VIRUS CORONA DI ITALIA

Rayakan Lockdown Berakhir, Warga di Italia Cenderung Rutin Makan Es Krim Gelato

Untuk menyambut lockdown yang berakhir, beragam perayaan dilakukan oleh warga Italia. Salah satunya dengan menyantap kudapan favorit mereka, gelato.

TRIBUNBATAM/MONA ANDRIANI
Ilustrasi es krim khas Italia. 

TRIBUNBATAM.id, ROMA - Italia menjadi salah satu negara yang melonggarkan lockdown usai di hantam virus Corona atau Covid-19.

Untuk menyambutnya, beragam perayaan dilakukan oleh warga Italia.

Salah satunya dengan menyantap kudapan favorit mereka, yakni gelato artisanal.

“Setelah waktu yang lama tinggal di rumah, banyak yang memilih untuk mendinginkan suasana dengan es krim, bahkan selama seminggu, saat makan siang,” kata kelompok pertanian Coldiretti melalui sebuah pernyataan, mengutip AFP.

Italia memiliki 39.000 toko gelato. Toko-toko yang mempekerjakan 150.000 orang ini membukukan penjualan tahunan sebesar 2,8 miliar Euro, setara dengan Rp 45 triliun.

Saat ini, mereka diselamatkan oleh keputusasaan orang-orang untuk menghabiskan waktu di luar setelah hampir tiga bulan di dalam rumah.

Bandara Olbia di Italia Masih Tutup Akibat Covid-19, Pesawat Eurowings Terpaksa Putar Balik

Coldiretti mengatakan bahwa sektor tersebut mulai meningkat kembali setelah penutupan nasional yang melumpuhkan perekonomian.

Hampir sebanyak 240 ton es krim dikonsumsi pekan lalu di Roma dan garis pantai Lazio.

Sementara es krim cone banyak dinikmati di perkotaan dan resor tepi laut.

Es krim tersebut tidak hanya membantu memerangi 'demam lockdown', tetapi juga rata-rata suhu di sana. Tahun ini, Italia mencatat suhu terpanas sejak 1880.

Menurut Coldiretti, sebanyak 94 persen orang Italia secara rutin mengonsumsi es krim.

Tujuh dari sepuluh orang lebih suka tumpukan es krim cone dibandingkan yang berada di dalam wadah kecil.

Banyak dari mereka menyukai es krim yang memiliki topping krim kocok segar.

Sementara itu, pada Sabtu (16/5/2020) Italia mengumumkan akan mulau buka untuk turis asing mulai 3 Juni 2020.

Bar, restoran, pertokoan, salon, dan layanan keagamaan diizinkan untuk dibuka kembali pada Senin (18/5/2020).

Untuk kegiatan ekonomi lainnya diizinkan buka kembali pada Juni mendatang.

Namun mereka harus mengikuti syarat panduan jaga jarak dan melakukan pembersihan menggunakan disinfektan.

Ada Pembatasan Wisatawan Asing, Ini Protokol New Normal Italia Untuk Perjalanan Internasional

Mulai 3 Juni 2020 mendatang, Italia telah akan membuka kembali perjalanan masuk dan keluar negaranya.

Kebijakan ini diambil Italia usai sebelumnya mengumumkan pelonggaran lockdown bertahap terkait virus Corona atau Covid-19.

Tujuannya adalah demi menghidupkan kembali industri pariwisata yang terpuruk akibat virus Corona di Italia.

Kendati demikian, mengutip The Local, Sabtu (23/5/2020), pembukaan kembali hanya bagi beberapa pelancong internasional saja.

Lantas, seperti apa protokol new normal di Italia saat ini?

Perlu dicatat, ada kemungkinan protokol akan berubah saat Italia dibuka kembali pada 3 Juni 2020.

Perjalanan pariwisata belum diperbolehkan

Sepanjang Mei 2020, perjalanan internasional ke Italia tetap bisa dilakukan berdasarkan keadaan tertentu--selain pariwisata.

Mereka yang secara resmi tinggal di Italia, namun sedang berada di luar negeri bisa kembali ke rumah.

Sementara mereka yang dapat menunjukkan perlu masuk ke Italia terkait pekerjaan penting, alasan kesehatan, atau keadaan darurat diperbolehkan untuk masuk.

