POSITIVE PARENTING
Bersikaplah Tegas, Simak 6 Tips Untuk Buat Anak Nyaman Tidur di Kamarnya Sendiri
Tidak semua anak bisa nyaman untuk tidur di kamarnya sendirian. Berikut tips yang bisa kamu ikuti agar anak dapat nyaman tidur di kamarnya sendiri.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Tak semua anak nyaman untuk tidur di kamarnya sendiri.
Terkadang anak-anak masih gemar tidur di kamar orangtuanya.
Terutama untuk anak kecil yang masih takut untuk bisa tidur di kamar sendirian.
Orangtua juga mungkin memilih untuk tidur bersama anaknya yang masih kecil.
Alasannya, agar mereka lebih mudah menyusui atau ganti popok di malam hari.
Alasan lain, Anda mungkin ingin membuat ikatan yang lebih dekat dengan anak dengan mendekap mereka sebelum tidur.
• Respon Psikolog Viral Video Ayah Gerebek Anak Berduaan di Hotel: Lingkungan Anak Perlu Diperhatikan
Kini saat anak sudah tak bayi lagi dan seharusnya sudah tidur sendiri, orangtua mungkin menemui kesulitan untuk membuat mereka mau tidur di kamarnya sendiri.
Tentu saja, ada beberapa balita yang akhirnya tidur di tempat tidur orangtua mereka hanya karena kebiasaan.
Mungkin, suatu malam, si kecil mengalami mimpi buruk dan bangun dengan menangis. Untuk menenangkannya, orangtua akan membiarkannya tidur bersama.
Hal yang sama terjadi pada malam berikutnya, dan berikutnya. Sebelum kamu menyadarinya, hal ini sudah akan menjadi kebiasaan.
Sayangnya, kebiasaan anak untuk tidur bersama orangtuanya ini mungkin akan menimbulkan kerugian, salah satunya adalah keintiman seksual dengan pasangan yang mungkin terganggu.
Selain itu, tidur bersama orangtua juga akan membuat anak menjadi terlalu bergantung pada Ayah dan Ibunya.
Sebenarnya, ini adalah masalah pilihan pribadi.
Tetapi jika orangtua memutuskan bahwa sudah cukup tidur bersama, dan ingin anak tidur di kamarnya sendiri, berikut adalah beberapa saran yang bisa dilakukan:
1. Rencanakan sebelumnya
Jangan hentikan rutinitasnya tiba-tiba. Beri tahu dia rencanamu, bahkan jika dia tidak sepenuhnya mengerti.
Tapi berusahalah untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak sesuai dengan usianya.
2. Libatkan dia
Anak bisa merancang kamarnya sendiri. Bersama orangtua, si kecil bisa berbelanja seprai, lemari, dan gordennya.
Ini akan meningkatkan hubungannya dengan kamarnya. Anak akan merasa memiliki kamar itu, dan membuatnya betah bertahan di kamar.
3. Lakukan secara bertahap
Dorong si kecil untuk bermain di kamarnya dan tempat tidur baru sebelum dia benar-benar tidur di sana.
Pindahkan mainan, permainan, dan pakaiannya dari kamarmu ke kamarnya.
Dia bisa bermain di sana di siang hari meskipun dia terus tidur di tempat tidur bersama orangtuanya.
Kemudian, pilih satu malam di mana dia akan mulai tidur di kamarnya sendiri.
4. Bersikaplah tegas
Karena dia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya tidur di samping orangtua di malam hari, kemungkinan besar dia akan menolak tidur di tempat tidurnya sendiri pada awalnya.
Anak mungkin juga akan merasa gelisah. Fase menetap ini bisa berlangsung hingga tiga atau empat minggu, jadi bersabarlah. Jangan menyerah pada prosesnya.
5. Tetap pada rencana
Empat minggu pertama setelah transisi dimulai sangat penting.
Itulah saat ketika anak kecil mungkin akan melakukan tantangan terkuatnya dengan harapan kembali tidur bersama dengan orangtuanya.
Ingatkan diri bahwa keputusan untuk membuatnya tidur di kamarnya adalah untuk alasan yang baik.
6. Jadilah fleksibel
Setelah tidur bersama adalah sesuatu dari masa lalu, jadilah fleksibel untuk mempertimbangkan latihan dalam keadaan khusus.
Misalnya, ketika dia sakit, tidur bersama bisa memberikan pemulihan psikologisnya.
Sesekali, tidur bersama anak tidak akan mengubah kebiasaan yang sudah tercipta sebelumnya. Namun, berhati-hatilah agar kamu tidak kembali ke kebiasaan lama.
Termasuk Daging Beku, Inilah 4 Jenis Makanan yang Tidak Baik Dikonsumsi Anak-anak
Setiap orangtua ingin memberikan asupan makanan yang terbaik untuk sang buah hati.
Tentunya demi mendukung perkembangan anak lewat nutrisi yang terjaga.
Lantas apa saja jenis makanan untuk anak yang perlu dihindari orangtua?
Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari untuk tidak diberikan pada anak-anak.
Ada baiknya pola makan si kecil harus dihindari dengan jenis makanan buruk.
Simak ulasan berikut ini:
Daging beku atau daging olahan
Anda mungkin banyak memilih sosis, nugget dan berbagai olahan daging sebagai pilihan makanan untuk si kecil.
Selain mudah untuk disajikan, sosis juga sangat disukai oleh anak sehingga tak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya makan.
Padahal daging olahan yang beku mengandung tinggi nitrat yang berfungsi sebagai pengawet dan untuk mempertahankan warna.
Natrium nitrat dapat meningkatkan risiko tumor otak, leukimia dan kanker tenggorokan.
Minuman ringan
Minuman berasa atau bersoda memang sangat buruk untuk kesehatan.
Bagi si kecil takaran yang dianjurkan adalah maksimal 1 gelas sehari.
Minuman ringan dan bersoda memiliki kandungan gula yang tinggi, perasa serta pewarna buatan.
Hal ini akan mengakibatkan percepatan pembusukan pada gigi.
Bahkan minuman kemasan yang berupa jus juga sangat tinggi gula dan zat aditif.
Makanan instan
Meski dikemas degan sayuran, mie ataupun pasta yang instan sebaiknya dihindari bagi si kecil.
Makanan instan memiliki rasa buatan dan bahan kimia yang dapat menyebabkan alergi dan ketidakseimbangan hormon.
Pewarna buatan dapat menyebabkan asma dan sakit kepala serta terlalu banyak garam.
Makanan ringan
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa makanan ringan masuk ke dalam makanan yang tidak baik untuk anak.
Makanan ringan seperti keripik mengandung tinggi minyak, sodium, perasa buatan serta pewarna buatan.
Makanan ringan dapat mengganggu glukosa dan produksi insulin sehingga membuat anak jadi mudah lapar.
Bahkan beberapa makanan ringan mengandung akrilamida, senyawa yang dapat menyebabkan keterlambatan berkembang.
(*)
• Tega! Sepasang Suami Istri Pekerjakan Anak di Bawah Umur Jadi PSK, Rata-rata Korban Asal Cianjur
• Anak Sandiaga Uno Suka Nonton Youtube Rans, Raffi Ahmad Tawarkan Investasi di Rans Entertaiment
• Anang Hermansyah Ungkap Alasannya Pilih Menikahi Ashanty: Aku Tahu Ini Cocok buat Anak-anakku
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Tips Membuat Anak Nyaman Tidur di Kamarnya Sendiri.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/penyebab-susah-tidur.jpg)