Bintan Resort Cakrawala Siapkan 70 Ruang Isolasi dan Bentuk Tim Task Force Covid-19

Untuk sektor pariwisata, jika sebelumnya kenyamanan, keamanan dan keramahan menjadi hal yang penting, kini sektor kesehatan yang menjadi perhatian.

TribunBatam.id/AlfandiSimamora
Pengecekan suhu tubuh terhadap pengunjung dan karyawan di Kantor PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), Lagoi, Bintan Jumat (31/1/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggunakan istilah CHS (Cleanliness, Health, and Safety) sebagai pedoman pariwisata di masa new normal, setelah Covid-19 menyerang seluruh dunia sejak Januari lalu.

Hampir seluruh negara di dunia menutup akses irang asing kenegaranya. Sebagian lagi tetap membuka pintu, tetapi menerapkan protokol yang sangat ketat.

Salah satu yang paling lazim adalah melakukan tes Covid-19 dan karantina.

Indonesia juga demikian, Pemerintah melalui Peraturan Kementerian Hukum dan HAM No.11 Tahun 2020 juga melarang warga negara asing masuk atau transit di wilayah Indonesia.

Singapura juga tak jauh berbeda, membatasi secara ketat warga asing ke negaranya.

Meskipun ada pengecualian, setiap orang yang masuk ke Singapura wajib menjalani tes Covid-19 dan bersedia dikarantina selama 14 hari dengan biaya sendiri.

Akses yang agak longgar saat ini hanya bagi awak kapal.

DAFTAR 3 Jenis Nyamuk Berbahaya di Sekitar Kita, Ada yang Disebut Nyamuk Rumah

Pangkalan Lanud Hang Nadim Batam Genap Berumur Satu Tahun

Saat ini, setelah seluruh orang memahami tentang karakter Covid-19, berbagai pola hidup berubah.

Tiga hal yang menjadi acuan pola hidup baru atau new normal itu adalah menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan.

Seluruh perkantoran, perusahaan bahkan komunitas menjadikan tiga hal ini untuk memutus rantai virus.

Untuk sektor pariwisata, jika sebelumnya kenyamanan, keamanan dan keramahan menjadi hal yang penting, kini sektor kesehatan yang menjadi perhatian utama.

Karena itu, menghadapi new normal ini, meskipun sektor wisata belum bergerak, seluruh stake holder di sektor ini sudah membuat ancang-ancang.

Ketua DPD ASITA Kepri, misalnya, menurut ketuanya Andika Lim, akan mengecek seluruh destinisasi wisata di Kepri, baik hotel, restoran maupun kawasan wisata.

Mereka juga akan membuat video khusus tentang bagaimana kesiapan industri wisata menerapkan protokol kesehatan dan akan disebarkan ke relasi mereka di dunia.

Begitu juga seluruh industri wisata juga melakukan berbagai pembenahan untuk meyakinkan tamu-tamu mereka bahwa tempat mereka sehat, aman, dan bersih.

Salah satu kawasan wisata terbesar dan favorit bagi wisatawan asing di Kepri, Bintan Resort Cakrawala, sudah menyiapkan roadmap yang rinci terkait new normal ini.

Abdul Wahab, Group General Manager Bintan Resort Cakrawala mengatakan, mereka sudah membuat tim Task Force Covid-19 yang berkoordinasi langsung dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.

Roadmap yang dilaporkan kepada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam pertemuan Kamis (2/7/2020) lalu, juga dijelaskan secara rinci kepada Tribun Batam dalam Webilog #07, Jumat kemarin.

Sebagai pilot project destinasi wisata menghadapi new normal oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BRC harus memberikan jaminan bagi seluruh tamunya, terutama warga dunia, serta menjadi rujukan bagi industi pariwisata Kepri, bahkan Indonesia.

Wahab mengatakan, sejak pandemi ini mulai muncul, mereka sudah melakukan pengetatan.

Seluruh karyawan yang memiliki kontak dengan tamu akan diawasi secara ketat, baik melalui pengetesan kesehatan hingga karantina 14 hari.

“Mereka juga tak boleh bergaul dengan masyarakat di luar kawasan,” katanya.

Di kawasan BRC, setidaknya ada 5.000 orang yang bekerja.

Jumlah itu berkurang sekitar 10 persen karena ada perusahaan yang berada di dalam destinasi wisata itu merumahkan karyawannya akibat dampak pandemi ini.

Kendati demikian, jumlah 4.000 pekerja bukanlah kecil.

Menurut Wahab, sejak Maret hampir seluruh aktivitas tutup meskipun ada beberapa hotel yang tetap buka, tetapi jumlah pengunjungnya dibatasi.

“Di BRC tidak ada satupun kasus Covid-19. Seluruh pekerja tidak boleh keluar dari kawasan. Bahkan menjelang Idul Fitri lalu, tidak ada yang boleh mudik. Jadi, kami adalah komunitas yang terlindungi,” kata Wahab.

Selain itu, BRC juga menyiapkan 70 ruang isolasi sebagai langkah untuk mengantisipasi apabila ada wisatawan yang menunjukkan gejala Covid-19.

Wahab mengatakan, semuanya sudah siap dengan protokol new normal ini.

"Bintan siap, SOP kita sangat kuat. Kita juga bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten (Bintan) serta Gugus Tugas Covid-19. Tim kami selalu aktif berkoordinasi dan selalu melaporkan perkembangan, apa yang kita lakukan,” kata Wahab.

Asal tahu saja, di dalam BRC terdapat enam resort serta 15 hotel dengan total 2.000 kamar. Jumlah itu bahkan akan bertambah ke depannya karena saat ini di kawasan Lagoi Bay, ada lima hotel lagi yang akan dibangun.

“Jika nanti semuanya beroperasi, dengan rata-rata dua orang pekerja untuk satu kamar, maka nantinya akan ada 6.000 pekerja. Itu belum termasuk usaha-usaha lainnya, seperti pemandu wisata, atraksi serta berbagai usaha yang ada di dalam BRC.

Menurut Wahab, jaminan kesehatan di wilayah BRC sangat terukur karena hanya ada dua pintu masuk pelabuhan sehingga mudah terawasi.

Bahkan, para tamu itu sebenarnya sudah dicek sebelum mereka masuk ke wilayah Indonesia.

Sebenarnya, kata Wahab, sudah banyak wisatawan yang ingin ke Bintan, terutama dari dua kapal pesiar yang setiap tahunnya pasti membawa turis ke Bintan.

Hanya saja, pihaknya masih menolak kedatangan kapal pesiar tersebut karena harus memastikan regulasi dari pemerintah.

“Tahun lalu, dari 950 ribu wisatawan yang mengunjungi Bintan Resort, 250 ribu dari kapal pesiar,” katanya.

Dalam roadmapnya, BRC akan memfokuskan tamu dari wisatawan domestik terlebih dulu, baru kemudian wisatawan asing, jika semua stake holder sudah siap dan Singapura juga sudah memberi akses.

Sebab, hampir seluruh wisman yang masuk ke Kepri, masuk lewat Singapura. (reb/leo/als)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved