Apa Benar Google Menghapus Palestina dari Google Maps dan Diganti oleh Nama Israel?

Klaim bahwa Palestina digapus dari peta digital tersebar di beberapa postingan media sosial facebook Facebook pada Sabtu 18 Juli 2020.

Ilustrasi
Pencairan di Google Maps dengan kata kunci Palestina pada Jumat (17/7) tidak menunjukkan wilayah negara Palestina 

TRIBUNBATAM.id -  Perbincangan soal Palestina dalam peta online di media sosial mendadak kembali ramai.

Berdasarkan penelusuran media, klaim bahwa Palestina digapus dari peta digital tersebar di beberapa postingan media sosial facebook Facebook pada Sabtu 18 Juli 2020.

Tak lama, sejumlah warganet ramai menuding raksasa digital Google dan Apple telah menghapus Negara Palestina dari peta dunia dan menggantinya menjadi Israel.

Dilansir dari The Independent, Sabtu (18/7/2020), di situ tertulis sedari awal, kedua raksasa teknologi tersebut tidak memberikan label Palestina terhadap peta online mereka.

Bila mencari Palestina di Apple Maps maupun di Google Maps, akan muncul teritorial Jalur Gaza dan Tepi Barat namun tidak akan muncul label Palestina.

Namun ternyata, klaim di media sosial yang telah memicu amarah internasional itu adalah kabar yang menyesatkan.

Klaim yang viral di Instagram itu diunggah oleh akun @astagfirollah dan memicu kemarahan besar di dunia maya dengan seruan,

"Ini adalah tahun yang revolusioner, kami akan berjuang untuk perubahan yang dibutuhkan agar dapat membawa Palestina kembali ke peta," demikian dilansir The Jerusalem Post.

Sebelumnya, pihak Google dan Apple dituduh telah menghapus label Palestina dari peta online mereka. 

Kenyataannya, sedari awal kedua raksasa teknologi tersebut memang tidak pernah memberikan label Palestina pada peta online mereka sebagaimana dilansir The Independent pada Sabtu (18/7/2020).

Siapa pun yang mencari Palestina di Apple Maps mau pun di Google Maps, hanya akan muncul teritorial jalur Gaza dan Tepi Barat namun tidak akan muncul label Palestina.

Dilansir dari The Independent, tuduhan penghapusan Palestina dari peta online tersebut dilakukan pengguna Instagram @astagfirollah pada Rabu (15/7/2020).

Sejak saat itu, pembaruan informasi pada postingan tersebut selalu disematkan dan menyatakan informasi tersebut adalah informasi yang salah.

Palestina Dihapus dari Google Maps?

Google dan Apple dituduh menghapus label Palestina dari peta online mereka.

Padahal sedari awal, kedua raksasa teknologi tersebut tidak memberikan label Palestina terhadap peta online mereka sebagaimana dilansir dari The Independent, Sabtu (18/7/2020).

Bila mencari Palestina di Apple Maps maupun di Google Maps, akan muncul teritorial Jalur Gaza dan Tepi Barat namun tidak akan muncul label Palestina.

Dilansir dari The Independent, tuduhan penghapusan Palestina dari peta online tersebut nampaknya berasal dari pengguna Instagram Astagfirvlah pada Rabu (15/7/2020).

Sejak saat itu, pembaruan informasi pada postingan tersebut selalu disematkan dan menyatakan informasi tersebut adalah informasi yang salah.

Namun informasi tersebut kadung meluas di media sosial dan semakin menyebar.

Perbincangan di media sosial menjadi ramai dan banyak netizen menuduh Google dan Apple mendukung pendudukan Israel.

Palestina diakui oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka.

Namun Amerika Serikat ( AS), tempat Apple dan Google berkantor pusat, tidak mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.

Google tidak segera menanggapi permintaan komentar terhadap tuduhan terbaru tersebut.

Tetapi dalam Google Maps, ada garis putus-putus berwarna biru di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Dalam Perang enam Hari pada 1967, Israel berhasil menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan. Pada 2005, Israel secara sepihak menarik diri dari jalur Gaza.

Tuduhan penghapusan Palestina dari peta online ini bukanlah kali pertama yang dialamatkan kepada Google.

Pada 2016 sebuah petisi online melalui Change.org mengklaim bahwa semua hal tentang Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.

Petisi tersebut juga mengklaim pendiri Google memiliki hubungan yang erat dengan pejabat Israel.

Petisi berjudul Google: Put Palestine on your Maps! tersebut hingga kini masih aktif dan mendapat lebih dari 900.000 tanda tangan online.

Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan mencaplok beberapa wilayah di Tepi Barat yang diduduki.

Rencana Netanyahu tersebut direspons oleh lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa dengan menandatangani surat protes bersama.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan rencana pencaplokan tersebut akan menjadi faktor utama dalam memicu ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Guterres juga meminta Israel untuk mendengarkan protes yang dialamatkan kepada rencananya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Dihapus' dari Google Maps, Begini Langkah Palestina

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved