TRIBUN WIKI
Waspada Munculnya Bercak Darah, Simak Cara Mencegah Keguguran dan Kenali Penyebabnya
Keguguran adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu atau berat bayi kurang dari 500 gram.
Infeksi juga telah menyebabkan keguguran pada sekitar 13 persen kasus, terutama infeksi toxoplasma, rubella, sitomegalovirus, dan herpes (TORCH).
Tapi, pada umumnya, keguguran akibat infeksi ini tidak berulang.
Sedangkan kebiasaan kebiasaan yang berisiko menyebabkan keguguran, yakni:
- Merokok (baik aktif maupun pasif)
- Konsumsi alkohol
- Konsumsi kafein lebih dari 500 mg (sekitar 5 cangkir) per hari
Kekurangan hormon progesterone juga dapat menjadi penyebab keguguran, sehingga pada kehamilan yang dianggap berisiko, dokter biasanya akan meresepkan obat “penguat” yang umumnya berisi hormon progesterone atau turunannya.
Sementara itu, kegiatan olahraga ringan, sampai aktivitas berhubungan badan masih aman dilakukan oleh ibu hamil muda sejauh tidak ada keluhan perdarahan atau memiliki kehamilan bermasalah.
Pengobatan keguguran
Melansir Buku Goresan Tangan Spesialis Kandungan (2014) oleh Dr HM Andalas, Sp.OG., perlu diketahui bahwa pada proses keguguran, bila hasil konsepsi keluar dari rahim sampai lapisan endometrium keluar semua (abortus komplit), tidak diperlukan tindakan kuretase.
Sedangkan, pada keadaan di mana tidak seluruhnya jaringan hasil konsepsi keluar (abortus inkomplit), perlu dilakukan tindakan kuretase.
Tindakan kuretase sejuah dilakukan oleh seorang dokter yang berkompeten tentu tidak perlu dikuatirkan.
Permasalahan timbul apabila kuretase dilakukan oleh pihak yang tidak berkompeten, sehingga tindakan tersebut cukup dalam dan mengakibatkan dinding rahim bagian dalam (myometrium) ikut dibersihkan.
Tindakan ini berisiko terjadinya perlengketan hebat lapisan rahim, sehingga mengganggu kesuburan dan menstruasi seseorang.
Lapiran endometrium sangat berpesan pada proses terjadinya kehamilan.