PPDB KEPRI
Sekretariat PPDB Kepri di Batam Tutup Seminggu, Warga : Apa Kami Harus ke Tanjungpinang?
Sejak pengumuman hasil PPDB keluar, sekretariat PPDB di Jalan Gadjah Mada seharusnya menjadi tempat warga Batam mengadu tapi tutup lama.
Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Batam masih menyisakan masalah bagi orangtua calon murid baru.
Pasalnya banyak siswa yang tidak diterima masuk negeri namun tanpa ada solusi dari pemerintah.
Warga Batam pun mengaku merasa bingung, mereka bolak-balik mendatangi sekolah hingga sekretariat PPDB provinsi Kepri.
"Datang ke sekolah tidak ada solusi, datang ke sekretariat ppdb tutup dan tak pernah buka, lalu kami harus kemana mengadukan ini, tidak mungkin anak kami tidak sekolah," kata sala seorang warga, Nori saat mendatangi sekreteriat ppdb SMA di Jalan Gadja Mada, Sekupang, Selasa (7/7/2020) lalu.
Nori mengaku bagaikan menunggu informasi yang tidak pasti, sementara jadwal batas akhir pendaftara ulang ppdb akan berakhir tanggal 10 mendatang.
"Sekolah menyangkut masa depan anak pak, di zonasi ppdb pilihan pertama dan kedua ana saya tidak masuk. Iya setidaknya adalah solusi, ataupun tempat kami mendapat informasi," ujarnya kesal.
Sejak pengumuman hasil PPDB keluar, sekretariat PPDB di Jalan Gadjah Mada yang seharusnya menjadi tempat informasi warga Batam mengadu tak kunjung pernah buka dan sudah hampir sepekan.
"Saya ke sekretariat PPDB Gadjah Mada ini buka sekali, dari 2 hari lalu memang tutup terus, panfletnya saja bertuliskan sekretariat namun tak pernah dibuka," ujarnya.
• JADWAL Penataan dan Rapid Test Pedagang Pasar TOS 3000 Diundur Lagi, Ini Alasannya
• Biaya Rapid Test Tak Boleh Lebihi Rp 150.000, Kadinkes Batam: Harusnya Pemerintah Siapkan Alat Murah
Pantauan TRIBUNBATAM.id, sekretariat PPDB SMA itu hanya ditempeli nomor kontak whatsap layananan pengaduan.
Tidak hanya Nuri, beberapa warga lainnya juga mengaku merasakan hal yang sama.
Harapan mereka sirna untuk menyekolahkan anaknya di SMA N di Batam.
Sejumlah sekolah sudah didatangi oleh warga, namun tak kunjung ada informasi dan solusi.
"Apakah kami harus ke Tanjungpinang menanyakan ini langsung ke kantor Dinas Pendidikan provinsi? Sebab di Batam kami tidak mendapat informasi," kata sala seorang warga lainnya saat mengurus PPDB anaknya yang dinilai membingungkan.
Terpisah, ketua PPDB, SMAN 1 batam, Hanafi saat ditemui, Selasa (7/7/2020) lalu menyebutkan secara teknis pihak sekolah hanya melaksanakan kebijakan dari pemerintah provinsi.
"Kami tidak dapat memberikan solusi, kami hanya dapat memberikan pemahaman bahwa kuota penerimaan SMAN 1 terbatas sesuai dengan kuota yang telah dintukan," ujar Hanafi.
Kata dia, banyaknya laporan pengaduan orang tua yang pihaknya tidak dapat akomodir.
"Kami hanya menunggu petunjuk dan arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi," ucapnya. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)