Meski Lebih Murah dari Emas, Penjualan Perak Turun Drastis Sejak Covid-19

Penjualan perhiasan perak beberapa bulan terakhir ini semenjak Covid-19, mengalami penurunan.

zoom-inlihat foto Meski Lebih Murah dari Emas, Penjualan Perak Turun Drastis Sejak Covid-19
TRIBUNJAMBI
Ilustrasi perhiasan perak

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perak dapat menjadi salah satu opsi aneka perhiasan yang melengkapi estetika penampilan pemakainya. Meski harganya jauh lebih rendah dibandingkan emas, perhiasan perak tak kalah diminati.

Salah satu toko perhiasan perak di mal Nagoya Hill, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Ratu Silver, menyediakan pilihan perhiasan perak putih dan perak berlapis emas dengan harga terjangkau.

Perhiasan perak di toko ini dijual dengan harga Rp 40 ribu per gram, relatif lebih murah dari harga perak di toko lain yang menjual perhiasan kisaran Rp 50 ribu per gram. Perak-perak tersebut didatangkan langsung dari Pekanbaru.

"Rata-rata di seluruh cabang Ratu Silver per gramnya dari dulu Rp 40 ribu," ujar Liza, seorang penjaga toko perak Ratu Silver, Rabu (22/7).

Selain menyediakan perhiasan perak untuk dijual, Ratu Silver juga menerima perhiasan perak yang hendak dijual kembali, dengan syarat memiliki surat lengkap.

Perhitungan harga jual perak di toko ini adalah, harga asli dikurangi Rp 13 ribu apabila perhiasan dalam kondisi baik, dan pengurangan Rp 26 ribu jika kondisinya cacat.

"Kalau tanpa surat, kami tidak bisa menerima. Selain itu, kalau mau jual anting-anting yang cuma tinggal sebelah juga tidak bisa di sini," terang Liza.

Liza menambahkan, pembelian dengan surat lengkap dapat memperoleh garansi cuci gratis. Sedangkan jika tanpa surat, fasilitas pencucian perak dikenakan biaya tergantung besarnya.

Terlepas dari harganya yang cukup terjangkau, tetapi Liza mengakui, penjualan perhiasan perak beberapa bulan terakhir ini semenjak Covid-19, mengalami penurunan.

Jika biasanya ia mampu menjual lebih dari 2 kg perhiasan perak dalam sebulan, kini, paling banyak ia hanya dapat menjual kurang dari 1 kg per bulan. Hal ini disebabkan, pengunjung tokonya yang bertempat di Lower Ground Nagoya Hill Mall juga sepi peminat.

"Biasanya hitung penjualan per Kg. Kalau ramai bisa jual 2 kg lebih per bulan, sekarang cuma kurang dari 1 kg. Pengunjung juga sepi," ungkap Liza. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved