VIRUS CORONA DI AS
Terburuk Sejak Perang Dunia II, Begini Lonjakan Pengangguran di Amerika Serikat Akibat Covid-19
Dampak dari wabah virus Corona, angka pengangguran di Amerika Serikat dilaporkan meningkat. Lonjakan pengangguran ini terburuk sejak Perang Dunia II.
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara yang dihantam keras badai wabah virus Corona atau Covid-19.
Sebagai dampaknya, angka pengangguran di Amerika Serikat dilaporkan meningkat.
Lonjakan pengangguran di Amerika Serikat memang terjadi usai Covid-19 melanda.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, data tenaga kerja yang keluar di Amerika Serikat (AS) menunjukkan lonjakan orang kehilangan pekerjaan dan lonjakan tingkat pengangguran adalah terburuk sejak Perang Dunia II.
Hans menyampaikan, Departemen Tenaga Kerja mencatat 20,5 juta orang kehilangan pekerjaan pada periode bulan April dan hal ini membuat tingkat pengangguran naik menjadi 14,7 persen dari sebelumnya 4,4 persen.
"Hasil ini ternyata lebih baik daripada ekpektasi pelaku pasar," ujarnya melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (11/5/2020).
• Amerika Serikat Mengukir Sejarah, Catatkan Jumlah Pengangguran Terbanyak, Trump: Saya Akan Pulihkan
Menurutnya, para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan tingkat kehilangan pekerjaan 21,5 juta dan tingkat pengangguran akan mencapai 16 persen.
Sedangkan, data klaim tunjangan penganggguran mingguan mencapai 3,16 juta turun dari revisi 3,84 juta pada pekan sebelumnya tetapi lebih tinggi dari hasil survei ekonom Reuters yang memperkirakan 3 juta klaim.
"Hal ini menjadikan dalam tujuh minggu total klaim tunjangan pengguran menjadi 33,5 juta, kata Hans.
Selain itu, analisis penghitungan tunjangan klaim pengangguran minggu lalu adalah yang terendah sejak virus Corona baru dinyatakan sebagai pandemi sejak pertengahan Maret.
"Kemungkinan AS telah melalui yang terburuk dari lockdown dan sekarang pelaku pasar mulai menganalisis langkah pembukaan kembali bisnis dan bagaimana data kedepannya," pungkasnya.
Dihantam Covid-19, Amerika Serikat Terpaksa Cari Utang hingga Rp 45.300 Triliun
Sektor ekonomi Amerika Serikat juga terpukul usai dihantam wabah virus Corona atau Covid-19.
Bahkan pada kuartal II 2020, pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan mencari utang sebesar 3 triliun dollar AS.
Jumlah itu setara dengan sekitar Rp 45.300 triliun (kurs Rp 15.100 per dollar AS).
Ini adalah rekor tertinggi utang yang dicari pemerintah AS. Penyebabnya adalah paket-paket stimulus penyelamatan terkait virus Corona menggerogoti anggaran pemerintah.
Dilansir dari BBC, Selasa (5/5/2020), angka tersebut lima kali lipat lebih tinggi dari rekor kuartalan sebelumnya.
Angka ini melebihi utang yang dicari pemerintah AS saat krisis keuangan tahun 2008.
Adapun sepanjang tahun 2019, Negeri Paman Sam tersebut menarik utang sebesar 1,28 triliun dollar AS.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, pemerintah AS menyetujui paket penyelamatan terkait virus Corona sebesar 3 triliun dollar AS.
Ini termasuk pendanaan untuk sektor kesehatan dan bantuan tunai langsung.
Secara total, utang pemerintah AS saat ini hampir mencapai 25 triliun dollar AS atau setara sekira Rp 377.441 triliun.
Paket stimulus teranyar yang dirilis pemerintah AS untuk penanganan dan penyelamatan ekonomi dari virus Corona setara sekira 14 persen dari produk domestik bruto (PDB) AS.
Pemerintah juga memperpanjang deadline pembayaran pajak yang seharusnya pada 15 April.
Diskusi sedang berlangsung tentang bantuan lebih lanjut, meskipun beberapa politisi Partai Republik telah menyatakan keprihatinan tentang tingginya pengeluaran yang menyebabkan melambungnya utang AS.
AS akan menarik utang dengan menjual obligasi pemerintah (US Treasury).
Secara historis, obligasi pemerintah AS menikmati tingkat bunga yang relatif rendah karena dipandang sebagai risiko yang relatif rendah oleh investor di seluruh dunia.
Tetapi bahkan sebelum virus Corona, beban utang negara telah naik ke tingkat yang menurut banyak ekonom berisiko untuk pertumbuhan jangka panjang, karena negara menghabiskan lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Kantor Anggaran Kongres AS bulan lalu memperkirakan defisit anggaran akan mencapai 3,7 triliun dollar AS tahun ini, sementara utang nasional melonjak di atas 100 persen dari PDB.
Investor dari negara-negara asing secara historis juga merupakan pemegang utang AS dengan jumlah signifikan. Jepang, Cina, dan Inggris berada di urutan teratas pada Februari 2020.
Alan Blinder, profesor ekonomi dan kebijakan publik di Princeton University menyatakan, untuk saat ini tren suku bunga rendah menunjukkan minat investor untuk obligasi AS tetap tinggi.
Mulai Kampanye Lagi, Trump Janjikan Amerika Serikat Punya Vaksin Covid-19 di Akhir Tahun
Donald Trump tampak kembali melakukan kampanye untuk pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) selanjutnya.
Pada Minggu (3/5/2020), Trump menjanjikan lewat kampanyenya Amerika Serikat akan punya vaksin virus Corona atau Covid-19 di akhir tahun ini.
Ia mengaku sangat yakin akan target penemuan vaksin Covid-19 ini.
"Kami sangat yakin bahwa kami akan memiliki vaksin pada akhir tahun ini, pada akhir tahun ini," kata Trump dalam program televisi yang disiarkan Fox News langsung dari Lincoln Memorial, Washington DC.
Presiden 73 tahun itu juga mengatakan, akan mendesak pembukaan kembali sekolah dan universitas pada September.
"Saya ingin mereka kembali (ke sekolah/universitas)," ujarnya dikutip dari AFP Minggu (3/5/2020).
Produksi vaksin Covid-19 terus dipercepat oleh Amerika Serikat, seiring negara-negara lain yang ikut berlomba menangani wabah virus Corona.
Trump bersikeras dirinya tetap senang meski negara lain mendapatkan vaksin Covid-19 lebih dulu ketimbang AS.
Ia berujar, "Jika itu adalah negara lain, saya akan mengangkat topi."
"Saya tidak masalah, saya hanya ingin mendapat vaksin yang berfungsi."
Kemudian saat ditanya tentang risiko selama percobaan manusia dalam proses penelitian yang berlangsung cepat, Trump menerangkan relawan sudah tahu risikonya.
"Mereka sukarelawan. Mereka tahu apa yang mereka hadapi."
Namun Trump juga tampak menyadari ia mendahului pernyataan penasihatnya sendiri tentang prediksi vaksin Covid-19.
"Para dokter akan berkata 'Oke, Anda seharusnya tidak mengatakan itu.' Saya akan mengatakan apa yang saya pikirkan," ujar Trump.
Vaksin corona menjadi janji kampanye yang diutarakan Trump saat berpidato di kampanye pemilu tadi malam.
Ia mendesak AS untuk segera melalui pandemi ini, guna merangkul masa depan yang "luar biasa".
Dalam program televisi berdurasi 2 jam itu, Trump berupaya mengangkat dirinya sebagai presiden terbesar AS, lalu membujuk sebuah negara yang sangat terpukul oleh kematian dan pengangguran massal untuk menatap ke depan.
"Kita akan menjalani tahun berikutnya dengan luar biasa," janji Trump.
(*)
• Prediksi 95.000 Kematian di Amerika Serikat, Trump Sebut Covid-19 Akan Hilang Tanpa Vaksin
• Film Perempuan Tanah Jahanam Garapan Joko Anwar akan Ditayangkan di Amerika Serikat hingga Inggris
• 10 Fakta Hao Gu, Cinta Segitiga dan Pembunuhan Dr Bing Liu Asisten Profesor Covid-19 di Amerika
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Analis: Lonjakan Pengangguran di AS, Terburuk Sejak Perang Dunia II.