Pengakuan Wanita asal Jambi Selingkuhi 2 Pria Sekaligus Karena Tak Puas dengan Suaminya
Seorang ibu rumah tangga, SD (48) asal Merangin, Jambi nekat membawa dua selingkuhannya ke rumah saat sang suami sedan
TRIBUNBATAM.id, MERANGIN - Seorang ibu rumah tangga, SD (48) asal Merangin, Jambi nekat membawa dua selingkuhannya ke rumah saat sang suami sedang tidak dirumah.
Kejadian tersebut membuat warga curiga dan melakukan penggerebekan SD (48) bersama dua selingkuhannya.
Kasus ini menjadi bahan perbincangan warga di Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, hingga pada saat ini.
Kasus seorang wanita berinisial SD (48) melakukan hubungan terlarang dengan mengajak 2 pria sekaligus, pada Senin (25/5/2020) lalu.
Dua pria tersebut berinsial PN (46) dan YD (42).
Kronologinya, saat itu masih dalam suasana lebaran.
Mereka melakukan threesome atau melakukan hubungan intim satu lawan dua itu setelah sang suami dan penghuni rumah lainnya tengah merayakan lebaran di luar rumah
• Mengaku Tak Puas dengan Suami, Wanita asal Jambi Selingkuhi 2 Pria Sekaligus, Ini Kronologinya
• Baru Saja Mendarat di Bandara Narita Jepang, Seorang WNI Terpapar Covid-19
• Nenek Berusia 100 Tahun di Jawa Timur Sembuh dari Covid-19, Ternyata Ini Rahasianya
Namun hubungan terlarang itu bisa dikatakan tanggung karena warga keburu menggerebek mereka.
Untuk menghindari yang tidak diinginkan dari amukan warga, ketiga orang tersebut pun diserahkanke polisi atas persetujuan pihak keluarga suami.
Pengakuan sang wanita
SD mengaku melakukan itu lantaran tak puas dan tak nafsu lagi dengan suaminya.
Itulah salah satu alasan yang membuat SD nekat selingkuh dengan dua pria sekaligus.
Kapolsek Lembah Masurai, IPTU Sitepu, melalui Kanit Reskrim Aipda Adi Arianto, membenarkan adanya penggerebekan dari warga tersebut.
Menurutnya, warga menggerebek rumah tersebut karena warga sudah lama mencurigai aktivitas dua pria tersebut yang selalu ke rumah wanita itu ketika suaminya tidak berada di rumah.
Setelah digerebek warga, atas persetujuan suami SD, yaitu HM (47), ketiganya diserahkan kepada kepolisian
"Kala itu suami sah dari SD sedang tidak berada di rumah," ucap Adi Arianto.
Dia baru datang setelah dihubungi warga usai penggerebekan.
"Ia (suami) sendiri yang melaporkan ke kepolisian setelah penggerebekan," kata Adi Arianto.
Yang mengejutkan penyidik, SD (48) mengakui sudah sering melakukan hubungan layaknya suami istri dengan dua pria tersebut.
Saat ini, ketiga pelaku sudah diamankan di Mapolsek Lembah Masurai untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Mereka terancam dikenakan Pasal 284 KUHP dengan tindak pidana perzinahan dengan ancaman penjara paling lama sembilan bulan kurungan.
Mengakui Hubungan Terlarang
Dari hasil interogasi petugas, lanjut Adi, mereka mengakui perbuatan tak senonoh itu.
Bahkan pelaku PN sudah menjalin hubungan terlarang dengan SD selama 3,5 tahun lamanya.
Pengakuannya, sejak tahun 2016 lalu, mereka telah sering melakukan hubungan layaknya suami-istri.
Mereka melakukan hubungan terlarang itu ketika sang suami dari SD tidak berada di rumah.
SD juga mengakui telah melakukan hubungan gelap dengan pria YD sejak satu bulan terakhir.
Bahkan YD dan SD telah melakukan hubungan pasutri sebanyak dua kali di tempat yang sama.
"Dengan kejadian tersebut, pelaku menyatakan penyesalan dan ingin bertobat,"ujarnya.
KASUS Lainnya, Seorang Oknum Tentara yang Ditembak Polisi Usai Ketahuan Selingkuhi Istrinya, Dikabarkan Meninggal Dunia.
Sementara, Anggota TNI Serda Hasanuddin yang ditembak anggota Polri saat dipergoki selingkuh dengan istri pelaku di satu kamar dikabarkan meninggal dunia setelah dirawat dua pekan di Rumah Sakit Pelamonia, Kota Makassar milik Kodam XIV Hasanuddin, Jumat (29/5/2020) siang akibat luka tembak.
