Kirim 2.400 Calon Vaksin Covid-19 ke Indonesia, Ini Profil Perusahaan China Sinovac Biotech
Pada 19 Juli, 2.400 calon vaksin Covid-19 tiba di Indonesia datang dari China buatan Sinovac Biotech Ltd. Lantas bagaimana profil Sinovac Biotech Ltd?
Beberapa tahun setelahnya, vaksin buatan Sinovac mulai diterima pasar dan mulai diproduksi untuk kepentingan komersial.
Di China, perusahaan ini mengoperasikan fasilitas produksi dan research and development di 5 lokasi.
Kantor pusatnya berada di Beijing. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki fasilitas lab di Brasil.
Sinovac yang didirikan tahun 2001 ini memproduksi dua kategori vaksin, yakni vaksin untuk influenza dan vaksin untuk hepatitis.
Selain itu, Sinovac juga memproduksi vaksin untuk binatang.
Banyak vaksin yang sudah dibuat dan dikomersialkan perusahaan tersebut antara lain vaksin hepatitis A dan B, influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), vaksin gondok, dan vaksin rabies anjing.
Sinovac juga tengah mengembangkan vaksin penyakit lain di antaranya vaksin polisakarida pneumokokus, vaksin varicella, dan vaksin polio inactive.
Diberitakan dari Harian Kompas, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, calon vaksin yang dikirim Sinovac akan diuji klinis tahap tiga setelah baru saja di Indonesia.
"Jika uji klinis vaksin Covid-19 fase tiga lancar, Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021.
Kami mempersiapkan fasilitas produksi kapasitas maksimal 250 juta dosis," kata Honesti dalam keterangannya.
Sebelum uji klinis dilakukan, sejumlah tahapan lain harus disiapkan, seperti pengujian di laboratorium Bio Farma.
Menurut rencana, uji klinis dilakukan di Pusat Uji Klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
Pengujian melibatkan 1.620 subyek riset berusia 18-59 tahun dengan kriteria tertentu.
Sisa kandidat vaksin akan digunakan untuk pengujian di beberapa laboratorium lain, seperti laboratorium di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.
Dalam uji klinis kandidat vaksin Covid-19, Bio Farma jadi sponsor dan menggandeng Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan sebagai penasihat medis dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
