MOTOGP
Bos Akademi VR46 Ungkap Valentino Rossi Positif ke Petronas Yamaha SRT Duet dengan Franco Morbidelli
Pebalap yang dijuluki The Doctor itu kabarnya akan bergabung dengan tim satelit Petronas Yamaha SRT, menggantikan posisi Fabio Quartararo
Mengingat kejuaraan paling cepat dimulai pada Juli, Rossi dituntut untuk memutuskan masa depannya meski tanpa melakoni satu balapanpun.
Pembalap asal Tavullia itu sadar dengan situasi yang dialaminya.
Meski demikian, dia masih berharap bisa menjajal kemampuannya sebelum menentukan sikap.
Malang bagi Rossi, dirinya harus pasrah mengubur keinginannya karena Yamaha memiliki pendapat berbeda.
"Saya ingin sebisa mungkin mengambil lebih banyak waktu [untuk membuat keputusan]," kata Rossi, dilansir BolaSport.com dari BT Sports.
"Jika kita mulai balapan lagi pada Juli, penting untuk melakoni beberapa balapan terlebih dahulu ... tetapi [Yamaha] ingin saya memberitahukannya secepat mungkin."
Keinginan Yamaha agar Rossi segera memberi jawaban bukannya tanpa alasan.
Pasalnya, pabrikan asal Iwata tersebut harus menyiapkan segala sesuatu andaikan Rossi memilih menunda masa pensiunnya.
Yamaha telah memberi jaminan dukungan teknis sekaligus motor terbaru Yamaha YZR-M1 kepada Rossi jika tampil musim depan.
Mengingat posisi di tim pabrikan sudah penuh, Yamaha harus bernegosiasi dengan tim satelit Petronas SRT demi menyediakan satu tempat bagi Rossi.
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, sebelumnya menyatakan bahwa pada musim dingin lalu Rossi sudah sepakat untuk memberikan jawaban pada akhir Juni.
Adapun Rossi tidak membeberkan kapan dirinya harus memutuskan masa depannya.
"Saya tidak memiliki tenggat waktu yang pasti tetapi saya pikir tidak banyak waktu yang tersisa bagi saya.
Jadi saya harus memutuskannya sebelum [MotoGP] dimulai," kata Rossi.
"Sekarang saya harus memikirkan diri saya sendiri.
Saya harus memahami apakah saya cukup kuat dan cukup cepat untuk terus membalap," tandasnya. (*)
.
.
.