Mahathir Mohamad Masih Anggap Najib Razak Musuh Nomor 1, Terkait dengan Muhyiddin Yassin?
Mahathir Mohamad dikabarkan masih menganggap Najib Razak sebagai musuh nomor satunya. Muhyiddin Yassin dianggap jadi alat yang digunakan Najib Razak.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad dikabarkan masih menganggap Najib Razak sebagai musuh nomor satunya.
Mantan Perdana Menteri Malaysia itu dilaporkan juga menganggap Muhyiddin Yassin sebagai alat yang digunakan oleh Najib Razak.
Hal ini disampaikan langsung oleh politisi berjuluk Dr M.
Mahathir menuturkan, Najib Razak memanfaatkan PM dari Perikatan Nasional itu sebagai : "kartu sakti" yang membantunya keluar dari penjara.
Dia menyatakan, bersama dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, mereka harus menyingkirkan Muhyiddin Yassin dan Perikatan dari pemerintahan.
"Tanpa bersama-sama, maka kami tidak akan bisa mengangkat mereka dari pemerintahan karena masih menjadi mayoritas," kata Mahathir Mohamad.
• Kembali Beroperasi di Malaysia Mulai 12 Juni, Intip Jadwal Penerbangan Domestik Malindo Air
Pengamat politik meyakini, Mahathir dan Anwar Ibrahim akan menggalang suara mayoritas guna melengserkan Muhyiddin dari kursi PM Malaysia.
Dilansir SCMP via Malay Mail Sabtu (13/6/2020), dia menuding Najib menggulingkan pemerintahan sebelumnya, Pakatan Harapan, agar dia tak diproses dalam skandal 1MDB.
Apalagi, satu putusan dari lima sidang yang dihadapi oleh mantan PM periode 2009-2018 itu akan dibacakan pada 28 Juli mendatang.
"Satu hal yang pasti, Najib tentu bekerja keras menjadikan Muhyiddin agar dia tidak perlu dipenjara. Dia tak ingin masuk ke sana," paparnya.
Dr M menduga, sang musuh nomor satu itu bisa akan kembali lagi ke politik, bahkan sebagai PM, jika dia bisa mementahkan semua dakwaan.
Baru-baru ini, proses penuntutan yang dilayangkan terhadap anak tiri Najib, Riza Aziz, dan mantan Menteri Utama Sabah, Tan Sri Musa Aman, dibatalkan.
Jaksa Agung Tan Sri Idrus Harun dalam pembelaannya mengatakan, dia memutuskan menutup kasusnya agar terbebas dari muatan politis.
Mahathir meyakini, lebih banyak sekutu Najib yang saat ini tengah tersandung kasus kejahatan bakal dibebaskan di pemerintahan sekarang.
Politisi berusia 94 tahun tersebut menerangkan, dia menduga kasus Najib juga bisa gugur dengan berdalih dia hanya korban dari Jho Low.
"(Mereka akan mengatakan) ini adalah ulah Jho Low. Jadi, dia akan dibebaskan karena dianggap tak bersalah sehingga bebas berkompetisi lagi menjadi PM," duga Mahathir.
Mahathir memercayai, Najib dan sekutunya sudah berhasil memengaruhi publik Negeri "Jiran" bahwa Pakatan dikuasai oleh non-pribumi.
Dia menuturkan bahwa Pakatan bukanlah representasi Malaysia, melainkan dikuasai oleh China, dalam hal ini Partai Aksi Demokratik (DAP).
"Seiring waktu, orang mulai lupa akan kejahatannya, karena mereka merasa bahwa orang ini memenangkan Muslim Malaysia, jadi akan terus didukung," jelasnya.
Bahkan, Dr M meyakini Najib sudah sampai pada titik di mana dia akan dimaafkan karena merupakan figur yang tepat bagi publik, meski sudah melakukan korupsi.
Karena itu demi mendongkel pemerintahan Muhyiddin, dia dan Anwar perlu mendapatkan suara dari anggota parlemen asal Sabah dan Serawak.
Meski, akunya, bukan hal mudah mengingat politisi dari kawasan timur tersebut menginginkan otonomi lebih besar, kondisi yang tak bisa dipenuhinya.
Adapun terkait wacana menggelar pemilihan dini, Mahathir menjelaskan di tengah wabah virus corona, kondisi itu tak memungkinkan.
Najib kalah oleh Mahathir dalam pemilu Mei 2018, di mana putra dari PM kedua Malaysia, Abdul Razak Hussein, diproses atas dugaan korupsi 1MDB.
Gugat Muhyiddin Yassin di Pengadilan Tinggi, Apa yang Diinginkan Kubu Mahathir Mohammad?
Ketegangan antara Dr Mahathir Mohammad dengan PM Malaysia, Muhyiddin Yassin terus berlanjut.
Kali ini, mantan Perdana Menteri Malaysia itu melayangkan gugatan untuk menantang Muhyiddin Yassin.
Beserta empat anggota parlemen lainnya, bagaiman kubu Mahathir Mohammad melayangkan gugatan itu?
Gugatan itu dilakukan karena pihak Bersatu telah memutus keanggotaan dan peran kepemimpinan mereka secara efektif hampir dua pekan lalu, selain juga menuntut kompensasi.
Di dalam gugatan mereka yang menuntut 26 perintah pengadilan sebagaimana dilansir Malay Mail, Dr Mahathir dan kubunya menginginkan pengadilan mendeklarasikan bahwa Presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin tidak lagi bertindak sebagai pemimpin partai, dan penunjukkan Hamzah Zainuddin sebagai sekretaris jenderal partai Bersatu tidaklah sah.
Gugatan itu dilayangkan Selasa sore (9/6/2020) di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur.
Selain Mahathir yang mengajukan gugatan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Partai Bersatu, empat anggota parlemen yang ikut melayangkan gugatan di antaranya Mukhriz Mahathir selaku wakil presiden partai, Syed Saddiq Abdul Rahman selaku ketua pemuda partai, Maszlee Malik dan Amiruddin Hamzah.
Bersama Mahathir, mereka berlima bersikeras bahwa mereka masih berada di dalam keanggotaan Bersatu meski partai itu telah mengeluarkan mereka pada 28 Mei lalu.
Dua lainnya yang terdaftar telah mengajukan gugatan adalah Marzuki Yahya yang dikatakan Partai Bersatu tidak lagi bertindak sebagai sekretaris jenderal meski desakan dirinya akan statusnya di partai itu terus berlanjut.
Juga partai Bersatu itu sendiri yang menurut enam orang tersebut membawa gugatan melalui mereka.
Ada pun empat orang yang dituntut Mahathir dan kubunya itu adalah Muhyiddin Yassin, Hamzah, Muhammad Suhaimi Yahya (yang beri surat pemberhentian untuk Mahathir dan empat kawannya) dan Masyati Abang Ibrahim.
Apa yang sebenarnya diinginkan Mahathir dan kubunya?
Dalam 61 halaman klaim pernyataannya, Dr Mahathir dan kuburnya mendaftar 26 perintah pengadilan yang mereka tuntut dari pengadilan.
Di antaranya termasuk menuntut pengadilan mendeklarasikan bahwa Dr Mahathir adalah anggota sah dan ketua partai Bersatu yang telah memenangkan jabatan kedua dengan telak dalam pemilihan partai.
Mereka juga menginginkan agar pengadilan mendeklarasikan bahwa Mukhriz masih sah sebagai anggota dan menjadi wakil presiden partai Bersatu begitu pun dengan Syed Saddiq, Maszlee dan Amiruddin yang juga masih sah sebagai anggota dan bisa dicalonkan sebagai kandidat terhormat untuk posisi mereka masing-masing sebagai ketua pemuda, anggota dewan tertinggi, dan wakil presiden Bersatu.
Mereka juga menuntut pengadilan mendeklarasikan pemutusan keanggotaan yang ada di dalam surat yang dikeluarkan Suhaimi pada 28 Mei kepada mereka dan pertemuan dewan tertinggi partai Bersatu pada 4 Juni lalu tidak sah.
Mahathir dan kubunya juga menginginkan pengadilan mendeklarasikan bahwa Marzuki adalah sekretaris jenderal Bersatu yang sah, serta kandidat yang sah untuk merebut posisi wakil presiden dalam pemilihan partai yang akan datang.
Juga memutuskan deklarasi pembatalan kedua surat Muhyiddin pada 18 Maret yang memberitahukan tentang pemecatan Marzuki dari posisinya sebagai sekretaris jenderal dan keputusan terkait melalui pertemuan dewan tertinggi pada 4 Juni lalu.
Selain mencari pengakuan pengadilan atas keanggotaan partai mereka dan peran kepemimpinan partai, Dr Mahathir dan kubunya juga ingin agar pengadilan mendeklarasikan penghentian keanggotaan Muhyiddin, Hamzah dan Suhaimi dari partai Bersatu.
Mereka juga meminta pengadilan untuk menghentikan keanggotaan semua anggota Bersatu yang memegang jabatan sebagai menteri, wakil menteri, sekretaris politik, pejabat khusus atau penunjukan di lembaga pemerintah atau pun perusahaan terkait dengan pemerintah saat ini.
Mereka juga meminta agar pengadilan menyatakan bahwa Muhyiddin bukanlah ketua sementara untuk Bersatu sejak 24 Februari dan membatalkan semua pertemuan dewan tertinggi Bersatu yang dipimpin Muhyiddin sejak 24 Februari serta membatalkan pula seluruh keputusan yang dibuat dalam pertemuan itu.
Mereka juga mengajukan permohonan ke pengadilan untuk menyatakan bahwa penunjukan Hamzah sebagai sekretaris jenderal adalah tidak sah, dan bahwa setiap keputusan yang dibuat oleh Hamzah dalam kapasitasnya akan dibatalkan.
Mereka juga meminta kompensasi yang ditentukan oleh pengadilan, serta keringanan atau perintah lain yang menurut pengadilan cocok.
(*)
• Malaysia dan Brunei Ikuti Langkah Indonesia, Batal Kirim Jemaah Haji Tahun Ini
• Malaysia Akan Nyatakan Bebas Corona Jika 28 Hari Berturut-turut Tidak Ada Tambahan Kasus Baru
• Susul Indonesia dan Singapura, Malaysia Juga Batalkan Haji Tahun 2020 Karena Pandemi Corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Najib Razak Masih Dianggap Musuh Nomor 1 oleh Mahathir Mohamad".