Serda Hasanuddin merupakan anggota Kodim 1425 Jeneponto.
Dia ditembak Bripka Herman (47).
Jenazah Hasanuddin dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto, sekitar 90 km arah Selatan dari Kota Makassar.
Hasanuddin menjabat Babinsa di Desa Jombe, Kecamatan Turateta, Kabupaten Jeneponto.
Kapendam XIV Hasanuddin Kolonel Inf Maskun Nafik yang dihubungi via whatsApp membenarkan kabar duka tersebut.
"Tadi meninggal sekira pukul 12.05 wita." kata mantan Dandim Sinjai ini.
Hasanuddin ditembak gegara diduga selingkuh dengan istri Herman di rumah pelaku di BTN Syeh Yusuf Kolakolasa, Jalan Sungai Kelara, Keluhan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis (14/5/2020) malam.
Saat itu Hasanuddin mengalami luka tembak di dada sebelah kanan, lutut kiri dan lutut kanan.
Saat itu Herman emosi mendapati istrinya bersama Hasanuddin di dalam kamar.
Selain menembak Hasanuddin, Herman juga menembak bagian paha istrinya, Hasniati (42).
Sampai berita ini dibuat, istri Herman masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Mappaouddang, Makassar.
Selain diduga hubungan cinta lama bersemi kembali (CLBK), Hasanuddin dan Hasniati disebut ada hubungan keluarga.
Setelah kejadian ini, Herman langsung menyerahkan diri ke polisi. Saat ini ditahan di Makassar.
Kronologi
Sebelumnya, terungkap kronologi oknum anggota TNI nekat selingkuh dengan istri polisi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, bernasib tragis.
Anggota TNI dan istri polisi itu dihujani tembakan oleh sang suami, hingga keduanya terluka parah.
Kronologi sebenarnya peristiwa tersebut terungkap dari hasil pemeriksaan sementara dan penulusuran di lokasi kejadian.
Penembakan tersebut terjadi di BTN Kolakolasa, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (14/5/2020) malam.
Polisi tersebut diketahui bernama, Bripka Her (47).
Sementara korban berinisial HT (42) dan Serda HA (46).
Dia marah dan menembaki istrinya yang kedapatan berduaan dengan pria lain di dalam rumahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-timur.com (grup Surya.co.id), kejadian ini bermula ketika Bripka Her baru saja tiba di rumahnya dari Kota Makassar, Kamis (14/5/2020) malam.
Bripka He mendapati sebuah motor trail asing terparkir di halaman rumahnya.
Sementara lampu rumah padam.
Bripda He mulai curiga.
Ia memutuskan masuk ke dalam rumah diam-diam.
Ia melompati pagar rumah.
Begitu tiba di kamar, Bripda He membuka tirai dan mendapati istrinya bersama laki-laki lain.
Anggota Polrestabes Makassar ini pun menarik senjata api. Ia melepaskan tembakan.
Insiden berdarah pun tak terhindarkan. Bripka He menembak istri bersama pria selingkuhannya.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, enggan memberikan penjelasan mengenai kronologi kejadian tersebut.
"Benarkan ada kejadian penembakan. Tetapi kami tidak bisa menjelaskan kronologi," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (15/5/2020).
Perwira polisi tiga melati ini beralasan, dirinya enggan menyampaikan kronologi kejadian tersebut demi menjaga situasi antar-instansi.
"Dengan pertimbangan untuk menjaga kepekaan situasi," tambahnya.
Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, kedua korban kini menjalani perawatan di rumah sakit Kota Makassar.
Ibrahim Tompo tidak menyebutkan di mana rumah sakit tersebut.
"Kedua korban dirawat di rumah sakit berbeda," terangnya.
Ia melanjutkan, pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi seusai kejadian tersebut.
Menurutnya, pelaku kini sudah diamankan oleh Propam Polda Sulsel.
"Pelakunya itu sudah serahkan diri ke Propam. Jadi sudah diamankan oleh Propam," tambahnya.
Ibrahim melanjutkan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka turun tangan menangani masalah tersebut.
Meski Polda merasahasiakan identitas polisi, TNI dan istri yang telibat kasus perselingkuhan tersebut, namun belakangan tetap terungkap.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Naif mengatakan, Serda HA mendapat luka di dada yang tembus di pinggul.
Korban juga mendapat luka tembak pada bagian pahanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul INI Pengakuan Istri SD (48) setelah Digerebek Warga, Ajak Dua Pria ke Rumahnya dan Berhubungan Badan