ASET BP BATAM

Teknologi Modifikasi Cuaca Telah Diterapkan di Atas Dam Duriangkang Batam

Proyek Teknologi Modifikasi Cuaca telah diterapkan selama kurang lebih tiga pekan di langit Kota Batam.

ist
Tim Proyek Teknologi Modifikasi Cuaca di Batam 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Proyek Teknologi Modifikasi Cuaca telah diterapkan selama kurang lebih tiga pekan di langit Kota Batam.

Tujuan dari proyek yang diinisasi oleh BP Batam ini adalah untuk meningkatkan volume air waduk di Kota Batam, guna menghadapi potensi krisis air di musim kemarau.

Meski area kerja pelaksanaan TMC adalah Pulau Batam secara keseluruhan, tetapi prioritasnya adalah waduk Duriangkang.

Waduk ini merupakan yang terbesar di Kota Batam, dan bersama dengan dam Mukakuning membentuk sistem bendungan cascade.

Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Duriangkang dan sekitarnya memiliki elevasi <25 mdpl. Adapun kondisi fisiknya berupa dataran rendah yang menjadikannya minim pertumbuhan awan orografis.

Sejak 2015, TMA aktual di waduk Duriangkang cenderung mengalami penurunan. Kondisi terakhir, pada triwulan awal 2020, TMA Duriangkang menunjukkan nilai yang sangat minim.

Maka bentuk kerja TMC sangat diperlukan dalam hal mengunci awan-awan potensi hujan agar dapat turun memenuhi waduk Duriangkang.

Dengan proses penyemaian awan, diharapkan hujan dapat turun deras di lokasi yang diinginkan.

"Teknologi modifikasi cuaca ini mengunci awan agar hujan jatuh tepat di lokasi target, dalam hal ini, Dam Duriangkang," jelas Sutrisno, Koordinator Lapangan TMC Batam, Rabu (1/7/2020).

Kegiatan ini akan dilakukan dalam kurun waktu 30 hari.

Proses pengerjaannya dengan menggunakan bahan semai flare yang didatangkan langsung dari Kanada, dan diterbangkan menggunakan pesawat Piper Cheyenne-II.

Sejauh ini, penerapan teknologi modifikasi cuaca ini telah cukup menaikkan permukaan air waduk secara signifikan, tidak hanya di waduk Duriangkang, tetapi juga di waduk-waduk lainnya di Kota Batam.

"Kalau ditanya tingkat keberhasilannya, kami selalu melihat data elevasi waduk dari Badan Usaha Fasling BP Batam, dan terbukti permukaan waduk-waduk naik secara signifikan," tambah Sutrisno. (adv)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved