Kasus Covid-19 Melonjak, 100 Gerai Apple Store di Amerika Serikat Batal Dibuka Kembali
Apple mengurungkan niat untuk kembali membuka 100 gerai Apple Store di Amerika Serikat. Akibat kasus Covid-19 yang terus melonjak di Amerika Serikat.
Jumlah tes dan orang tanpa gejala
Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa lebih banyak kasus Covid-19 di AS yang belum ditemukan, daripada yang sudah terdeteksi.
Pertama karena kurangnya tes yang dilakukan, meskipun negara ini termasuk dalam negara yang memiliki tes uji Covid-19 terbanyak untuk masyarakatnya.
Faktor yang kedua adalah banyaknya penderita yang tidak menunjukkan gejala. Faktor ini diperkirakan menyumbang 35 persen dari total kasus yang belum ditemukan.
Pandemi Covid-19 Pukul Perekonomian, Utang Amerika Serikat Tembus Rp 782.600 Triliun
Kabar terkait utang negara Amerika Serikat kembali menjadi sorotan publik.
Kali ini, Federal Reserve menyatakan nilai utang Amerika Serikat kembali mengalami lonjakan.
Bank sentral Amerika Serikat itu juga menyinggung soal perbedaan jumlah utang yang terus naik.
Adapun pada saat bersamaan, kekayaan rumah tangga merosot pada kuartal I 2020, sebagai dampak dari pukulan pandemi virus Corona (Covid-19) terhadap perekonomian.
Total utang domestik melonjak 11,7 persen menjadi 55,9 triliun atau sekitar 782.600 triliun (kurs Rp 14.000).
Jika dibandingkan dengan kuartal IV-2019, nilai utang tersebut meningkat 3,2 persen.
Dikutip dari CNBC, Jumat (12/6/2020) lebih rinci The Fed menjelaskan, lonjakan utang terbesar terjadi pada utang swasta yang tumbuh 18,8 persen, sementara utang pemerintah federal tumbuh 14,3 persen.
Secara keseluruhan, utang pemerintah AS saat ini sebesar 26 triliun dollar AS.
Utang rumah tangga tercatat tumbuh 3,9 persen, sebagian besar dikontribusikan oleh Kredit Pemilikan Rumah (mortgage) yang tumbuh 3,2 persen, sedangkan utang konsumen tumbuh 1,6 persen.
Di saat bersamaan, jatuhnya nilai pasar saham mengikis total nilai kekayaan bersih Negeri paman Sam, yang merosot 7,4 triliun dollar AS menjadi 110,8 triliun.