Pada saat kedatangan, mereka harus mematuhi karantina wajib 14 hari.

Mereka juga harus memberikan alamat tempat mereka mengisolasi diri, dan beri tahu otoritas kesehatan setempat.

Para pendatang tidak diizinkan untuk menggunakan transportasi umum ke tempat karantina. Mereka harus membuat perjanjian untuk diantar, atau menyewa mobil atau taksi.

Ada pembatasan wisatawan asing

Setelah sebagian besar larangan perjalanan di Italia dicabut mulai 3 Juni 2020, penduduk dan pengunjung dapat secara bebas bergerak di seluruh negeri untuk berbagai alasan termasuk perjalanan pariwisata.

Untuk setiap lockdown yang dicabut, Pemerintah Italia menegaskan pembatasan dapat diberlakukan kembali jika infeksi melonjak.

Ada kemungkinan perjalanan akan dibatasi di beberapa wilayah saja setelah 3 Juni mendatang.

Sementara untuk wisatawang asing, peraturan bergantung pada negara tempat berangkat.

Salah satu peraturan yang dimaksud adalah Italia akan mencabut kewajiban untuk karantina bagi orang-orang yang datang dari negara-negara tertentu.

Persyaratan dalam peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

- 26 anggota Uni Eropa lain.

- Anggota Wilayah Schengen seperti Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.

- Britania Raya.

- Andorra, Monako, San Marino, dan Vatikan.

Wisatawan yang tiba dari negara-negara tersebut tidak akan dihadapi oleh pembatasan apa pun sat memasuki Italia.

Kendati demikian, hal tersebut bergantung pada peraturan masing-masing negara.

Mereka mungkin mewajibkan warganya yang melancong ke Italia untuk menjalani karantina saat kembali.

Sementara itu, wisatawan Italia yang melancong ke negara-negara tersebut tidak harus dikarantina saat kembali ke negaranya.

Pembatasan berdasarkan tempat berangkat atau bepergian

Pembatasan didasari pada tempat kamu berangkata atau bepergian.

Bukan pada kewarganegaraan.

Namun, tentunya persyaratan visa yang biasa tetap berlaku.

Keputusan menyatakan, kamu akan menghadapi pembatasan apabila kamu berasal dari salah satu negara yang disetujui, namun telah berkunjung ke tempat selain yang sudah disetujui dalam 14 hari perjalanan ke Italia.

Sebagai contoh, jika seorang penduduk Irlandia yang berkunjung ke Rusia kembali ke negaranya, lalu berangkat ke Italia kurang dari dua minggu kemudian, mereka diwajibkan untuk dikarantina selama 14 hari saat kedatangan.

Sama halnya dengan penduduk Amerika Serikat yang melakukan penerbangan lanjutan (connected flight) di Jerman dalam perjalanan ke Italia.

Wisatawan internasional lain harus menunggu lebih lama

Kendati wisatawan internasional dari negara yang sudah disetujui bisa melancong ke Italia mulai 3 Juni, wisatawan dari negara lain harus menunggu lebih lama.

Menurut keputusan pemerintah, wisatawan di luar UE, Wilayah Schengen, atau Britania Raya tidak akan diizinkan masuk hingga setidaknya 15 Juni.

Pemerintah diharapkan untuk mengonfirmasi kapan pastinya Italia akan dibuka kembali pada wisatawan lain pada 14 Juni. 
Tepatnya saat peraturan saat ini berakhir.

Hingga waktu tersebut, orang-orang dari negara lain masih tetap bisa memasuki Italia untuk alasan darurat yang telah disebutkan sebelumnya.

Mereka juga harus mematuhi karantina 14 hari saat kedatangan.

Saat ini, banyak negara yang mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Italia, bahkan melarang seluruh perjalanan luar negeri.

Mereka juga menganjurkan penduduknya untuk membatalkan atau menunda perjalanan jika memungkinkan.

(*)

Jadwal Liga Italia, Diawali Coppa Italia pada 13 Juni, Serie A Liga Italia Dimulai 20 Juni 2020

Italia dan Belgia Tolak Hydroxychloroquine untuk Perawatan Covid-19, Susul Perancis yang Lebih Dulu

Penyanyi Italia, Andrea Bocelli Ungkap Pengalaman Terpapar Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makan Gelato, Cara Warga Italia Rayakan Lockdown Berakhir".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved