BATAM TERKINI
Warga Kaveling Seroja Kesal, Sampah Berserak Dekat SMAN 17 Sagulung, 'Baunya Sampai ke Kelas'
Sampah yang ada di jalan menuju SMAN 17 tersebut terdiri dari sampah rumah tangga dan sampah perabot rumah tangga yang rusak.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga Kaveling Seroja, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam mengeluhkan masih ada orang yang membuang sampah di jalan menuju SMAN 17 Sagulung.
Warga kesal karena tidak jauh dari lokasi tersebut, terdapat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara.
Sayangnya, sejumlah warga enggan membuang sampah ke TPS tersebut.
"Ini untung anak sekolah masih belajar di rumah. Kalau tidak kasihan mereka," ucap seorang warga Kaveling Seroja, Alfian, Senin (1/6/2020).
Dia mengatakan warga yang buang sampah di jalan menuju SMAN 17 itu tidak tahu entah warga dari mana.
Menurutnya, warga sekitar biasa membuang sampah langsung ke TPS. Alfian yang juga Ketua Komite SMPN 27 serta berdekatan tinggal dengan SMAN 17 mengatakan, sampah tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga yang melintas dari jalan tersebut.
Sampah yang ada di jalan menuju SMAN 17 tersebut terdiri dari sampah rumah tangga dan sampah perabot rumah tangga yang rusak.
"Ini memang lahan kosong, tapi kalau anak sekolah masuk, bau sampahnya sampai ke dalam kelas. Ini sangat mengganggu kenyamanan belajar," sebutnya.
Dia berharap warga agar jangan membuang sampah di jalan menuju SMAN 17.
"Ini yang kita kasuhin anak-anak. Kalau sudah bisa belajar di sekolah kan kasihan juga. Mudah - mudah kedepan warga tidak membuang sampah di jalan tersebut," kata Alfian.
• Kerap Ditolak Warga, BP Batam Ungkap Skema Instalasi Pipa di 43 Perumahan di Batam Centre
• Hati-hati, Foto Dandim 0315/Bintan Dicomot Orang Tak Dikenal, Digunakan untuk Menipu dan Minta Uang
Dampak Buang Sampah ke Sungai
Hujan hanya sebentar, namun daerah Kaveling Seroja di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, banjir.
Hal ini dikarenakan banyaknya sampah yang tersangkut di saluran drainase dan gorong-gorong yang ada di Sagulung.
Hujan yang sudah beberapa minggu tidak turun membuat banyak sampah di saluran drainase. Inipula yang mengakibatkan banjir saat hujan turun.
"Hujannya tidak lama, paling 30 menit, air langsung meluap," kata Arjun, warga Kaveling Seroja, Sabtu (25/4/2020).
Arjun mengatakan cuaca panas yang terjadi belakangan ini membuat sampah menumpuk di saluran drainase.
"Ya kebetulan selama ini cuacanya panas makanya sampah menumpuk," kata Arjun.
Ia melanjutkan, hujan yang datang cukup deras membuat air langsung meluap.
"Ini hujannya sangat deras, makanya langsung banjir," kata Arjun.
Di tempat terpisah, Ketua Peduli Sungai Sagulung, Aditia mengatakan, selama ini kesadaran masyarakat masih minim mengenai kebersihan.
"Sampai saat ini memang sampah masih sangat banyak, kita sudah mengimbau, kita juga sudah melaksanakan gotong-royong setiap minggu untuk mengangkut sampah dari sungai," kata Aditia.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar tidak membuang sampah ke dalam sungai.
• Viral Wallpaper Danau Hantu, Ponsel Android Langsung Crash Berkedip-kedip Begitu Pasang Foto Ini
"Ini butuh kerja sama semua pihak, agar sungai kita terbebas dari sampah," kata Aditia.
Sampah Meluber Keluar Bin Kontainer
Kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih minim. Di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri misalnya.
Meski sudah ditempatkan bin kontainer di Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS) di Simpang Batuaji Baru, namun warga masih tetap membuang sampah begitu saja.
Sampah rumah tangga dan sampah perabot rumah tangga dibuang begitu saja diluar Bin Kontainer.
Sementara di TPS tersebut terdapat empat bin kontainer yang kondisinya belum penuh bahkan ada juga Bin Kontainer yang masih Kosong.
Sampah yang dibuang begitu saja di luar Bin Kontainer membuat pemandangan di simpang Batuaji baru tak sedap dipandang mata.
• Jadwal Liga Spanyol Real Madrid vs Eibar, Minggu (14/6), Madrid Jamu Eibar di Lapangan Latihan
Padahal jalan tersebut merupakan jalan masuk warga yang tinggal di bebeberapa komplek di Batuaji dan merupakan jalan pintas ke Simpang Nato dan kantor Camat serta kantor Polsek Sagulung.
Seorang warga yang melintas, Riduan mengatakan, warga yang buang sampah diluar bin kontainer biasanya warga yang sedang melintas dan sekalian membawa sampah dari rumah mereka.
"Ya mungkin mereka malas berhenti, mereka melemparkan begitu saja sampah di pinggir jalan," kata Riduan, Minggu (3/5/2020).
Dia mengatakan biasanya warga yang membuang sampah begiu saja sering terjadi pagi hari dan hari libur.
"Kalau siang hari dan hari biasa, ada petugas sampah di TPS. Tapi kalau pagi dan hari libur biasanya tidak ada yang jaga," ucapnya.
Mengenai sampah tersebit Camat Sagulung Reza Khadafy mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
• Info Resep Hari Ini: Enaknya Jongkong Kelapa Sagu Mutiara, Camilan yang Pas Disajikan Saat Sore
Dia juga meminta kepada masyarakat yang membawa sampah pada saat berangkat kerja atau yang mengantar sampah ke TPS agar memasukkannya ke dalam Bin Kontainer yang ada.
"Petugas kita sudah ada yang ambil sampah dari komplek warga Mari sama-sama menjaga kebersihan," sebutnya.
Bin Kontainer Sampah Menumpuk di Sei Binti
Bin kontainer untuk tempat sampah tak jarang terlambat diganti petugas pengangkut dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam.
Alhasil sampah banyak menumpuk di bin kontainer. Seperti yang terjadi di kawasan Sagulung.
Imbasnya lagi, petugas pengangkut sampah dari kompleks perumahan harus menunggu di lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di jalan Sungai Binti, kelurahan Sungai Binti Kecamatan Sagulung.
Hingga kini, TPS di jalan Sungai Binti merupakan satu satunya tempat pengumpulan sampah dari kompleks pemukiman yang ada di Kelurahan Sungai Binti.
Hal tersebut membuat bin kontainer yang ada di TPS tersebut cepat penuh.
• Pelaku Usaha Mal & Pasar di Batam Buat Surat Pernyataan, Patuhi Protokol Kesehatan Jelang New Normal
• Anggota DPRD Tulungagung Mengamuk, Banting Botol Bir lalu Tantang Duel Satpol PP di Kantor Bupati
Lambatnya penggantian bin kontainer, membuat para petugas sampah harus menunggu lama untuk memindahkan sampah dari mobil pengangkut sampah dari komplekS pemukiman ke bin kontainer.
Ahmad, warga kaveling Saguba mengatakan, selama ini sering terjadi terlihat para petugas sampah dari pemukiman mengantri lama menunggu petugas dari DLH mengganti bin kontainer.
"Ini kebetulan sampah dari semua pemukiman di daerah Sungai Binti ke sini semua. Makanya cepat penuh," kata Ahmad.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh petugas pengangkut sampah dari pemukiman yang enggan namanya dikorankan.
"Biasanya lambat penggantian bin kontainernya, ya kita nunggulah. Mau ditaruh di mana sampah ini," kata petugas.
Dia juga mengungkapkan setiap awal minggu bisanya petugas pengganti Bin Kontainer sering terlambat.
"Mungkin karena baru selesai libur, jadi mereka ke kantor dulu. Tidak langsung ke lapangan," kata petugas.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)