Larang Penggunaan Aplikasi TikTok, Amerika Serikat Sambut Baik Keputusan India

India diketahui telah melarang penggunaan sederet aplikasi buatan China, salah satunya adalah TikTok. Amerika Serikat menyambut baik keputusan ini.

Hai
Ilustrasi Instagram dan TikTok. Amerika Serikat menyambut baik keputusan India melarang aplikasi TikTok. 

Hasil penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa semuanya negatif.

Hal ini sesuai dengan konsensus organisasi kesehatan dan pangan internasional bahwa tidak ada bukti virus Corona jenis baru menyebar melalui bahan makanan atau kemasan.

Namun, itu tidak menghentikan China memperketat kontrol pada impor di tengah kekhawatiran wabah yang mungkin terkait dengan makanan dari luar negeri.

Pembatasan termasuk pelarangan produk dari pabrik daging asing tertentu dan meminta eksportir untuk mengonfirmasi keselamatan pengiriman mereka.

Langkah itu telah menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat, yang memiliki kesepakatan perdagangan dengan China dalam melibatkan volume besar ekspor makanan.

"Tidak ada bukti bahwa orang dapat tertular Covid-19 dari makanan atau dari kemasan makanan," kata Sekretaris Pertanian AS Sonny Perdue dan komisioner Administrasi Makanan dan Obat-obatan Stephen Hahn seperti dilansir dari South China Morning Post, (26/6/2020).

"Sistem keamanan pangan AS, yang diawasi oleh agen kami, adalah pemimpin global dalam memastikan keamanan produk makanan kami, termasuk produk untuk ekspor," lanjut dia.

Mencari sumber penularan

Meski begitu, wabah telah membingungkan pemerintah di China setelah berjalan selama 55 hari tanpa infeksi baru yang dilaporkan. Sumbernya masih belum diketahui.

Pejabat kesehatan China telah mengakui bahwa kontaminasi dari luar negeri hanya satu teori, dan seorang pejabat bea cukai pekan lalu mencatat bahwa risiko penyebaran virus Corona melalui perdagangan makanan sangat rendah.

Sebuah buletin kesehatan masyarakat yang diedarkan minggu ini oleh media pemerintah tidak menyurutkan keinginan untuk mengonsumsi makanan impor, tapi lebih menekankan kebersihan dan penanganan yang tepat.

China dan Norwegia, penghasil salmon terbesar di dunia, keduanya sepakat bahwa ikan Norwegia bukan sumber infeksi di Beijing, tapi ini tidak mencegah penurunan tajam dalam penjualan makanan laut dan produk yang sudah ditarik dari rak-rak supermarket.

Demikian juga pedoman untuk bisnis makanan yang dikeluarkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dikatakan bahwa sangat tidak mungkin orang dapat terinfeksi Covid-19 dari makanan atau kemasan makanan.

Mereka juga menggarisbawahi pentingnya kebersihan yang layak untuk mengurangi risiko permukaan makanan dan bahan kemasan makanan yang terkontaminasi dengan virus dari pekerja yang sakit.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved