TRIBUN WIKI

Mengenang Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006, Hanya 57 Detik Tapi Hancurkan Banyak Bangunan

27 Mei 2006, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa Tengah diguncang gempa. peristiwa tersebut terjadi pada pukul 05:55 selama 57 detik.

kompas.com
Earthquake Illustration (Kristianto Purnomo) 

TRIBUNBATAM.id - Mei 2006, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa Tengah diguncang gempa.

Gempa bumi tektonik tersebut terjadi pada Sabtu pagi, 27 Mei 2006.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 05:55:03 WIB selama 57 detik.

Adapun kekuatan gempanya sebesar 5,9 pada skala Richter.

United States Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala Richter.

Lokasi

Menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, lokasi gempa terjadi di koordinat 8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1 km.

Sedangkan menurut BMG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31° BT pada kedalaman 33 km

Setelah data dari berbagai Stasiun yang dipunyai jejaring BMG dan dilakukan perhitungan, update terakhir BMG menentukan pusat gempa berada di 8.03 LS dan 110,32 BT (update ke tiga) pada kedalaman 11,3 Km dan kekuatan 5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau setara 6.3 SR Mw (Magnitude Moment).

USGS memberikan koordinat 7,977° LS dan 110,318 BT pada kedalaman 35 km.

Hasil yang berbeda tersebut dikarenakan metode dan peralatan yang digunakan berbeda-beda.

Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan barat daya Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta.

Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami.

Gempa susulan

Gempa susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan 11:22 WIB.

Gempa Bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang roboh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi.

Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi di Bantul yang belum teraliri listrik.

Gempa Bumi juga mengakibatkan Bandara Adi Sutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi, kerusakan bangunan dan keretakan pada landas pacu, sehingga untuk sementara transportasi udara dialihkan ke Bandara Achmad Yani Semarang dan Bandara Adisumarmo Solo.

Kerusakan

- Mall Saphir Square mengalami kerusakan parah di lantai 4 dan 5.

Tembok depan Mall lantai tersebut roboh hingga berlubang, kanopi teras Mall ambruk dan menimpa teras Mall yang sebagian ikut roboh.

- Mall Ambarukmo Plaza, yang saat itu belum lama dibuka, mengalami kerusakan tak terlalu parah.

Beberapa bagian tembok terlihat retak-retak dan terkelupas.

- GOR Among Rogo mengalami kerusakan parah.

Atap GOR roboh dan hanya tersisa tembok di sisi-sisinya.

- STIE Kerja Sama di Jl. Parangtritis rusak sangat parah.

- ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, Jl. Parangtritis Km.6,5 kerusakan sangat parah.

- Candi Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah dan ditutup sementara untuk diteliti lagi tingkat kerusakannya.

Kerusakan yang dialami candi prambanan kebanyakan adalah runtuhnya bagian-bagian gunungan candi dan rusaknya beberapa batuan yang menyusun candi

- Makam Imogiri juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Beberapa kuburan di Imogiri amblas, lantai-lantai retak dan amblas, sebagian tembok dan bangunan makam yang runtuh, juga hiasan-hiasan seperti keramik yang pecah.

- Salah satu bangsal di Kraton Yogyakarta, yaitu bangsal Trajumas yang menjadi simbol keadilan ambruk.

- Candi Borobudur yang terletak tak jauh dari lokasi gempa tak mengalami kerusakan berarti

- Objek Wisata Kasongan mengalami kerusakan parah saperti Gapura Kasongan yang patah di kiri dan kanan gapura dan ruko-ruko kerajinan keramik yang sebagian besar rusak berat bahkan roboh.

Penyebab

Letak Indonesia yang berada di antara tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik serta berada di posisi Ring of fire menjadikan Indonesia kerap kali diterpa bencana gempa Bumi dan letusan gunung berapi.

Sebelumnya gempa terjadi di Sumatra pada 28 Maret 2005 menewaskan 361 orang serta gempa Bumi dan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 yang menewaskan 129.498 orang dan 37.606 lainnya hilang.

Meskipun pada saat bersamaan Gunung Merapi yang juga berada di sekitar daerah tersebut sedang meletus, namun para pakar menyatakan kedua peristiwa ini tidak saling berhubungan sebagai sebuah sebab-akibat.

Puncak Gunung Merapi yang terlihat begitu dekat di obyek wisata Kali Talang, Klaten, Jawa Tengah.

Peningkatan aktivitas di gunung api tersebut tidak berhubungan dengan kejadian gempa.

Hal ini ditunjukkan oleh tidak terdapatnya anomali aktivitas yang mencolok sesaat setelah gempa. (*)

*Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Gempa Bumi Yogyakarta 2006'.

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved