Hendak Antar Keponakan Bertemu Ayah, Suami Istri di Korea Utara Tewas Dieksekusi Regu Tembak
Pasangan suami istri berusia 50-an itu dikabarkan tidak disidang. Mereka langsung diserahkan ke regu tembak untuk dieksekusi.
"Tidak mungkin mereka bisa lolos dari regu tembak. Karena yang mereka lakukan adalah membelot ke Korea Selatan," jelas sumber itu.
Sumber lain, yang meminta identitasnya sangat dirahasiakan, menyatakan bahwa kabar eksekusi itu membuat publik Korut marah.
Dalam pandangannya, mereka bertiga berusaha keluar untuk hidup, di mana pasutri itu ditembak mati sebelum mencapai Sungai Yalu.
Di saat publik mendengar keputusan itu, sontak mereka begitu kecewa.
Sebab, bagi mereka tidak ada yang salah mencoba keluar dari Korut.
"Terutama ketika mereka berada dalam kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah wabah seperti ini," demikian keterangan sumber. (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)
Diduga Terinfeksi Virus Corona, Pejabat Korea Utara Ditembak Mati Saat Masuk Pemandian Umum
Seorang pejabat Korea Utara (Korut) yang dikarantina karena diduga terinfeksi virus corona ditembak mati karena pergi ke pemandian umum.
Pejabat bidang perdagangan itu ketahuan dan ditangkap.
Dia dieksekusi di lokasi pemandian oleh otoritas negara komunis tersebut.
Si pejabat yang tidak disebutkan identitasnya itu langsung dikarantina setelah kembali dari perjalanan di China, dilansir Donga via Daily Mirror Kamis (13/2/2020).
Begitu petugas pemerintahan Korea Utara itu ketahuan pergi ke pemandian umum, dia segera diseret dan ditembak mati.
Sedangkan pejabat lain yang bekerja di Badan Keamanan Nasional Korea Utara diturunkan jabatannya di pertanian karena diam-diam melakukan perjalanan ke China.
Pemerintah Korea Utara telah mengklaim bahwa tidak ada kasus virus corona dalam perbatasannya namun hal ini masih belum diverifikasi secara independen.
Klaim itu disambut skeptis oleh mereka yang berada di luar negeri.
Khususnya yang berbagi perbatasan dengan China dan memiliki puluhan ribu kasus terkonfirmasi.