ANAMBAS TERKINI
Kapal Pengangkut Sapi di Anambas Masih Belum Ditemukan, Tim SAR Andalkan Pantauan Udara
Sesuai rencana, kapal yang membawa 5 ABK tiba di Tarempa, Kamis (9/7) sekira pukul 11 siang.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Tim SAR gabungan masih mencari keberadaan kapal yang mengangkut 10 ekor sapi dari Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna ke Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Kapal berwarna biru dengan bobot 10 Gross Ton (GT) diketahui hilang kontak pada Rabu (8/7) lalu.
Sesuai rencana, kapal yang membawa 5 ABK masing-masing Suep (60), Man (54 ) dan istrinya, Supardi (55) serta Junai (60) tiba di Tarempa, Kamis (9/7) sekira pukul 11 siang.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, kapal tersebut sempat terlihat oleh nelayan di sekitaran perairan Mentalak, Kecamatan Siantan Utara.
Tim Basarnas Kepulauan Anambas, Beni yang dikonfirmasi masih mencari keberadaan kapal itu.
"Masih dalam pencarian, Semoga hari ini ada titik terang," ucapnya, Selasa (14/7/2020).
Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Herry Fakhrizal, menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Basarnas di Natuna.
Tidak hanya itu, mereka juga mengirimkan surat ke Lanudal Matak untuk mencari keberadaan kapal tersebut menggunakan helikopter.
"Kemarin dari Basarnas Natuna, Pak Mexi juga sudah menyurati Lanudal Matak untuk meminta bantuan. Mereka kabarnya juga sudah menyisir sejumlah lokasi untuk mencari keberadaan kapal itu," ucapnya. terlihat menggunakan helikopter," katanya.
Insiden Laut di Tanjungpinang
Lima Anak Buah Kapal (ABK) kapal bermuatan kelapa berhasil selamat, setelah terombang-ambing di perairan Selingsing, Lingga selama delapan jam.
Jamri (29), Wahyu Nugroho (31), Rian (19), Rendi (22) dan Romo (25) berhasil selamat setelah ditemukan nelayan yang melintas di lokasi tenggelamnya Kapal Putri Setia.
"Kapal mereka tenggelam sekitar pukul delapan pagi, Sabtu, 13 Juni.
Dievakuasi pukul tiga sore sore," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Mu'min, Minggu (14/06/2020).
Disampaikannya, saat ditemukan para korban kecelakaan laut tersebut langsung dibawa ke Kapal Patkamla Kuala Gaung menuju Pos TNI Aangkatan Laut (AL) Pulau Emas, Lingga.
Menurut dia, kapal yang bermuatan 130 ton kelapa tersebut awalanya akan berlayar dari Sungai Rokan menuju Sungai Guntung.
"Saat memasuki wilayah Pulau Selingsing cuaca buruk serta ombak tinggi hingga dua meter, sehingga kapal oleng dan tenggelam," ucapnya.
Mu'min kemudian mengimbau kepada para nelayan dan transportasi laut untuk berhati-hati saat berlayar terutama saat ombak kuat.
"Kalau sudah dilihat cuaca buruk dan ombak kuat, jangan berlayar.
Kalau kondisi itu dialami saat perjalanan lebih baik cari pulau terdekat," ujarnya.
Mayoritas Hewan Kurban dari Luar Anambas
Peminat hewan kurban pada Iduladha 1441 Hijriah cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya.
Petugas Lapangan Peternakan pada Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan (DP3) Kabupaten Kepulauan Anambas, Asri mengakui, ketersediaan hewan kurban masih dipasok dari luar daerah.
"Khusus tahun ini kalau ketersediaan datangnya dari luar," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/7/2020).
Selain dipasok dari Pulau Jemaja, kebutuhan sapi untuk kurban IdulAdha 2020 menurutnya juga dipasok dari sejumlah daerah di Kabupaten Natuna semisal Midai.
