TRIBUN WIKI

Mengenal Jenis dan Dampak Minyak Bumi terhadap Kehidupan, Diantaranya Bisa Merusak Lingkungan

Minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, pesawat, mesin di pabrik, membuat jalan, pelumas, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Editor: Dewi Haryati
shutterstock/kompas.com
Ilustrasi minyak bumi 

TRIBUNBATAM.id - Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya paling penting bagi kehidupan manusia.

Minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, pesawat, mesin di pabrik, membuat jalan, pelumas, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Selama satu abad terakhir, penggunaan minyak bumi selalu menjadi perdebatan.

Minyak bumi dibutuhkan untuk menopang hidup manusia.

Di sisi lain, ekstraksi dan penggunaannya yang berlebihan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

Minyak bumi termasuk dalam teknologi tidak ramah lingkungan.

Selain merusak alam, persediaannya akan habis suatu saat.

Melansir Kompas dari situs Kemdikbud, secara umum minyak bumi terbagi menjadi dua jenis yakni light crude oil dan heavy crude oil.

1. Light crude oil

Light crude oil atau petroleum adalah minyak mentah yang keluar dari bumi.

Minyak ini mengandung senyawa hidrokarbon yang dapat terbakar, sulfur, oksigen, dan nitrogen.

Light crude oil terbentuk dari makhluk hidup yang telah mati jutaan tahun lalu.

Fosilnya terurai di bawah tanah, di bawah bebatuan baik di daratan maupun di lautan.

Warnanya hitam dan lengket.

Minyak diambil lewat pengeboran lalu dipompa ke atas, mengalir lewat pipa-pipa.

Minyak ini kemudian diangkut menggunakan truk atau kapal ke kilang minyak, Di kilang, minyak ini dipanaskan untuk memisahkan komponen penyusunnya berdasarkan titik didih.

2. Heavy crude oil

Heavy crude oil adalah minyak yang terkandung di dalam bebatuan atau pasir minyak yang bercampur dengan air dan banyak mengandung sulfur.

Jenis minyak ini sekitar 70 persen dari total cadangan minyak yang ada di bumi.

Namun eksploitasi heavy crude oil berbahaya bagi lingkungan.

Heavy crude oil diambil lewat menambang.

Hutan ditebang untuk dijadikan pertambangan.

Aliran airnya dikeringkan dan sungai dialihkan.

Selanjutnya, baru digali tanah dan pasir menggunakan alat berat.

Batuan dan pasir minyak dicampur dengan air panas dan uap untuk diambil kandungan bitumennya lalu diubah menjadi minyak mentah.

Minyak tersebut kemudian diolah di kilang minyak.

Tambang minyak mengambil habitat hewan dan tumbuhan.

Kini, kita merasakan dampak kerusakannya.

Polusi udara semakin parah.

Pada akhirnya, produksi minyak dari batuan dan pasir tidak seimbang dengan kerusakan yang diakibatkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minyak Bumi: Asal Usul, Jenis, dan Dampaknya".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved