BATAM TERKINI

DUKUNG Kerja Keras Tim Medis RSBP Batam, 2 Petinggi BP Batam Rela Berdandan ala Petruk dan Bagong

Berharap iklim investasi dan lalu lintas barang segera pulih kembali, dua Direktur Badan Pengusaha Batam ikut melepas pemulangan 2 pasien covid-19.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Direktur Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Badan Pengusaha Batam Purnomo Andi Antono (kiri) dan Direktur Infrastruktur BP Batam, Imam Dashroni (kanan) bersama Direktur RSBP Batam dr Sigit Riyarto (tengah) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Berharap iklim investasi dan lalu lintas barang segera pulih kembali, dua Direktur Badan Pengusaha Batam ikut melepas pemulangan 2 pasien covid-19.

Tak tanggung-tanggung, dua direktur yang merupakan pejabat eselon 2 ini langsung terlibat memerankan wayang "Punakawan" untuk mencairkan suasana pemulangan pasien covid-19 dari gedung PIE RSBP, Sekupang, Senin (15/6/2020) lalu.

"Ini merupakan bentuk dukungan saya secara pribadi terhadap kerja keras tim medis selama ini," ujarnya Purnomo.

Namun tentunya di balik ini, sebagai bentuk menyambut new normal.

MASIH Berusia 5 Tahun, Zahwa dan Ibunya Jalani Isolasi Selama 31 Hari di RSBP Batam

Berharap agar segera iklim investasi dan lalu lintas barang segera pulih kembali dan menggairahkan.

Direktur Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Badan Pengusahaan Batam Purnomo Andi Antono itu mengaku pasca diterjang covid-19 kondisi lalu lintas barang mengalami problematika.

"Sudah hampir tiga bulan akses masuk keluar barang Batam melambat, sejumlah negara lockdown dan peningkatan protokol kesehatan," ujarnya.

Dikatakannya, tidak hanya lalu lintas barang yang melambat, bahkan iklim investasi di Batam pun menurun drastis.

Maka dari itu,  ia berharap di era new normal ini iklim investasi dan lalu lintas barang di Batam segera pulih dan menggairahkan.

"Sebab, jika dibiarkan terlalu lama akan berimbas pada kondisi ekonomi warga," kata Purnomo.

Hal yang sama juga dikatakan Direktur Infrastruktur BP Batam, Imam Dashroni bahwa selama pendemi tidak ada geliat pembangunan infrastruk di Batam.

"Semua rencana pembangunan dihentikan sementara, fokus dalam penanganan wabah. Bahkan pembangunan investasi kian melambat," ujarnya.

Dengan semangatnya menyambut new normal, dua direktur itu ikut berperan menampilkan tarian wayang Punakawan untuk mencairkan suasana dan mengatakan bahwa Batam telah normal kembali.

Direktur Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Badan Pengusaha Batam Purnomo Andi Antono sebagai Petruk dan Direktur Infrastruktur BP Batam, Imam Dashroni sebagai bagong. 

Lakukan Tarian Punokawan

Pemulangan dua pasien covid-19 yang berhasil sembuh setelah 31 hari menjalani isolasi di RSBP Batam , ibu dan anak menyita perhatian pengunjung di rumah sakit tersebut.

Pasalnya ada yang berbeda dalam pemulangan pasien covid-19 kali ini.

Yakni, jajaran tim medis menyuguhi penampilan tarian adat jawa atau wayang "Punakawan,".

Tari wayang "Punakawan" ala kas budaya Jawa, warnai kepulangan pasien covid-19.

Balita Zahwa (5) bersama sang ibu, Nenik Zumiatim (36) yang menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP), Senin (15/06/2020).

Menariknya dalam tarian "Punakawan" diperankan langsung oleh dua orang petinggi Badan Pengusaha Batam.

Mereka Direktur Infrastruktur BP Batam, Imam Dashroni sebagai Bagong dan Direktur Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Purnomo Andi Antono sebagai Petruk.

 MASIH Berusia 5 Tahun, Zahwa dan Ibunya Jalani Isolasi Selama 31 Hari di RSBP Batam

 UPDATE Kasus Covid-19 Batam, Senin (15/6), 188 Orang Tunggu Hasil PCR, 311 Negatif, 186 Positif 

Sesaat setelah pasien keluar dari ruang Isolasi Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP), Petruk dan Bagong langsung bergoyang memandu dua pasien covid-19 menari keluar dari dalam ruang isolasi hingga ke ruang utama pemulangan gedung PIE.

Aksi goyang menari yang dilengkapi dengan kostum pakaian layaknya pewayang seketika menyita perhatian keluarga pasien dan manajemen RSBP serta awak media.

Tak hanya menyaksikan, mereka pun ikut bergoyang.

Wajah lesu pasien itu seketika berubah ceria. Tawa gembira terpancar di raut wajah mereka.

Bahkan mereka tertawa ria, hanya saja wajah mereka tertutup dengan cadar dan masker.

"Iya,,Alhamdullillah, sudah sembuh dan dapat pulang," kata Nenik sembari bergoyang.

Direktur RSBP Batam, Sogit Riyarto mengatakan kehadiran dua direktur atau pejabat eselon dua BP Batam dalam pemulangan pasien covid-19 merupakan bentuk dukungan sinergitas BP terhadap kebijakan new normal.

Selain itu, tentunya ini penampilan ini sengaja dipilih untuk memberikan suasana yang berbeda dengan menyuguhi goyang tarian budaya "Punakawan,".

"Dalam filosopinya tarian Punakawan diperankan untuk mencairkan suasana dengan humor-humor yang ditampilkan 4 karakter, Petruk, Bagong dan Semar serta Gareng," kata Sigit. 

Lebaran di Rumah Sakit

Di usianya yang baru saja menginjak 5 tahun, Zahwa Lailatil, anak dari Nenik akhirnya dinyatakan sembuh dari infeksi covid-19 setelah 31 hari lamanya diisolasi.

Anak kecil yang masih balita itu tidak tau apa-apa, dia hanya tersenyum.

Zahwa selalu terlihat menempel di kaki sang ibu termasuk saat keluar dari ruang isolasi gedung Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP), Senin (15/6/2020) siang.

Tak ada kata yang terucap dari anak tersebut, ia hanya melambaikan tangannya.

Aksinya membuat pengunjung yang melihatnya merasa iba.

 UPDATE Kasus Covid-19 Batam, Senin (15/6), 188 Orang Tunggu Hasil PCR, 311 Negatif, 186 Positif 

 KASUS Covid-19 di Batam Terus Naik, Setelah Batu Ampar Mereda Giliran Nongsa Kasus Terus Bertambah

"Semangat Zahwa, kamu sudah menang," kata perawat menyapa anak kecil itu.

Nenik Zumiatim (36), ibu dari Isyana pasien covid-19 itu mengungkapkan rasa haru bahagia akhirnya dapat pulang kembali ke rumah.

Bahkan ia hampir meneteskan air mata sesaat melangkah keluar dari ruang isolasi.

Bukan tanpa alasan, 31 hari atau selama satu bulan penuh, ia harus menjalani isolasi bersama sang buah hati yang masih kecil.

Perasaan itu hanya diucapkan Nenik dalam pesan singkatnya, "Terimakasih ya Allah. Alhamdulliah akhirnya saya dan anak saya dapat sembuh dan akhirnya dapat pulang," ujarnya.

Namun kesedihan di wajah Nenik tetap terlihat, bahkan ia meratapi momen terburuk yang pernah ia alami.

Nenik pun harus melewati momen perayaan Idul Fitri 2020 di balik ruang isolasi tanpa keluarga.

Tidak hanya melewatkan momen Idul Fitri di ruang isolasi, ia harus merawat anaknya dengan akses terbatas dalam sebuah ruangan.

"Alhamdulliah tim medis RSBP selalu mensupport kita, tak hanya memberikan dukungan obat namun membantu keluhan kita," ujarnya.

Tidak ingin bercerita panjang, Nenik hanya ingin menyampaikan pesan buat para orangtua di masa pendemi saat ini.

"Proteksi anak Anda, jaga mereka. Kita tidak tahu siapa yang terpapar dalam lingkungan kita. Rasanya sangat sedih dan tidak enak menjalani isolasi sekaligus merawat anak dalam perawatan isolasi," ungkap Annis dengan nada sedih.

"Pastinya untuk orangtua tetap awasi anak-anak kita, jaga mereka dari teman lingkungan bermain," katanya.

Tertular Saudara saat Lebaran

Hal yang sama sebelumnya dialami oleh ibu dan anak yakni Annis dan Isyana, anaknya yang baru berusia 5 tahun.

Di usianya yang baru saja menginjak 5 tahun, Isyana anak dari Annis Nadia warga Sukajadi ini akhirnya dinyatakan sembuh dari covid-19 setelah menjalani isolasi di rumah sakit bersama ibunya.

Anak kecil yang masih balita itu tidak tau apa-apa dan hanya tersenyum.

Meski sudah dapat berjalan, tak terlihat selalu menempel di kaki sang ibu sesaat keluar dari ruang isolasi gedung Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP), Kamis (11/6/2020).

Tak ada kata yang terucap dari anak tersebut, ia hanya melambaikan tangannya.

Aksinya membuat pengunjung yang melihatnya jadi "gemes".

Annis, ibu dari Isyana pasien covid-19 mengaku saat tahu sang anak terpapar covid-19 sempat membuat ia bersama suami sempat stres.

"Sedih dan nggak tahu bagaimana rasanya saat mendengar hasil swab anak saya positif covid-19," ujar Annis di samping anaknya Isyana.

 DAFTAR Riwayat Penyakit 4 Pasien Baru Covid-19, ASN hingga Penjual Jamu, Total 169 Kasus di Batam

 Singapore Airlines Buka 500 Penerbangan Selama Sebulan Termasuk ke Indonesia, Mulai Buka Akses?

Dikatakannya, kejadian itu bermula saat momen Idul Fitri, ada keluarga datang berkunjung ke rumah.

"Iya, kita tidak tau. Namanya juga keluarga datang bersilaturahmi dan bermain dengan anak-anak, namun satu minggu kemudian keluarga yang kebetulan paman Isyana ini dikabarkan terpapar covid," kata Annis.

Kemudiam setelah itu, kami sekeluarga pun memeriksakan diri, saya dan suami hasil swab negatif.

Namun berbeda dengan anak kami Isyana, ia justru positif.

Hal itulah yang membuat saya bingung, akhirnya saya dan suami bersepakat untuk menemani samg anak menjalani perawatan isolasi di rumah sakit.

Karena mendampingi sang anak, saya pun ditetapkan sebagai PDP.

Tidak ingin bercerita panjang, Annis hanya ingin menyampaikan pesan buat orangtua di masa pendemi saat ini.

"Proteksi anak Anda, jaga mereka. Kita tidak tau siapa yang terpapar dalam lingkungan kita. Rasanya sangat sedih mendengar anak terinfeksi namun itulah yang saya lalui," ungkap Annis dengan nada sedih.

"Pastinya untuk orangtua tetap awasi anak anak kita, jaga mereka dari teman lingungan bermain," katanya. (Tribunbatam.id/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved