Implementasi Tatanan New Normal BP Batam di 51 Perusahaan Batam

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tim dari BP Batam telah melakukan peninjauan ke 51 perusahaan industri di Kota Batam terkait kesiapan penerapan protokol kesehatan di era new normal.

Peninjauan ini dalam rangka mengawasi dan mensosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan di lingkungan industri.

Kegiatan ini dijalankan selama dua minggu dari tanggal 2 Juni hingga 14 Juni 2020 lalu.

Menurut Kasubdit Industri, Direktorat Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Krus Haryanto, agenda ini sejatinya merupakan bentuk tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.

"Misalkan harus ada pengecekan suhu tubuh di pintu masuk, harus memakai masker, jaga jarak, dan juga penyediaan tempat cuci tangan di masing-masing ruangan," katanya.

Dari pengawasan, sudah banyak tempat industri yang menerapkan protokol kesehatan dengan perbaikan-perbaikan tertentu.

Salah satu contoh protokol kesehatan yang sudah diterapkan di wilayah industri adalah menjaga jarak antar karyawan selama presensi, kemudian pemasangan garis-garis pembatas di ruangan umum seperti kantin.

Selain mengikuti standar protokol kesehatan itu, beberapa perusahaan juga menerapkan inovasi-inovasi protokol kesehatan lainnya, seperti sistem presensi yang tidak lagi menggunakan jari tetapi diganti menjadi sensor wajah atau ID Card.

"Ada juga yang memasang bilik disinfektan, meskipun WHO sudah melarang, tapi ini biliknya menggunakan uap embun bukan lagi cairan, sehingga lebih aman," ungkap Krus.

Inovasi lainnya, di beberapa tempat cuci tangan, keran air dan sabun cuci tangan dapat difungsikan dengan pijakan kaki, sehingga meminimalkan kontak dengan kulit tangan.

Selain itu, beberapa perusahaan juga tidak hanya menggunakan thermo gun, tapi juga thermo scanner yang dapat mendeteksi suhu tubuh lebih akurat.

"Intinya dari pengawasan itu, sektor industri sudah siap melakukan kegiatan industri di era new normal ini," tegas Krus. (adv)