LIGA ITALIA
Juventus Hanya Raih Hasil Seri, Maurizio Sarri Ngaku Bingung: Sulit Dimengerti
"Kami kesulitan menemukan kontinuitas mental dan fisik. Sulit dimengerti kenapa kami bisa punya momen-momen bagus tapi pasif berikutnya," tutur Sarri
Saat melawan AC Milan, Juve sempat unggul 2-0 sebelum lawan bangkit dan membalikkan kedudukan.
Adapun saat melawan Atalanta, Juve bisa saja kalah andai tidak ada penalti Ronaldo di menit-menit akhir.
“Kami menghadapi tim dalam performa luar biasa baru-baru ini dan Sassuolo tidak berbeda. Karena mereka menang empat kali berturut-turut dan jika mereka melakukan konsolidasi, mereka bisa menjadi Atalanta di masa depan," ucap Sarri.
“Saya percaya bahwa jika kami menyelesaikan masalah konsistensi sepanjang pertandingan, kami berada di jalur yang benar. Tim mana pun menjadi berbahaya jika Anda membiarkannya lewat di sepertiga akhir kami," pungkasnya.
"Kami kesulitan menemukan kontinuitas mental dan fisik. Sulit dimengerti kenapa kami bisa punya momen-momen bagus tetapi pasif berikutnya," tutur sang pelatih seperti dikutip dari Tuttomercato.
Sarri mengatakan bahwa timnya tidak beruntung karena bersua Sassuolo yang mengambil poin maksimal dari empat partai terakhir mereka, termasuk kemenangan 2-1 lawan Lazio pada laga sebelum ini.
Ia juga memuji Sassuolo dengan mengatakan bahwa Neroverdi dapat menjadi tim kejutan Italia berikutnya seperti Atalanta.
"Kami menghadapi tim-tim yang tengah berada di performa hebat dan Sassuolo tak berbeda. Mereka bahkan bisa menjadi Atalanta masa depan," tuturnya.
Sarri mengatakan bahwa ia "bingung" dengan laga ini dan juga soal konsistensi timnya, terutama setelah memimpin 2-0 dalam 12 menit pertama berkat gol-gol dari Danilo dan Gonzalo Higuain.
• MotoGP 2021 - Valentino Rossi: Saya Belum Tandatangan, Tapi Sudah Diskusi dengan Petronas untuk 2021
• Jelang MotoGP Spanyol, Vinales Catat Waktu Tercepat Test Jerez, Maruqez 3, Valentino Rossi 16
"Semua tim menjadi berbahaya jika mereka dibiarkan mengoper di sepertiga akhir lapangan."
"Kami kesulitan karena mereka bermain dengan trequartista dan kami terlalu sering membuang bola. Ini aneh, karena bek sayap kami konservatif pada babak pertama."
"Ini bukan masalah ada yang tidak berjalan baik. Saya rasa tim ini punya potensi luar biasa."
"Namun, pada saat lain tim ini membuat saya bingung karena membiarkan lawan memasuki kotak penalti terlalu mudah, kami harus menemukan keseimbangan dan hal itu tak mudah," tutur Sarri lagi.
"Kami harus lebih bisa menguasai bola, agar dapat mengontrol tempo dan menghuni paruh lapangan lawan. Kami terkadang terburu-buru untuk bisa mencetak gol dalam dua operan, yang dapat menciptakan situasi ujung ke ujung," lanjutnya.
Juventus masih memuncaki klasemen Liga Italia dengan torehan 77 poin, unggul tujuh angka dari Atalanta di peringkat kedua.
.
.
.