239 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Dari jumlah PDP kumulatif sebanyak 279, 108 orang dinyatakan negatif setelah diperiksa, sementara 92 lainnya masih dalam proses.

Dari jumlah PDP tersebut, sudah 46 orang pasien yang meninggal.

38 di antaranya memiliki penyakit penyerta, 7 orang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19, dan salah satunya meninggal dengan reaktif rapid tes Covid-19.

Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif telah mencapai angka 2837, di mana sebanyak 2506 orang telah selesai dipantau, sementara 331 lainnya masih dalam proses.

Dari hasil pemeriksaan lab sebanyak 123 ODP, seluruhnya memperoleh hasil negatif.

Akhir-akhir ini penyisiran dengan rapid test juga telah diterapkan kepada 4289 masyarakat Kota Batam. Jumlah ini termasuk ODP, OTG, PDP, dan ODR, yang mana, jumlah reaktif rapid test paling banyak terdapat pada Orang Tanpa Gejala (OTG), sebanyak 108.

Warga India Meninggal Dunia

Kabar duka kembali menyelimuti Kota Batam. Pasalnya pasien positif Covid-19 nomor 32 meninggal dunia.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi pada Sabtu (9/5/2020).

"Pasien atas nama SAA (kasus 32) meninggal pada pukul 10:32 WIB di RSUD Embung Fatimah," ujarnya.

SAA (56) merupakan jemaah tabligh asal India. Pasien tersebut rencananya akan dimakamkan di TPU Sei Temiang.

Selain pasien nomor 32, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Embung Fatimah juga meninggal dunia.

"Pasien PDP juga meninggal," ujarnya saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan untuk pasien PDP ini sudah dilakukan swab oleh BTTKL-PP Batam.

"Hasilnya negatif," kata Didi menjelaskan.

Ada 3 Klaster

Saat ini, di Batam telah dibentuk 3 klaster untuk memudahkan penanganan kasus covid-19 di Batam.

Hingga Jumat (8/5/2020), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mengelompokkan para pasien dalam tiga kluster besar.

Ketiga klaster itu antara lain Klaster Dinas Pemberdayaan Perempuan, Klaster Sekolah Charitas dan Kluster DD Ketua Ormas di Bengkong.

Ketiga klaster tersebut tidak termasuk pasien-pasien yang mendapat penularan secara per orangan.

Berikut ini pembagian pasien corona di Batam berdasarkan Klaster:

Klaster Pemberdayaan Perempuan:

1. Kasus 14 Ny YY/ 58 th

2. Kasus 20 Tn Ju / 64 th

3. Kasus 17 Ny RA / 32 th

4. Kasus 30 Ny Fi/ 38 th

5. Kasus 28 Tn IK / 42 th

6. Kasus 38 Ny LL / 48 th

7. Kasus 45 Nn SP/ 31 th

8. Kasus 12 Ny DS/ 57 th

9. Kasus 31 Ny TK/ 51 th

10. Kasus 42 Ny TS / 55 th

11. Kasus 47 Ny YR/ 54 th

12. Kasus 46 Ny TA/ 45 th

13. Kasus 32 Ny FD/ 33 th

14. Kasus 43 Ny EM/ 56 th

Klaster Sekolah Charitas:

1. Kasus 08 Ny VG/ 34 th:

2. Kasus 11 Tn AB / 13 th

3. Kasus 29 Ny Ku/ 39 th

4. Kasus 33 Nn Wi/ 29 th

Klaster DD:

1. Kasus 35, Tn DD/ 57 th

2. Kasus 37, Ny D/ 52 th

3. Kasus 38, Tn ARS / 19 th

4. Kasus 39, Tn GRD/ 15 th

13 Klaster ASN Pemberdayaan Perempuan Sembuh

Sebelumnya, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Batam satu persatu mulai sembuh.

Terbaru, Kamis (7/5/2020), Pemerintah Kota Batam mengumumkan sebanyak 4 orang ASN dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang.

Dari jumlah tersebut 13 dari 22 total pasien covid-19 sembuh di Batam berasal dari klaster ASN Pemberdayaan perempuan.

Menanggapi kabar ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebut, klaster ASN saat ini hanya menyisakan sebanyak 3 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

"Dua ASN dirawat di RSBP Batam dan satu petugas gizi puskesmas di RS Embung Fatimah," ungkapnya kepada TRIBUNBATAM.id.

Dari klaster ASN sendiri, Didi menyebut, terdapat satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 setelah beberapa kasus berhasil dinyatakan sembuh.

Yakni pasien dengan kasus baru nomor 36.

"Itu tambahan satu yang anak dari kasus nomor 22. Itu pun masuk level dua," sambungnya.

Melihat tren peningkatan ini, ia yakin, potensi pasien terkonfirmasi positif dari klaster ASN Kota Batam untuk sembuh cukup tinggi.

Berikut data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster ASN Batam yang berhasil sembuh :

1. Kasus nomor 07

ASN Perempuan berusia 57 tahun

2. Kasus nomor 08

ASN perempuan berusia 57 tahun.

Pasien ini merupakan teman sekantor kasus nomor 07,

3. Kasus nomor 09

Perempuan yang merupakan ASN-P3K berusia 42 tahun.

Berkaitan erat dengan kasus 07 dan 08

4. Kasus nomor 13

IK, pria berusia 42 tahun dan bekerja sebagai ASN Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Batam

5. Kasus nomor 16

Perempuan berusia 38 tahun dan merupakan ASN tenaga kesehatan.

Yang bersangkutan close contact dengan kasus nomor 09

6. Kasus nomor 17

TK, perempuan berusia 51 tahun dan bekerja sebagai ASN Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Batam

7. Kasus nomor 22

Perempuan berinisial LLP.

Usia 48 tahun dan berkaitan erat dengan kasus nomor 08,

8. Kasus nomor 23

ASN berinisial I dan berusia 52 tahun,

9. Kasus nomor 24

TS berusia 52 tahun

10. Kasus nomor 25

EM, perempuan berusia 56 tahun dan bekerja sebagai ASN Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Batam

11. Kasus nomor 27

Berinisial SPS dan berusia 31 tahun

12. Kasus nomor 28

TA, perempuan berusia 45 tahun dan bekerja sebagai ASN Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Batam,

13. Kasus nomor 29

YR, berusia 54 tahun.

Target H-2 Lebaran Kasus Kelar

Pemko Batam menargetkan kasus covid-19 bisa kelar H-2 Lebaran mendatang.

Untuk mencapai target tersebut, ada sejumlah hal yang dilakukan oleh pemerintah termasuk memperketat pembatasan sosial untuk menekan penyebaran covid-19 di kota ini.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data terbaru, sebanyak 22 pasien corona di Batam berhasil sembuh hingga Kamis (7/5/2020).

Hal itu sekaligus menjadi kabar gembira bagi pemeritah, aparat, tim medis dan warga Batam yang selama ini berjuang memerangi corona meski tak jadi diberlakukan PSBB.

Walikota Batam, Muhamamad Rudi menegaskan, meskipun Batam batal memberlakukan PSBB namun, pemerintah tetap menjalankan arahan dari pusat yang masuk dalam pembatasan PSBB.

Seperti mewajibkan warga Batam untuk memakai masker ketika keluar rumah, menjaga social dan physical distancing, melakukan patroli untuk mengimbau masyarakat agar tidak berkerumun, dan memberikan bantuan sembako kepada masyarakat.

Pembatasan keluar masuk orang ke Batam, juga telah berjalan seiring dengan kebijakan pemerintah pusat memberhentikan operasional bandara hingga akhir Mei 2020 mendatang.

Demikian juga dengan penugasan kapal TNI untuk memulangkan para TKI asal Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui Batam dan daerah lain di Kepri.

"Kita sudah membatasi langsung keluar masuk orang. Tidak PSBB pun kita sudah membuat batasan. Masker juga kita wajibkan," kata Rudi.

Dia juga memastikan, hingga saat ini pemerintah tetap tidak ingin mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti daerah lain.

