Nasib Terapis di Tengah Pandemi Corona, Beralih jadi PSK Demi Bisa Makan, Jajakan Diri Lewat Open BO

"Jadi gini, kan ditutupin semua itu spa massage. Mereka kan sudah berapa bulan ini, sudah enggak makan ini. Jadilah ada BO di hotel-hotel," ujarnya.

Tribun Jateng/Dini Suciatriningrum
Ilustrasi pasangan mesum saat digerebek oleh petugas Satpol PP di sebuah hotel 

TRIBUNBATAM.id, SERPONG - Pandemi virus corona atau covid-19 membawa dampak di berbagai sektor perekonomian.

Dampak covid-19 ini juga memukul beberapa sektor usaha yang terpaksa gulung tikar atau bangkrut.

Akibatnya, banyak ribuan pekerja mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) ditengah pandemi corona.

Para korban PHK pun harus memutar otak demi kelangsungan hidup dirinya dan keluarganya.

Tak jarang, para korban terdampak corona mencari jalan keluar yang tak banyak dilakukan banyak orang.

Seperti kisah terapis di Tangerang Selatan yang memilih beralih profesi menjadi pekerja seks komersial (PSK).

Fakta terapis beralih jadi PSK ini terkuak setelah petugas Satpol PP melakukan razia dibeberapa hotel di Tangerang Selatan.

Satuan Pamong Praja Kota Tangerang Selatan mendapati terapis spa dan massage beralih profesi menjadi pekerja seks komersial.

Diketahui, kota Tangerang Selatan melarang gerai pijat dan spa beroperasi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Al Fachry, pihaknya mengakui ditemukannya terapis yang terjaring dalam operasi penyakit masyarakat (pekat) ini.

Tujuan operasi ini jelas untuk menindak kegiatan yang berbau maksiat.

Dalam operasi tersebut, Muksin mengatakan, selain PSK, didapati juga pasangan selingkuh sedang satu kamar di hotel itu.

"Yang dibawa ke kantor dari Hotel Kinari, Hotel RedDooorz dan Hotel OYO di Rawa Buntu. Ada 22 orang semalam. Pasangan selingkuh, pasangan mesum. Delapan pasang selingkuh terus ada tiga cewek jualan gitu. Iya pada bawa kondom, BO mereka, booking booking booking," papar Muksin saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (26/6/2020).

Sebanyak 22 pasangan itu dibawa ke kantor Satpol PP untuk dibina sebelum akhirnya mereka diperbolehkan pulang.

Ilustrasi pasangan mesum saat digerebek oleh petugas Satpol PP di sebuah hotel
Ilustrasi pasangan mesum saat digerebek oleh petugas Satpol PP di sebuah hotel (Tribun Jateng/Dini Suciatriningrum)

Muksin yang turut memberikan pembinaan, juga mendengar keluh kesah para PSK itu.

Mereka sudah lebih dari dua bulan tidak mendapatkan penghasilan karena panti pijat tempatnya bekerja dilarang buka.

Setali tiga uang, pelanggan mereka di gerai "massage and spa" juga membutuhkan servis para terapis itu.

"Jadi gini, kan ditutupin semua itu spa massage. Mereka kan sudah berapa bulan ini, sudah enggak makan ini. Jadilah ada BO di hotel-hotel," ujarnya.

Hotel-hotel berbiaya sewa murah pun menjadi sasaran "kantor" baru mereka.

"Karena ditutup, jadilah mereka pakai hotel-hotel yang murah itu," tutupnya.

Namun, tutupnya gerai tersebut tak lantas menghilangkan kebutuhan pelanggannya untuk pijat dan dan kebutuhan para terapisnya mencari uang.

Follow Juga:
Istilah yang kerap digunakan untuk terapis yang bisa dibawa keluar pelanggannya berkencan di rumah atau hotel.

Satpol PP Tangsel mendapati banyaknya terapis yang menjadi pekerja seks komersial (PSK) lewat open BO.

Sebulan belakangan, setidaknya sudah tiga kali Satpol PP merazia PSK di sejumlah hotel.

Terakhir, pasukan berseragam krem itu mengamankan tiga terapis yang open BO menjadi PSK saat merazia hotel di bilangan Rawa Buntu, Serpong, pada Kamis malam (25/6/2020).

 Bacaan Doa, Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud, Banyak Memiliki Keutamaan, Dijauhkan dari Penyakit

 Maju Lewat Jalur Independen, Rian Ernerst Mengaku Tak Gentar Ikut Pilwako Batam

 Tersangka Korupsi Izin Bauksit Kena Tipu, Setor Rp 500 Juta, Minta Kasusnya Diamankan

(TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gara-gara Pandemi Corona, Terapis di Tangsel Banyak yang ''Open BO'', Ini Penjelasan Satpol PP

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved