Kandidat Vaksin Covid-19 Inggris Akan Diuji ke 30.000 Orang, Tunjukkan Hasil yang Menjanjikan
Para peneliti menggambarkan, kandidat vaksin Inggris aman dan dapat ditoleransi. Hal ini mendukung pengujian ke tahap berikutnya. Ini penjelasannya.
AstraZeneca kemungkinan akan memprioritaskan pengujian rejimen dua dosis dalam uji coba tahap akhir.
Para peneliti AstraZeneca melaporkan tidak ada efek samping serius dari percobaan ini.
Sekitar 70 persen sukarelawan yang divaksinasi mengalami kelelahan dan 68 persen merasakan sakit kepala.
Sebagai catatan, angka ini lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang diberi vaksin meningitis.
Efek samping lainnya termasuk nyeri otot, kedinginan, dan demam.
Penelitian ini terbatas pada orang muda dan sehat, dengan usia rata-rata 35 tahun.
"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami dapat memastikan apakah vaksin ini akan membantu melawan pandemi Covid-19.
Tapi hasil ini menjanjikan," ujar Profesor Universitas Oxford, Sara Gilbert dalam sebuah pernyataan.
Hasil awal positif belum menentukan apakah vaksin efektif
Tidak jelas tingkat respons kekebalan apa yang akan melindungi manusia dari virus Corona SARS-CoV-2.
Uji coba skala besar yang melibatkan puluhan ribu orang saat ini sedang dilakukan untuk menguji vaksin AstraZeneca di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
CEO AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan, farmasi di Inggris akan memulai uji coba pada 30.000 orang yang tinggal di AS pada akhir Juli atau awal Agustus.
Studi di Inggris kemungkinan akan menjadi uji coba pertama berskala besar dan diperkirakan hasilnya akan didapat paling cepat September nanti.
Tes akhir ini akan menentukan apakah vaksin benar-benar dapat mencegah infeksi atau penyakit. Ahli akan membandingkan sukarelawan yang divaksinasi dengan vaksin corona dan kelompok sukarelawan yang menerima plasebo.
Moderna berencana memulai tahap pengujian akhir pada 27 Juli, dan eksekutif Pfizer mengatakan juga bahwa mereka berencana memulai studi penting bulan ini.