Asri belum bisa memastikan mengenai jumlah hewan kurban di Anambas.
Menurutnya, data rekapitulasi jumlah hewan kurban terkini ada pada bidang yang menangani hal itu.
"Untuk saat ini belum bisa dipastikan, karena kita dari keseluruhannya nanti dijumlahkan, karna saya takut keliru," sebutnya.
Sedangkan untuk kebutuhan hewan kurban pada tahun lalu, menurutnya belum mencukupi pembagiannya.
Sementara itu di Anambas dari tahun sebelumnya jarang masyarakat yang berkurban dengan kambing, dikarenakan jarang masyarakat yang berternak kambing.
Harga yang dibanderol untuk satu ekor sapi dengan berat 60-70 kilogram mencapai Rp 17,5 juta.
Didatangkannya sapi untuk hewan kurban ini ke Anambas sudah sejak Mei lalu.
Serba Serbi Iduladha di Anambas
Semarak hari Raya Iduladha 1441 Hijriah di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri mulai terasa.
Ini terlihat dari panitia kurban pada sejumlah masjid yang mempersiapkan untuk penyembelihan hewan kurban.
Bila sejumlah daerah lain terbiasa melihat hewan kurban jenis kambing, namun berbeda dengan di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Mayoritas warga lebih memilih hewan kurban sapi hampir setiap tahunnya.
Ketua Panitia Penyembelihan hewan kurban Masjid Nurul Ikhsan, Edi Londo mengakui hal itu.
Menurutnya minat warga untuk berkurban kambing sangat minim, bahkan jarang terlihat setiap tahunnya.
"Kambing tidak ada kayanya, susah di sini," ucapnya seraya tersenyum saat ditemui, Selasa (7/7/2020).
Sudah ada 7 ekor hewan kurban jenis sapi pada Iduladha 2020 ini.
Hewan kurban yang ia terima dari warga itu, berasal dari 7 orang warga.
Panitia hewan kurban masjid membagi 7 grup untuk masing-masing hewan kurban tersebut.
"Kita ada 7 grup, yang ambil itu jadi dibagi 7 ekor. Jumlah ini bisa saja bertambah," sebutnya.
Cara Unik Penyembelihan Hewan Kurban saat Iduladha di Anambas
Ada yang menarik di pemotongan hewan kurban di belakang pasar ikan Jalan Ahmad Yani Laut, Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri Minggu (11/8/2019) pagi.
Awalnya tidak ada yang berbeda dengan proses pemotongan hewan kurban pada umumnya.
Sebelum hewan kurban ditempatkan pada posisi telentang untuk disembelih, sapi diberi kain putih yang diletakkan di tanduk sapi.
Sebelum disembelih, sapi pun terlihat disiram dengan air, diberi tepung tawar.
Hal yang menarik, sapi itu diberi cermin, sisir dan minyak wangi.
Pemberian air dan tepung tawar ini dilakukan di hampir seluruh tubuh sapi.
Setelah itu barulah sapi itu dikurbankan.
Proses ini pun sarat akan nilai.
Pemberian kain putih diibaratkan sebagai penutup kepala atau sorban penanda dia naik haji.
Sementara penggunaan cermin dan sisir merupakan pertanda bersih diri.
Hewan kurban inilah yang menjadi kendaraan bagi umat muslim yang melaksanakan kurban saat di akhirat nanti.
Ada 12 ekor sapi yang disembelih pada kurban Idul Adha 1440 Hijriah.
"Ibarat siap mandi, ya sisir dan pakai wangi," ujar Yan, seorang panitia kurban Masjid Nurul Ihsan Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan.
Panitia kurban Masjid Nurul Ihsan lainnya, Asmirwan mengatakan tradisi ini masih dipegang teguh saat Hari Raya Idul Adha setiap tahunnya.
"Inilah tradisi yang masih dipegang teguh," ujar tokoh masyarakat Anambas itu.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)