VIRUS CORONA DI INDONESIA

UPDATE Data Corona Indonesia Kamis (11/6) Tambah 979, Total 35.295, Sembuh 12.636, Meninggal 2.000

"Kita mendapatkan data konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 979. Sehingga total akumulasi positif sebanyak 35.295," ujar Achmad Yurianto

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/SON
ilustrasi Update Data Covid-19 (coronavirus disease 2019) atau pandemi virus corona 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Penularan virus corona di Indonesia masih cukup tinggi.

Hingga Kamis (11/6/2020) siang pukul 12.00 WIB tadi, terjadi penambahan kasus baru sebanyak 979 dari berbagai daerah di Indonesia.

Tambahan kasus baru sebanyak 979 tersebut membuat jumlah kasus covid-19 di Indonesia kini bertambah menjadi 35.295 kasus.

Bantu Menangkan Timnya, Witan Sulaiman Berpeluang Jalani Debut Bersama FK Radnik Surdulica

UPDATE Jadwal MotoGP 2020, Setelah GP Italia Sirkuit Mugello Resmi Dibatalkan

Jadwal Semifinal Coppa Italia Leg 2 Juventus vs AC Milan Kick Off Jumat Dinihari Pukul 01.30 WIB

Jumlah ini dihitung sejak kasus pertama kali dilaporkan pada 2 Maret 2020.

Tambahan kasus sebanyak 979 itu berdasarkan laporan berbagai daerah selama 24 jam terakhir, terhitung sejak Rabu (10/6/2020) pukul 12.00 WIB sampai Kamis siang pada jam yang sama.

Tingginya tambahan kasus baru di Indonesia menunjukkan penyebaran virus corona di tengah masyarakat Indonesia masih terjadi.

Pembaruan data kasus Covid-19 ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers pada Kamis (11/6/2020) sore.

"Kita mendapatkan data konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 979. Sehingga total akumulasi positif sebanyak 35.295," ujar Yurianto.

Secara khusus, Yurianto memaparkan bahwa ada sejumlah provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 dalam jumlah tinggi.

Penambahan tertinggi dicatat Jawa Timur dengan 297 kasus baru.

Berikutnya, ada Sulawesi Selatan dengan 141 kasus baru.

Kemudian, DKI Jakarta masih mencatatkan penambahan sebanyak 128 kasus baru Covid-19.

Data yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 507 pasien Covid-19 yang sudah dianggap sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Jadwal Lengkap Liga Spanyol Pekan 28, Malam Ini Sevilla vs Real Betis, Sabtu: Mallorca vs Barcelona

RESMI, Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 Akan Kembali Digulirkan, Ini Penjelasan Sekjen PSSI

Hasil Lengkap Semifinal DFB Pokal 2019 - 2020 dan Jadwal Final Bayer Leverkusen vs Bayern Muenchen

Dengan demikian, ada 12.636 pasien Covid-19 yang sudah sembuh, setelah sebelumnya mereka dinyatakan positif virus corona.

Namun, ada kabar duka dengan diumumkannya ada penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 41 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 10 - 11 Juni 2020.

"Sehingga total yang meninggal sampai hari ini ada 2.000 orang," ujar Yurianto.

Pemerintah menyatakan bahwa kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi, yaitu 34 provinsi di Indonesia.

Secara khusus, ada 424 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19.

Data pemerintah juga memperlihatkan bahwa saat ini ada 43.414 orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Kemudian, ada 14.052 orang yang saat ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Tiga 'tambahan tertinggi' dalam sepekan

Jumlah kasus positif Covid-19 baru pada Rabu (10/6/2020) bertambah 1.241 kasus.

Penambahan kasus ini menjadi yang terbanyak sejak kasus pertama diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, penambahan kasus ini diketahui setelah pemeriksaan spesimen virus corona dilakukan secara agresif oleh pemerintah, baik melalui metode Reverse Transriptase Polymerase Chain Reaction (RT PCR) maupun Tes Cepat Molekuler (TCM).

"Penambahan kasus positif ini disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan, sehingga bisa kita lihat, bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan," kata Yuri seperti dilansir dari laman BNPB.go.id.

Upaya pelacakan lebih agresif terus dilakukan pemerintah untuk mengetahui sebaran Covid-19 di masyarakat.

Jelang Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje: Manajer: Waspada Justin, Semangat Khabib Lagi Tinggi

Xiaomi Redmi Note 9 dan Redmi Note 9 Pro Laris Manis, Ternyata Ditunggu Gamers, ini Keunggulannya

Presiden Joko Widodo bahkan menargetkan pemeriksaan spesimen dapat menembus angka 20.000 tes per hari.

Target tersebut naik seiring telah dicapainya target pemeriksaan sebelumnya sebanyak 10.000 tes per hari.

"Untuk pengujian spesimen saya kira saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (4/6/2020).

"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," imbuh dia.

Berdasarkan kinerja data yang dilaporkan Gugus Tugas Nasional, peningkatan pemeriksaan spesimen virus corona berjalan lurus dengan penambahan kasus positif Covid-19.

Bahkan, dalam sepekan terakhir tiga rekor penambahan kasus tertinggi tercatat. Pada 4 Juni,

jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 13.206 spesimen. Saat itu, terdapat penambahan 585 pasien positif Covid-19.

Selanjutnya, pada 5 Juni terdapat 13.333 spesimen yang diperiksa dengan jumlah pasien positif sebanyak 703 orang.

Berikutnya pada 6 Juni, jumlah spesimen yang diperiksa turun sedikit menjadi 13.095 spesimen.

Meski demikian, jumlah pasien positif baru melonjak 993 orang. Penambahan tersebut merupakan rekor pertama dalam tujuh hari terakhir.

Sementara itu, meski spesimen yang diperiksa turun pada 7 Juni, yaitu sebanyak 11.924 spesimen, namun penambahan kasus positif cukup banyak yakni 672 orang.

Penurunan pemeriksaan spesimen juga terjadi pada 8 Juni yaitu sebanyak 6.988 spesimen.

Meski demikian, jumlah kasus baru yang tercatat tetap mengalami lonjakan sebanyak 847 orang.

Pada 9 Juni, rekor penambahan kasus positif baru dalam sehari kembali pecah yaitu sebanyak 1.043 kasus.

Sedangkan jumlah spesimen yang diperiksa mengalami lonjakan hampir dua kali lipat dari sehari sebelumnya yaitu sebanyak 16.181 spesimen.

Terbaru, pada 10 Juni, rekor penambahan kasus positif baru dalam sehari tembus hingga mencapai 1.241 orang, dengan spesimen yang diperiksa mencapai 17.757 spesimen. Ini merupakan rekor ketiga yang terpecahkan dalam sepekan.

Secara akumulasi, jumlah spesimen yang telah diperiksa pemerintah sejak 1 April hingga 10 Juni telah mencapai 446.918 spesimen.

Adapun, akumulasi konfirmasi kasus positif Covid-19 mencapai 34.316 orang.

Idealnya 30.000 tes

Kendati pelacakan agresif dapat mengungkap kasus positif Covid-19 lebih banyak, Yuri menilai, hal itu justru dapat berdampak positif dalam upaya pengendalian penyebaran virus.

Pasalnya, mereka yang telah dinyatakan positif Covid-19 bisa melakukan isolasi mandiri untuk menyembuhkan penyakit itu.

"Ini adalah bukti, bahwa memang tracing yang agresif akan bisa menangkap begitu banyak kasus positif dan sudah barang tentu kita akan menginginkan kasus ini kemudian melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri, agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," katanya.

Sementara itu, menurut Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, idealnya tes Covid-19 mencapai 30.000 spesimen per hari.

"Memang mestinya nanti targetnya yang paling maksimal atau yang betul-betul bisa memenuhi standar WHO (World Health Organization) ya 30.000 itu kalau dibandingkan dengan perhitungan rasio jumlah penduduk," kata Muhadjir dalam video conference, pada 4 Juni lalu.

Namun, ia menambahkan, pemerintah tengah menuju target tersebut secara bertahap.

Pelacakan besar-besaran yang akan dilakukan untuk mendeteksi pasien Covid-19 telah dinaikkan targetnya mencapai 20.000 tes per hari.

"Jangan sampai ada mata rantai yang terhubung tidak kita kenali. Karena itu kita perlu melibatkan relawan dan untuk ini sebetulnya menurut saya Tadi Pak Doni (Monardo) yang menyampaikan usahanya mahasiswa lulusan atau masih semester terakhirlah (menjadi relawan)," kata Muhadjir.

"Bisa jurusan kebidanan, jurusan keperawatan, kemudian sarjana kesehatan masyarakat itu untuk melakukan ini saya kira bisa untuk mem-back up dan ini dibutuhkan tenaga yang cukup besar," imbuh dia.

.

.

.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Rekor dalam Sepekan di Tengah Tracing Agresif Covid-19" 
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Kini Ada 35.295 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 979"
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved