VIRUS CORONA DI BATAM

BARU 334 dari 1.235 Pedagang Pasar TOS 3000 Jalani Rapid Test, Kadinkes Ungkap Rencana Tes Massal

Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan baru 334 orang pedagang di Pasar 3000 yang telah dilakukan Rapid Diagnostic Test (RDT).

TRIBUNBATAM.ID/HIMI HEPTANA
Kondisi di dalam pasar ikan, Pasar Tos 3000 Batam dipadati pembeli, Rabu (17/6/2020). Pengelola pasar sudah mulai menerapkan protokol kesehatan, walaupun masih ada sisi yang belum dijangkau. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Camat Lubukbaja, Novi mengakui bahwa pelaksanaan rapid test terhadap para Pedagang Tos 3000 masih dilakukan secara random.

Sewaktu upaya tracing seorang warga nongsa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Warga Nongsa itu berjualan, dan sering ke pasar Tos 3000, setelah itu tim segera melakukan rapid test terhadap pedagang secara random,” ujar Novi, Kamis (18/6/2020).

Diakuinya untuk pemeriksaan rapid test selanjutnya pihaknya sedang merapatkan hal tersebut.

Hal itu untuk mengetahui ketersediaan alat rapid test.

“Ini sedang dirapatkan, bersama dengan pihak Puskesmas juga, apakah ketersediaan alatnya cukup atau tidak,” ujar Novi.

DAFTAR Riwayat Kontak 9 Pasien Covid-19 Baru di Batam, 5 Pegawai KKP Tertular Pasien Re-Infeksi

8 Pegawai Terinfeksi Covid-19 dan Jalani Isolasi, Kepala KKP Batam : Itu Resiko Pekerjaan Kami

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan baru 334 orang pedagang di Pasar 3000 yang telah dilakukan Rapid Diagnostic Test (RDT).

Dari pemeriksaan tersebut, 5 orang di antaranya dinyatakan reaktif.

“Sisanya non reaktif, dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan,” ujar Didi.

Dari hasil pemeriksaan swab tersebut, 4 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Jumlah itu belum termasuk kasus baru pengembangan dari klaster Pasar Tos 3000.

Diakuinya jumlah pedagang di Pasar Tos 3000 mencapai 1.235 orang, dan baru sebagiannya dilakukan pemeriksaan RDT.

Didi menyampaikan bahwa upaya pemeriksaan RDT akan dilakukan secara keseluruhan kepada para pedagang.

"Kita masih sedang dirapatkan sama pak Gustian (Kadisperindag) untuk rapid test selanjutnya, karena beliau penanggung jawab untuk kecamatan Lubuk Baja,” jelasnya.

Ia menambahkan, upaya pemeriksaan rapid test ini juga menurutnya harus mendapat dukungan dari aparat keamanan.

Lantaran tidak semua pedagang yang paham mengenai penanganan Covid-19.

“Saat petugas turun ke pasar, masih banyak yang tidak ikut protokol kesehatan, jadi agak sulit, makanya butuh dukungan dari aparat,” kata dia.

Hasil Tes 5 Orang Reaktif

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengakui sudah sebanyak 334 pedagang Pasar Tos 3000 yang menjalani rapid test. Ini terkait pedagang pasar yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari hasil rapid test itu, sebanyak 5 orang reaktif rapid test.

"Non reaktif sebanyak 329," ujar Didi, Rabu (17/6/2020).

Sementara yang sudah di swab test sebanyak 7 orang. Diantaranya 4 orang dari Kecamatan Lubuk Baja, 1 orang Puskemas Mentarau, 1 orang Batu Ampar dan 1 orang dari Sei Lekop.

"Dari tujuh itu, yang positif sebanyak empat orang," katanya.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dandim terkait penanganan dan metode yang akan diterapkan menangani persoalan Covid-19 di Pasar Tos 3000.

Hal ini dikarenakan lokasi tersebut sudah menjadi salah satu klaster penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak.

"Ini yang mau kita dudukkan, tindakan apa yang harus kita ambil agar persoalan ini bisa selesai. Saya sudah panggil pengelola pasar namun belum juga terselesaikan," ujar Rudi dalam rapat bersama pelaku usaha membahas protokol kesehatan, Selasa (16/6/2020) di Kantor Pemko Batam Lantai IV.

Saat ini ada kurang lebih 2.500 pedagang yang ada di pasar tersebut. Sehingga dibutuhkan peralatan rapid test yang tidak sedikit.

Pihaknya meminta bantuan kepada pengusaha agar bisa membantu pengadaan alat untuk rapid test.

"Dalam menyelesaikan ini butuh bantuan semua pihak. Baik tenaga maupun peralatan. Jadi bukan persoalan yang gampang," ujar Rudi.

Diakuinya Pasar Tos 3000 menjadi salah satu klaster penyumbang jumlah pasien positif di Batam. Untuk itu, perlu ada tindakan tegas agar tidak ada penambahan kasus. Batam harus siap menyelesaian persoalan Covid-19 ini.

Di tempat yang sama Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengakui setelah berdiskusi dengan pelaku usaha, ada berbagai opsi yang disampaikan dan diambil untuk pengendalian Covid-19.

Rapat ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau dan pengelola pasar.

"Perwakilan dari pengelola pasar hadir tadi. Saya sudah sampaikan ada 13 kasus positif di pasar tersebut. Mereka juga takut karena adanya penambahan kasus di sana. Untuk itu, semua saran dan masukan yang disampaikan dalam diskusi akan ditampung dulu," ujarnya.

Ia melanjutkan ada opsi untuk menutup pasar dan dilakukan sterilisasi. Agar bisa membunuh virus yang berada di area pasar tersebut.

Sterilisasi ini juga bisa menjadi opsi. Menurutnya penutupan bisa dilakukan selama tiga hari dengan penyemprotan disinfektan 3 kali sehari setiap harinya.

"Bisa tiga kali kita semprotkan disinfektan di pasar tersebut nantinya. Apapun opsi yang disampaikan akan ditampung semua. Tujuannya tidak lain adalah memutus penyebaran virus Covid-19 di pasar Tos 3000 ini," kata Amsakar.

Ia menambahkan Pasar Tos 3000 merupakan sumber pendistribusian komoditas di seluruh Batam. Hal ini juga menjadi pertimbangan dalam mengambil tindakan yang akan diambil dalam pengendalian Covid-19 di klaster tersebut.

"Kalau ditutup kita harus pikirkan bagaimana nasib ribuan orang yang menggantungkan mata pencaharian mereka di sana. Namun melihat grafik penambahan yang masih terjadi hingga kini, ada kekhawatiran dan harus ditangani dengan cepat," katanya.

Bakal Ditutup Sementara 

Selain menata jarak pedagang Pasar Tos 3000, Pemerintah Kota Batam juga berencana melakukan sterilisasi di lingkungan pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, guna memaksimalkan penataan, pedagang juga dapat membantu membersihkan pasar.

Proses sterilisasi di Pasar Tos 3000 ini akan dibantu oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Proses penataan dan sterilisasi pasar ini akan dilaksanakan maksimal lima hari.

Selama itu, para petugas akan bekerja dalam dua sif. Sebab area yang hendak dibersihkan dan ditata cukup luas, sehingga diperlukan bantuan dari para pedagang pasar.

"Kami maunya cepat selesai, pedagang pasti maunya begitu juga. Karena mereka mau segera berdagang kembali," ujar Gustian, pada Rabu (17/6/2020).

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad juga sempat mengatakan, sejak ada 13 kasus positif Covid-19 di Pasar Tos 3000, sterilisasi dan penyemprotan disinfektan wajib dilakukan secara maksimal.

"Karena protokolnya jika ada satu kasus di satu titik, maka seluruh area titik itu harus disterilkan," ujarnya.

Menurutnya, proses penataan Pasar Tos 3000 ini menjadi kesempatan untuk sterilisasi lingkungan pasar. Nantinya, pasar akan disemprot dengan disinfektan tiga kali sehari, yaitu saat pagi, siang dan sore.

"Maka itu, aktivitas di pasar kita tunda dulu untuk sementara agar bisa dilakukan penyemprotan disinfektan, pagi-siang-petang," ujar Amsakar, pada Selasa (16/6/2020) lalu.

Ditata Ulang

Penataan ulang Pasar Tos 3000 akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, membenarkan rencana ini, pada Rabu (17/6/2020).

"Ya benar, berdasarkan data ada kurang lebih 2.500 pedagang di situ, akan kita tata ulang semua pedagangnya," ujarnya.

Hal ini berkaitan dengan tindak lanjut atas bertambahnya jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terkait Pasar Tos 3000. Jumlahnya saat ini sudah sebanyak 13 orang.

Gustian mengatakan, proses penataan ulang rencananya akan meminta bantuan dari aparat seperti anggota TNI, agar dapat berjalan kondusif dan lancar. Sementara itu, proses penataan ulang pedagang ini diprediksi membutuhkan waktu maksimal lima hari.

Selama proses ini, para pedagang Pasar Tos 3000 diminta agar menghentikan pemesanan komoditas sayur yang biasa dilakukan. Hal ini untuk mencegah agar pedagang tidak merugi akibat bahan baku yang melimpah dan membusuk.

"Kita suruh hentikan pemesanan pasokan bahan dagangan, agar pada saat penataan pedagang tidak memiliki stok sayur lagi. Jadi jangan sampai masih ada stok dan membusuk, supaya pedagang tidak merugi juga," terangnya.

Adapun penataan yang dilakukan berupa pengaturan jarak antar pedagang, penerapan menggunakan masker dan hand sanitizer di lingkungan pasar, hingga membatasi pintu masuk dan keluar pasar.

Jika selama ini, pembeli dapat masuk area pasar dari segala penjuru, kini, pintu masuk pasar hanya akan dibuat tiga pintu saja. Akses keluar dan masuk juga akan dipisah nantinya.

Sedangkan soal protokol kesehatan, Gustian mengharapkan seluruh pedagang dan pembeli mematuhi protokol tersebut.

Terkait waktu penataan, Gustian masih berdiskusi dengan pihak pengelola dan pedagang pasar. Meski begitu, tim sudah dikerahkan untuk turun mengukur luasan pasar agar jarak antar pedagang dapat diatur sedemikian rupa, yakni satu hingga dua meter.

"Proses penataan ini tentunya melibatkan banyak pihak, pengelola maupun pedagang ikut terlibat. Waktu pelaksanaannya juga harus pas, sebab pak Wali Kota ingin semuanya cepat selesai," tambah Gustian.

Atur Jarak

Suasana di Pasar Tos 3000 yang terletak di Sei Jodoh, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, masih ramai dikunjungi warga Batam.

Kendatipun sudah ada sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pantauan TRIBUNBATAM.id, Rabu (17/6/2020) sekira pukul 9.15 WIB, pasar tampak ramai dengan pedagang dan pembeli.

Pada sisi selatan dan sisi timur Pasar Tos 3000, sudah ada pengaturan jarak kurang lebih 200 cm. Itu untuk warga yang belanja dan bisa menerapkan social distancing.

Meski begitu, dari ratusan warga yang ada di pasar itu, baik pedagang dan pembelinya, masih saja ada beberapa orang yang tidak mengenakan masker saat berbelanja.

 Ditanya Sule Jika Berjodoh Kembali dengan Gisel, Gading Marten: Harusnya akan Lebih Baik

Bahkan ada wanita yang sedang hamil muda ketika ke pasar ini dengan suaminya tidak mengenakan masker.

Sementara itu, di pasar ini juga disediakan tempat mencuci tangan di depan masuk pasar dan spanduk imbauan. Namun kebanyakan warga yang masuk ke Pasar Tos 3000 tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke pasar.

Kondisi di sisi selatan dan timur Pasar Tos 3000 berbanding terbalik dengan kondisi di sisi Utara. Kondisi jalannya sempit. Alhasil warga terlihat berdesakan, dan tidak bisa untuk menjaga jarak.

Sama halnya di dalam pasar, yakni para pedagang ikan, ayam dan daging. Kondisi dalam pasar yang becek dan banyak air yang tergenang.

Kardi, Ketua Sekuriti Pasar Tos 3000 mengatakan, sudah ada surat edaran dari pihak pengelola untuk mengatur jarak para pedagang, yakni dengan ketentuan 180 cm.

Ia dengan rekannya baru bisa mengatur jarak sisi selatan dan sisi timur.

"Kami disuruh pengelola untuk mengatur jarak dengan menggunakan cat berwarna putih untuk di luar dan cat berwarna merah untuk di dalam pasar ikan," kata Kardi pada TRIBUNBATAM.id, Rabu (17/6/2020).

Dengan kondisi hujan, Kardi bersama rekannya berhenti sejenak untuk mengatur jarak para pedagang.

Nantinya semuanya harus mematuhi jarak yang sudah ditentukan, Ia terpaksa harus memundurkan pedagang untuk memberikan jalan pada pembeli dan pembeli juga bisa menjaga jarak pada masa new normal pandemi Covid-19. (TRIBUNBATAM.id/ Roma Uly Sianturi/Hening Sekar Utami/Hilmi Heptana)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved