POSITIVE PARENTING
Masuki New Normal, Simak Tips Untuk Orangtua Mengajari Kebiasaan Sehat Pada Anak-anak
Kebanyakan anak-anak menghabiskan waktunya di rumah selama pandemi Covid-19. Lantas bagaimana ajarkan anak ketika mulai memasuki era New Normal ini?
TRIBUNBATAM.id, BANDUNG - Dampak dari wabah virus Corona atau Covid-19 tak hanya dirasakan oleh orang dewasa, melainkan juga kalangan anak-anak.
Kebanyakan anak-anak menghabiskan waktunya di rumah selama pandemi ini.
Lantas bagaimana mengajarkan kebiasaan pada anak ketika memasuki era New Normal ini?
Anak-anak cenderung tidak memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap virus Corona, sementara orang tua perlu untuk mengajari kebiasaan sehat baru kepada anak-anak.
Nutrition Expert Youvit, Rachel Olsen, mengatakan bahwa hal dasar yang bisa dibiasakan untuk sang buah hati adalah melalui makanan yang mereka konsumsi sehari-hari.
“Makanan sehat yang dikonsumsi anak-anak bukan hanya bagus untuk pertumbuhan mereka, tetapi juga bisa memberikan imunitas yang dibutuhkan untuk melawan beragam penyakit yang ada di sekitar mereka,” ujar Rachel, Jumat (19/6/2020).
• Todong Senjata Api ke Petugas, Bagaimana Keluarga Nus Kei Selamatkan Diri dari Anak Buah John Kei?
Untuk memupuk kebiasaan ini, Rachel memberikan beberapa tips sederhana untuk para orang tua yang bisa diaplikasikan selama di rumah:
1. Orang tua sebaiknya memberikan contoh makan yang sehat selama di rumah, maka anak-anak lama kelamaan akan mengikuti kebiasaan ini.
2. Coba untuk menyiapkan makanan sehat bersama si kecil, dengan metode ini, mereka akan lebih bangga dan semangat untuk makan, karena mereka terlibat dalam proses pembuatan makanan sehat itu.
3. Orang tua dapat menggunakan pula metode ‘sapere’. Jadi ini merupakan langkah untuk mengajarkan hal baru tentang makanan menggunakan indera penciuman, rasa, sentuhan, pengelihatan dan pendengaran.
Melalui metode ini, bukan hanya anak yang akhirnya belajar mengenali makanannya, tetapi orang tua jadi lebih tahu tentang respon buah hati mengenai makanan tertentu.
Sehingga orang tua bisa mencoba alternatif cara memasak dan opsi makanan sehat yang disukai oleh mereka.
4. Untuk menghadapi anak yang suka pilih-pilih makanan (picky eater), sebaiknya jangan putus asa.
Berdasarkan penelitian, anak perlu 15 kali mencoba sebelum akhirnya mereka benar-benar memutuskan suka atau tidak terhadap makanan tertentu.
Orang tua diharapkan dapat mengkreasikan menu yang berbeda selama prosesnya.
5. Biasakan mereka untuk mengonsumsi multivitamin setiap hari, supaya kebutuhan vitamin dan mineral mereka terpenuhi dengan maksimal.
Anda bisa memberikan Youvit multivitamin gummy anak yang mengandung 10 vitamin dan 3 mineral penting. Bentuknya monster lucu, rasanya disukai anak-anak.
6. Selalu usahakan makan bersama anak-anak di meja makan.
Selain orang tua bisa membangun kedekatan, metode ini sangat berguna untuk memantau mereka untuk makan sesuai porsi dan tidak terganggu dengan aktifitas yang membuat mereka melupakan makanan mereka.
Selain hal di atas, Rachel juga menyarankan untuk mengajari kebiasaan esensial lain selama new normal.
"Hal yang utama adalah cuci tangan lebih sering daripada biasanya. Kemudian juga ajarkan dan selalu minta mereka untuk menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah," ujarnya.
Kenali Ciri-ciri dan Bahaya Anak Kecanduan Gadget, Bisa Berisiko Gangguan Mental
Banyak kegiatan yang bisa digemari anak selain bermain gadget.
Namun terkadang orangtua tak tahu jika anak sudah kecanduan bermain gadget.
Sehingga orangtua perlu mengantisipasi bahaya bermain gadget buat anak-anak.
Menurut Direktur RSJ Cisarua Provinsi Jawa Barat, dr Elly Marliyani, mengatakan pihaknya prihatin karena kecanduan gadget sudah menjangkiti anak-anak.
Pasien anak kecanduan tersmasuk orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).
"Kasus ketergantungan terhadap gadget ini menorobos luar biasa, ujar Elly, beberapa waktu lalu.
Elly menjelaskan biasanya ODMK berusia kisaran di atas 15 tahun, namun ini kini lebih muda.
Anak kecanduan gadget mulai terjangkit antara di usia 5 tahun dan 8 tahun.
Anak dengan kecanduan gadget sudah dikategorikan mengalami masalah kesehatan.
Akibat kecanduan gadget ini bisa meningkatkan sejumlah risiko hingga gangguan mental.
Seperti gangguan emosi, nyeri leher sulit beraktivitas, gelisah, sulit tidur dan penyakit tertentu lainnya.
Lantas karena keprihatinan itu tentu saja bagi bunda harus mewaspadai putra-putri Anda.
Berikut ini Tribunjabar.id merangkum cara mengenali anak kecanduan gadget dilansir dari alidokter.
Seseorang sudah dikatakan kecanduan gadget jika sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menggunakan gadget.
Istilah kondisi itu dinamakan nomophobia.
Artinya ketakutan untuk aktivtas sehari-hari tanpa gadget.
Ciri-ciri anak kecanduan gadget
- Tak nyaman saat tak bermain gadget.
- Waktu menggunakan gadget cukup lama.
- Menggunakan gadget di waktu makan.
- Terobsesi hingga marah dan sedih.
- Tidak bersosialisasi
- Rutinitas terganggu
- Lalai mengerjakan tugas sekolah.
- Sulit tidur
Demikian dengan melihat beberapa gejala itu saja tentu akan menimbulkan efek buruk jika tak segera ditangani bunda.
Berikut sejumlah efek dan bahaya kecanduan gadget, dikutip dari doktersehat.com.
1. Mudah lupa
Menggunakan gadget berlebihan bisa membuat anak menjadi pelupa.
Penggunaan gadget berlebihan bisa mengganggu daya memori anak.
Meski gadget kerap dianggap membuat anak lebih tenang, tapi jika berlebihan akan memberikan efek buruk.
2. Kesehatan mata
Tentu saja efek kecanduan gadget sering menatap layar menimbulkan dampak pada kesehatan mata.
Kontak mata dengan layar bercahaya menyebabkan kontraksi oto cilliaris dalam bola mata.
Kondisi ini disebut sebagai akomodasi.
Jika akomodasi berlebihan maka akan merangsang mata hingga menimbulkan mata minus.
3. Kondisi mental
Kondisi ini menjadi perhatian bagi para orangtua.
Jika anak sudah kecanduan, masalah mental yang muncul emosinal anak tak terkendali.
Seperti merasa cemas, depresi, kesepian, dan perubahan suasana hati.
Seorang anak yang kecanduan lebih agresif, sulit mengendalikan emosi.
4. Pola tidur terganggu
Dampak kecanduan lainnya yaitu membuat pola tidur anak terganggu.
Anak-anak kecanduan cenderung sulit tidur karena keinginan terus untuk menggunakan.
5. Menurunkan kemampuan psikomotorik
Bunda, dampak bahaya gadget satu lagi bisa menurunkan kemampuan psikomotorik anak.
Hal itu disebabkan karena waktu keseharian mereka dihabiskan dengan bermain gadget.
Sementara itu mereka lebih sedikit menggunakan waktu untuk mengeksplor bakat psikomotoriknya.
Mereka menjadi sulit mengasah keterampilan sosialnya.
(*)
• Update Corona di Bintan, Anak Pegawai BUMN Positif Covid-19, Tertular dari Orang Tuanya
• Viral Bapak Pemulung Bawa Uang Koin Sekarung Beli HP untuk Anaknya, Pelayan sampai Terdiam
• KRONOLOGI John Kei Ditangkap, Anak Buah Sempat Halangi Polisi, Ada Panah, Tombak hingga Stik Bisbol
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tips Memberikan Kebiasaan New Normal bagi Anak-anak, Orang Tua Harus Tahu dan Patut Menjalankannya.