Janda 7 Anak Ini Datangi Dinsos Batam, Kesal Tak Dapat Bantuan Sosial

TRIBUNBATAM.id,BATAM - Wajah kesal terlihat dari Fazirah sesaat keluar dari kantor Dinas Sosial (Dinsos), Kota Batam, Senin (18/05/2020) pagi.

Fazirah sempat bersitegang dengan petugas layanan dinas sosial saat hendak melaporkan permasalahan bantuan sosial yang tak pernah kunjung ia dapat.

"Saya tidak mengerti, berulang kali ada pembagian paket bantuan sembako. Namun saya tidak pernah dapat," cetus Fazirah kepada sala seorang petugas layanan pengaduan bantuan sosial di kantor Dinsos.

Fazirah, seorang janda 7 anak itu mengaku sudah sering mengajukan diri untuk menerima bantuan sosial namun tidak direspon oleh perangkat RT setempat.

"Tak taulah pak, kurang layak apa saya dapat bantuan itu. Saya juga pening, apakah saya harus bayar supaya dapat bantuan. Kalau memang harus bayar, tidak masalah," ungkap Fazira kepada Tribun.

• Tak Terima Bantuan, Emak-emak Silih Berganti Datangi Dinsos Batam

Dikatakan Fazirah, atas bantuan yang tidak ia dapati. Ia tak mempersoalkan, hanya saja ia berharap agar pemerintah lebih objektif dalam penyaluran bantuan sosial.

Saya punya tetangga dan kerabat, kehidupan mereka lebih layak dibanding saya. Namun justru mereka yang dapat bantuan sosial.

"Tapi iya sudah lah, mungkin saya harus lebih kerja keras menghidupi 7 anak saya," kata Fazirah.

Cerita sedih Fazira tak hanya tidak dapat sembako, Fazira yang sehari hari berjualan koran di lampu merah itu kerap mendapat perlakuan berbeda dari petugas.

"Udah sembako tidak dapat, jualan koran pun kadang kena larang, sementara kebutuhan anak-anak terus berjalan," ucap Fazirah sedih.

Fazirah yang tinggal di RT 03 RW 04 Kelurahan Tanjung Uma, Lubuk Baja itu pun berharap agar dapat perhatian pemerintah.(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)