Viral Wanita Tertangkap Kamera, BAB di Pinggir Pantai saat Siaran Langsung Soal Covid-19
Ketika koresponden CNN melakukan siaran langsung, seorang wanita tertangkap kamera sedang membuang air besar (BAB) di pinggir pantai.
TRIBUNBATAM.id - Belum lama ini kejadian tak terduga terjadi di pantai Santa Monica, Los Angeles, AS.
Ketika koresponden CNN melakukan siaran langsung, seorang wanita tertangkap kamera sedang membuang air besar (BAB) di pinggir pantai.
Diketahui, wanita tersebut tertangkap kamera sedang buang air besar pada Selasa, (7/7/2020).

Pada saat Sidner sedang memaparkan laporannya, seorang wanita yang diduga tunawisma muncul di belakang Sidner dan meletakkan kantong sampah di sampingnya.
Wanita itu menghadap ke kamera dan menurunkan celananya.
Ia kemudan berjongkong dan mengeluarkan isi perutnya itu.
Baik Sidner maupun Bouldain tidak mengetahui insiden wanita itu di depan kamera dan mereka tetap fokus di depan kamera.
Sidner tampaknya diberitahu insiden itu dan ia kemudian menggeser tubuhnya untuk menutupi wanita itu dari hadapan pemirsa sampil memaparkan laporannya.
Sidner melaporkan bahwa pada akhir Juli, mungkin tidak ada tempat tidur yang tersedia di rumah sakit, mengingat kasus di AS terus bertambah.
Pada hari Selasa itu, Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles mengkonfirmasi ada lebih dari 4.000 kasus virus corona.
Saat ini, ada 1.969 orang yang dirawat di rumah sakit.
BAB sembarangan dapat membuat orang lain terkena bakteri dan infekesi penyakit lain yang langsung mengancam masyarakat.
Jika diinjak, tinja dapat terbawa pulang atau menyebar ke berbagai tempat sehingga rentan terhadap kontaminasi.
Sebuah peraturan daerah Los Angeles nomor 11.16.050 mengutip bahwa barangsiapa yang membuang air kecil dan/ buang air besar di tempat umum dapat didakwa dengan pelanggaran ringan atau dihukum dengan denda atau penjara 1.000 dollar AS (Rp 14,5 juta).
Bahaya BAB sembarangan

BABS/Open defecation adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak – semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
Manusia mengeluarkan tinja rata – rata seberat 100 - 200 gram per hari, namun berat tinja yang dikeluarkan tergantung pola makan.
Setiap orang normal diperkirakan menghasilkan tinja rata-rata sehari sekitar 85 – 140 gram kering perorang/ hari dan perkiraan berat basah tinja manusia tanpa air seni adalah 135 – 270 gram perorang/hari.
Dalam keadaan normal susunan tinja sekitar 3/4 merupakan air dan 1/4 zat padat terdiri dari 30 persen bakteri mati, 10 – 20 persen lemak, 10 – 20 persen zat anorganik, 2 – 3 persen protein dan 30 persen sisa – sisa makanan yang tidak dapat dicerna.
Melansir dari Dinas Kesehatan Riau, tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular (misal kuman/bakteri, virus dan cacing).
Apabila tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, misal kebun, kolam, sungai, pantai, dll, maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan.
Yang pada akhirnya akan masuk dalam tubuh manusia, dan berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang dan bahkan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.
Tingginya angka kejadian penyakit berbasis lingkungan, khususnya diare, sangat erat dengan masih rendahnya akses sanitasi masyarakat.
Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan benar.
Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau sebut saja jamban/WC.
Permasalahan jika BABS tidak segera dihentikan, yaitu :
- Mikroba
Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk bakteri koli-tinja.
Sebagian diantaranya tergolong sebagai mikroba patogen, seperti bakteri Salmonela typhi penyebab demam tifus, bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera, virus penyebab hepatitis A, dan virus penyebab polio.
Tingkat penyakit akibat kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia sangat tinggi.
BAPENNAS menyebutkan, tifus mencapai 800 kasus per 100.000 penduduk.
Sedangkan polio masih dijumpai, walaupun dinegara lain sudah sangat jarang.
- Materi Organik
Kotoran manusia (tinja) merupakan sisi dan ampas makanan yang tida k tercerna.
Ia dapat berbentuk karbohidrat, dapat pula protein, enzim, lemak, mikroba dan sel-sel mati.
Satu liter tinja mengandung materi organik yang setara dengan 200-300 mg BODS (kandungan bahan organik).
- Telur Cacing
Seseorang yang cacingan akan mengeluarkan tinja yang mengandung telu-telur cacing.
Beragam cacing dapat dijumpai di perut kita.
Sebut saja, cacing cambuk, cacing gelang, cacing tambang, dan keremi.
Satu gram tinja berisi ribuan telur cacing yang siap berkembang biak diperut orang lain.
Anak cacingan adalah kejadian yang biasa di Indonesia.
Penyakit ini kebanyakan diakibatkan cacing cambuk dan cacing gelang.
Prevalensinya bisa mencapai 70 persen dari balita.
- Nutrien
Umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan senyawa fosfor (P) yang dibawa sisa-sisa protein dan sel-sel mati.
Nitrogen keluar dalam bentuk senyawa amonium, sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat.
Satu liter tinja manusia mengandung amonium sekitar 25 gram dan fosfat seberat 30 mg.
Senyawa nutrien memacu pertumbuhan ganggang (algae).
Akibatnya, warna air menjadi hijau. Ganggang menghabiskan oksigen dalam air sehingga ikan dan hewan lainnya mati. (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Sedang Siaran Langsung Soal Covid-19, Wanita Ini Tertangkap Kamera Lagi Buang Air Besar, https://aceh.tribunnews.com/2020/07/09/sedang-siaran-langsung-soal-covid-19-wanita-ini-tertangkap-kamera-lagi-buang-air-besar?