Sekjen Positif Covid-19, Kantor Komisi Yudisial Bakal Lockdown Sepekan
Tubagus Rismunandar Ruhijat Sempat mengalami sesak nafas saat menjalani pelatihan kepemimpinan di Lembaga Admistrasi Negara (LAN).
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Sempat mengalami sesak nafas saat menjalani pelatihan kepemimpinan di Lembaga Admistrasi Negara (LAN), Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial (KY) Tubagus Rismunandar Ruhijat dilaporkan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Kabar Sekjen yang positif Covid-19 itu pun sudah dikonfirmasi Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus. "Ya, kabarnya memang sudah terkonfirmasi begitu ya," ujar Jaja, ketika dihubungi, Kamis (9/7/2020).
Sementara Wakil Ketua KY, Maradaman Harahap mengatakan, Tubagus sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Waluyo, namun dirujuk ke RS Pertamina karena didiagnosa dokter terinfeksi Covid-19.
“Dari hasil pemeriksaan, Sekjen KY Tubagus Rismunandar Ruhijat dinyatakan positif terinfeksi covid-19,” ujar Maradaman dalam keterangannya, Kamis (9/7/2020).
Ia menuturkan, Tubagus sebelumnya sempat mengikuti kegiatan diklat Lembaga Administrasi Negara (LAN). "Ya, semula diopname di RS Waluyo Menteng dengan gejala jantung tapi kemudian didiagnosa dokter positif Covid-19 sehingga dirujuk ke RS Pertamina Jalan Ahmad Yani," ujarnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, penanganan protokol kesehatan terkait virus corona pun langsung diterapkan di lingkungan KY. Seluruh pegawai KY akan dirapid test.
"Insyaallah mulai hari Senin semua pegawai dan karyawan lain seperti security dan OB akan dilakukan rapid test. Sedangkan beberapa pegawai yang bertemu beliau akan dilakukan swab ke RS Gatot Subroto. Diusahakan secepatnya dan sudah didata orang-orangnya," tuturnya.
Selain itu, KY juga akan memberlakukan program bekerja dari rumah atau Work From Home selama sepekan dengan tidak menghentikan pelayanan publik.
"Kami sudah putuskan tadi bahwa mulai hari ini sampai besok kantor kita akan disemprot [desinfektan] luar-dalam sehingga kita lockdown sekitar sampai dengan hari Rabu [depan, 15 Juli 2020]," imbuh Maradaman.
Di satu sisi, data per 9 Juli 2020 menunjukkan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 70.736 kasus. Dari angka itu, Sebanyak 32.651 orang dinyatakan sembuh dan 3.417 orang lainnya meninggal dunia.
Pemerintah per kemarin berhasil memeriksa sebanyak 23.832 spesimen. Dengan demikian total kumulatif yang telah diperiksa mencapai 992.069 spesimen. “Kami dapatkan kasus baru konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 2.657 orang," kata Yurianto saat menyampaikan perkembangan kasus Corona di Graha BNPB Jakarta, Kamis (9/7).
Penambahan kasus baru ini tercatat sebagai yang terbanyak sejak kasus ke-1 dan ke-2 diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret lalu. Yurianto mengatakan, Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak yang menyumbangkan kasus baru hari ini, yaitu 962 kasus dan sembuh 27 pasien. Namun cecara nasional, Jatim menjadi provinsi dengan kasus terbanyak, melampaui DKI Jakarta. (*)