LIGA INDONESIA
Protokol Kesehatan Olahraga Sudah Dikeluarkan, Pelatih Persib Berharap Liga 1 Bisa Kembali Digelar
Robert berharap bahwa Indonesia bisa mengikuti jejak negara-negara Eropa tersebut yang sudah menggulirkan kembali kompetisi sepak bola
TRIBUNBATAM.id, BANDUNG - Aktivitas sepakbola Indonesia kini sedang ditangguhkan karena wabah virus corona.
Penghentian kompetisi sudah berlangsung sejak pertengahan Maret 2020 lalu.
Penghentian sepakbola tidak hanya dialami Liga Indonesia, tetapi juga liga-liga lain di seluruh dunia.
• Jadwal Bundesliga Liga Jerman Pekan ke 31, Malam Ini Hoffenheim vs RB Leipzig Live Mola TV
• Jadwal Liga Spanyol, Malam Ini Valencia vs Levante Pukul 03.00 WIB Live beIN Sport
• Juventus vs AC Milan Kick Off Pukul 02.00 WIB, Link Live Streaming USEE TV dan Prakiraan Pemain
Sejumlah kompetisi besar di Eropa seperti Premier League Inggris, Bundesliga Jerman, LaLiga Spanyol, hingga Serie A Italia pun terpengaruh.
Namun beberapa liga di asia seperti Korea, dan Vietnam sudah mulai bergulir.
Di Eropa, di awali dari Liga Jerman, Liga Spanyol dan Liga Italia menyusul bergulir.
Berkaca pada liga-liga Eropa itu, Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, berharap sepakbola Indonesia juga kembali bergeliat.
Liga Spanyol dan kompetisi Italia juga berlanjut pada pekan ini.
Sementara, Liga Inggris akan dimulai pada pekan depan.
Robert berharap bahwa Indonesia bisa mengikuti jejak negara-negara Eropa tersebut yang sudah menggulirkan kembali kompetisi sepakbola.
Menurut Robert, publik sepakbola di Indonesia pasti akan senang dan menyambut positif kembali bergulirnya kompetisi.
Sebab, sepakbola adalah hiburan bagi sebagian besar masyarakat, khususnya di Indonesia.
"Kita lihat di Eropa sana, semua senang karena kompetisi berlanjut lagi. Mulai dari pemain hingga beberapa bidang yang bisa mendapatkan sesuatu dari pertandingan sepakbola," kata Robert.
"Di sana bisa menyaksikan pertandingan melalui televisi atau streaming. Tidak ada masalah, semua tetap senang," sambung dia.
Kendati demikian, Robert tetap menyarankan agar pertandingan yang digelar tetap mengikuti protokol kesehatan.
• UPDATE Data Corona Indonesia Jumat (12/6) Sore, Tambah 1.111, Total 36.406, Sembuh 13.213
• UPDATE Jadwal MotoGP 2020 Resmi Diumumkan, Dimulai dari GP Spanyol 19 Juli, Valentino Rossi Lega
Pasalnya, pandemi virus corona di seluruh dunia masih merajalela.
Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi atau upaya pencegahan dari pemerintah dan pemegang otoritas di sepak bola Indonesia agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga para pemain dan seluruh elemen tim tidak terdampak penyebaran virus corona.
"Tentunya saat ini pertandingan harus tanpa penonton dulu. Kita ikuti anjuran pemerintah agar social dan physical distancing demi menyetop penyebaran virus," ungkap pelatih asal Belanda itu.
Senada dengan Robert, Omid Nazari pun berharap kompetisi sepak bola Indonesia bisa kembali bergulir.
Gelandang Persib itu mengaku sudah sangat rindu untuk menjalani aktivitas sepak bola bersama rekan-rekannya di tim Persib.
"Saya selalu berharap liga bisa kembali dilanjutkan dan kita bisa bertemu lagi secepatnya," ucap Nazari, berharap.
Lebih lanjut, Nazari pun mengungkapkan Indonesia bisa meniru atau berkaca pada perhelatan kompetisi di Eropa yang sudah kembali bergulir di tengah pandemi virus corona.
Menurut dia, protokol kesehatan yang diterapkan di Eropa bisa diadopsi oleh Indonesia.
"Beberapa liga Top Eropa juga mulai kembali bertanding. Jadi, kami harus memiliki aturan baru dan ketat mengenai pertandingan sepakbola di masa seperti ini," tutur Nazari.
Sejauh ini, belum ada kepastian terkait kelanjutan kompetisi sepak bola Indonesia.
Hanya saja, kemungkinan kompetisi sepak bola Indonesia kembali bergulir, kansnya cukup besar.
Pasalnya, PSSI sudah mengusulkan agar Liga 1 2020 dilanjutkan pada September mendatang.
Bahkan, PSSI sudah membuat pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 di sepak bola Indonesia.
• 10 Ular Paling Berbisa di Dunia, Racun Satu Ular Ini Bisa Membunuh 100 Orang
• Baru Diluncurkan, Inilah Spesifikasi PlayStation 5 ( PS5 ) & Daftar Game yang Bisa Dimainkan di PS5
Protokol kesehatan
Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora) resmi mengeluarkan protokol kesehatan untuk memulai kegiatan olahraga nasional pada era normal baru.
Protokol kesehatan dengan nomor 6.11.1/Menpora/VI/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus Desease ( Covid-19) pada Kegiatan Kepemudaan dan Keolahragaan dalam Mendukung Keberlangsungan Pemulihan Kegiatan Melalui Adaptasi Perubahan Pola Hidup dalam Tatanan Normal Baru dirilis Kemenpora pada Kamis (11/6/2020).
Protokol kesehatan tersebut nantinya akan menjadi acuan bagi setiap cabang olahraga untuk memulai kegiatan pelatnas dan kompetisi pada era new normal.
"Ini sebagai panduan umum karena karakter setiap cabor berbeda-beda. Namun, cabor tetap wajib mematuhi pedoman ini karena dalam beberapa hal aturannya cukup rinci, meskipun mereka juga punya protokol kesehatan sendiri," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Panduan tersebut mengatur protokol kesehatan yang umum dilakukan di tengah pandemi, seperti jaga jarak, penggunaan masker, dan wajib mencuci tangan.
Namun, secara khusus ada tiga jenis aktivitas olahraga yang diatur meliputi kegiatan pelatnas/pelatda, kejuaraan, dan olahraga rekreasi.
Adapun Kemenpora membagi tahapan kegiatan pelaksanaan olahraga menjadi tiga tahapan.
• Susul Indonesia dan Singapura, Malaysia Juga Batalkan Haji Tahun 2020 Karena Pandemi Corona
• Masih Tajam, Liverpool Libas Blackburn Rovers 6 Gol Tanpa Balas Jelang Derby Marseyside vs Everton
Pada tahap pertama, kegiatan olahraga boleh dilakukan oleh setiap induk cabor individu dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat, salah satunya yakni melakukan tes PCR bagi seluruh anggota.
Sementara itu, kegiatan olahraga tim masuk dalam tahap kedua. "Pelatnas/pelatda/pelatprov/pelatkab/pelatkot dan latihan klub dapat dilakukan oleh induk cabang olahraga khusus individu," demikian isi surat edaran tersebut.
Meskipun demikian, Kemenpora belum menjabarkan secara detail terkait kapan waktu pelaksanaan dari setiap tahapan.
Hal itu dikarenakan waktu pelaksanaan masih terus disesuaikan dengan perkembangan terkini penyebaran virus corona serta kebijakan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Adapun tahap kedua mengatur uji kegiatan kejuaraan dalam negeri.
Dalam tahapan kedua, disebutkan bahwa kompetisi olahraga bisa kembali digelar apabila sudah mendapatkan izin dari pemerintah.
Kompetisi tersebut tentu saja harus dilakukan secara terbatas dan tanpa penonton mengingat digelar di tengah pandemi virus corona.
Kemenpora juga menjelaskan, apabila ingin menggelar kejuaraan, semua atlet dan ofisial diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR serta dites suhu tubuhnya sebelum memasuki lokasi pertandingan.
Sementara itu, kompetisi baru bisa dilangsungkan dengan penonton di tahap ketiga.
Pada tahap ini, Kemenpora juga sudah mengizinkan melakukan uji coba kompetisi dalam dan luar negeri.
Meskipun sudah diizinkan menggelar kompetisi dengan penonton, Kemenpora tetap membatasi jumlahnya, yakni maksimal 30 persen dari kapasitas yang tersedia.
Penonton yang boleh menyaksikan kompetisi pun diatur, yakni usia minimal 17 tahun hingga 45 tahun dan harus menunjukkan hasil negatif tes PCR.
Lebih lanjut, kegiatan olahraga nasional akan terus dipantau oleh KOI, KONI, dan unsur Dispora terkait.
Penanggung jawab setiap kegiatan diwajibkan melapor secara berkala terkait pelaksanaan aktivitas olahraga kepada Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat.
.
.
.