RAMADHAN 2020
Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Carilah Lailatul Qadar di Malam Ganjil
Keistimewaan dan keutamaan 10 hari terakhir Puasa Ramadhan serta tanda-tanda malam Lailatul Qadar diungkap para ulama.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Puasa Ramadhan 1441 H sudah memasuki 10 hari terakhir.
Keistimewaan dan keutamaan 10 hari terakhir Puasa Ramadhan serta tanda-tanda malam Lailatul Qadar diungkap para ulama.
Umat Muslim yang sedang menjalankan Puasa Ramadhan diharapkan melakukan amalan-amalan untuk menjumpai malam Lailatul Qadar.
Malam ini 13 Mei 2020 adalah malam ganjil 21 Puasa Ramdhan 1441 H, termasuk 10 hari terakhir Puasa Ramadhan.
Melansir Kompas.com, Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al Quran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah (langit) dunia.
Pada malam Lailatul Qadar disebutkan memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Qadr ayat 1-5.
Meskipun malam Lailatul Qadar ini tidak diketahui kapan datangnya, namun umat Islam diminta untuk mencarinya di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Hal ini seperti sabda Rasulullah:
"Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).
Lantas, apa saja keutamaan dan keistimewaan 10 hari terakhir dan amalan yang dapat dilakukan di bulan Puasa Ramadhan?
Berikut ulasannya:
Sebelum masuk pada keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan, keutamaan Ramadhan sesungguhnya setiap bagian darinya memiliki nilai keuatamaan masing-masing.
Keutamaan tersebut telah dikatakan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi berikut:
"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."
Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).
Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Arti dari perkataan 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya.
Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk bermunajat kepada Allah SWT.
Beberapa amalan yang dapat dilakukan ketika memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah:
1. Tadarus Al Quran
Umat Muslim sangat dianjurkan untuk membaca atau tadarus Al Quran. Terlebih, 10 malam terakhir merupakan waktu turunnya Al Quran.
Hadis tentang keutamaan membaca Al Quran yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas'ud sebagai berikut:
"Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).
2. Iktikaf
Dalam menyambut datangnya 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim di sunahkan untuk melakukan iktikaf.
Adapun Iktikaf sendiri adalah berdiam diri di masjid dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, Iktikaf merupakan bukanlah sesuatu yang diwajibkan, melainkan sunah atau boleh tidak dilakukan.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:
"Sungguh saya beri'tikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri'tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beri’tikaf, hendaklah dia beri'tikaf (untuk mencari malam tersebut)."
3. Memperbanyak doa
Amalan berikutnya yang dapat dan mudah untuk dilakukan yakni dengan memperbanyak doa kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW juga memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.
Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).
4. Perbanyak shalat malam
Rasulullah menyebut shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya:
"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).
5. Zikir
Perintah Zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."
Selalai apa pun, zikir tetap harus dilakukan untuk mendekatkan kita kepada Allah.
Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.
"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. al-Bukhari).
Waktu malam Lailatul Qadar
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta Dr H Baidi MPD menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar.
Menurutnya, dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Sejumlah ulama memberikan satu pendapat dan gambaran.
Apabila awal Ramadhan pada hari Ahad atau Rabu, makaLailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
Bila awal puasa dimulai pada hari Senin, maka malamLailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
Jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadarjatuh pada malam ke-27.
Namun jika awal puasa pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
Dan jika awal puasa adalah hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
Namun, sesungguhnya kita tidak ada yang tau jelas kapanmalamLailatul Qadar terjadi, karena itu rahasia Allah.
Tanda-tanda malam Lailatul Qadar
Meski tidak dipastikan tanggal berapa malam Lailatul Qadar, menurut Baidi, ada sejumlah tanda malam Lailatul Qadar.
Yaitu suasana pagi hari atau malam hari sangat tenang dan udaranya segar.
Cuaca di pagi hari ketika Lailatul Qadar, sinar matahari cukup cerah tapi tidak panas.
Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, kita dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan pada 10 hari terkhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.
Hal-hal yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk mendapatkanLailatul Qadar misalnya, dengan memperbanyak amalan sunah iktikaf, berdzikir, dan istighfar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Keutamaan 10 Hari Terakhir dan Amalan Bulan Ramadhan yang Perlu Diketahui