Padahal, jumlah kasus postif Covid-19 di Batam cukup tinggi, menjadi yang tertinggi di Kepri dengan 36 pasien.

Hal ini dikarenakan untuk tetap menjaga keberlangsungan industri di Kota Batam.

Menurutnya sektor industri dan pariwisata menjadi pendapatan utama Kota Batam.

"Batam ini daerah Industri, pariwisata, pendapatan Batam dari pajak dan retribusi hilang, PSBB tidak kita lakukan karena beresiko, industri tutup tidak bisa apa-apa kita," ujarnya, Kamis (7/5/2020).

Diakuinya jika tetap dipaksakan, dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan stabilitas di masyarakat yang memang banyak bergantung pada sektor industri ini.

Bisnis di Batam Kian Merosot

Di tempat yang berbeda, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid menjelaskan, saat ini penurunan aktivitas bisnis di Batam sebenarnya cukup signifikan.

Jika dibandingkan dengan aktivitas triwulan ke IV tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Batam minus sekitar 4% di triwulan I tahun ini.

Walaupun secara yoy masih tumbuh sekitar 2 persen. Hal ini akibat menurunnya aktivitas bisnis yang bergerak di bidang Pariwisata, Hotel dan restoran yang terkoreksi cukup besar.

"Kita memprediksi untuk triwulan II tahun ini akan lebih parah lagi kontraksi ekonomi yang terjadi. Kita tahu di bulan Januari dan Februari aktivitas ekonomi masih relatif normal. Baru menurun di bulan Maret hingga sekarang. Jika dihitung kemungkinan besar akan lebih parah dibandingkan dengan triwulan I,” kata Rafki.

Apabila Batam menerapkan PSBB, Rafki meyakini aktivitas ekonomi akan terkoreksi lebih dalam lagi.

Di mana bisnis non strategis yang saat ini masih beraktivitas tentunya wajib berhenti ketika ada PSBB.

Tentunya ini akan memperparah kondisi ekonomi yang ada.

“Jadi kita apresiasi juga Pemko Batam bisa mengendalikan penyebaran Covid-19 ini di Batam tanpa mengajukan PSBB. Jika dibandingkan dengan daerah lain, kondisi wabah Corona di Batam relatif lebih terkendali menurut saya,” kata Rafki lagi.

Siapkan Tindakan Tegas

Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi meminta segala bentuk keramaian di Batam ditindaktegas.

Hal itu menyusul masih adanya titik-titik keramaian di saat pemerintah dan aparat serta tim medis berjuang melawan Covid-19.

Tim gugus sendiri menargetkan, H-2 Lebaran semua kasus Covid-19 di Batam bisa tuntas dan tidak ada lagi tambahan kasus baru.

Caranya adalah dengan pembatasan sosial yang semakin ditingkatkan.

"Kegiatan keramaian, tindak tegas tanpa kecuali semua keramaian, kegiatan apapun," ujar Rudi di Panggung Utama, Dataran Engku Putri, Batam Centre, Batam, Rabu (6/5/2020).

Meski demikian, Rudi juga mengingatkan agar penindakan yang dijalankan bersama dengan TNI/Polri ini, tetap hanya bersifat persuasif.

"Tidak boleh ada benturan fisik antara petugas dengan masyarakat. Semuanya adalah masyarakat Batam, mereka begitu karena kondisi yang memang sedang sulit," kata Rudi.

Lantas, bagaimana caranya menindak warga di tengah keramaian tanpa main fisik?

Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, nanti peran TNI dan Polri akan dioptimalkan untuk menangani masyarakat yang membandel.

Mengenai anjuran tidak boleh ada benturan fisik, Amsakar mengaku petugas bisa membubarkan keramaian dengan tindakan lainnya.

"Kalau masih membandel, mejanya diangkat biar tidak bisa lagi mereka di sana, sampaikan secara baik-baik," kata Amsakar.

(Tribunbatam.id/Hening Sekar Utami/Alamudin/Ichwan Nurfadillah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved