Kandidat Vaksin Covid-19 Inggris Akan Diuji ke 30.000 Orang, Tunjukkan Hasil yang Menjanjikan

Para peneliti menggambarkan, kandidat vaksin Inggris aman dan dapat ditoleransi. Hal ini mendukung pengujian ke tahap berikutnya. Ini penjelasannya.

dok_AFP
ILUSTRASI - Maju tahap selanjutnya, kandidat vaksin Covid-19 Inggris akan diuji ke 30.000 orang. 

Kandidat vaksin tambahan yang dipimpin oleh Johnson & Johnson dan Novavax juga akan memulai uji efikasi yang besar pada musim gugur ini.

Semua program perkembangan vaksinasi berburu dengan waktu, ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Biasanya diperlukan beberapa tahun untuk membuat vaksin, mengujinya dalam uji klinis, dan membuat vaksin dalam skala besar untuk dipasarkan.

Mengingat urgensi pandemi Covid-19, produsen farmasi bekerjasama dengan pemerintah dunia mempersingkat proses tersebut menjadi hitungan bulan.

Ilmuwan Oxford mengembangkan vaksin untuk menghindari masalah imunitas yang sudah ada sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, Indra Rudiansyah, satu-satunya orang Indonesia yang terlibat dalam tim uji klinik untuk vaksin Covid-19 Universitas Oxford mengatakan, vaksin yang dibuat ilmuwan Oxford didasarkan pada adenovirus simpanse yang dimodifikasi untuk menghasilkan protein di dalam sel manusia yang juga diproduksi oleh Covid-19.

Vaksin ini dinamai ChAdOx1 nCoV-2019.
Diharapkan vaksin ini dapat melatih sistem kekebalan tubuh untuk kemudian mengenali protein dan membantu menghentikan virus Corona baru memasuki sel manusia.

Vaksin adenovirus diketahui mengembangkan respons imun yang kuat dengan dosis tunggal dan bukan virus replikasi.

Hal itu membuatnya tidak dapat menyebabkan infeksi, serta lebih aman untuk anak-anak, orang tua, dan pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes.

"Adenovirus yang kita (tim Oxford) gunakan ini bersikulasi di simpanse. Jadi bukan virus yang menginfeksi manusia, artinya virus ini aman. Kemudian, manusia juga tidak memiliki antibodi bawaan terhadap virus ini, artinya virus ini memiliki imunogenisitas yang sangat tinggi," kata Indra.

"Selain itu, virus ini kita modifikasi secara genetik sehingga virus ini tidak dapat memperbanyak diri pada makhluk hidup baik hewan dan manusia," paparnya.

Indra menjelaskan vaksin adenovirus yang dikembangkan Oxford juga mampu membawa gen atau DNA dari organisme lain, dalam hal ini adalah gen spike protein virus Corona SARS-CoV-2 yang merupakan target vaksin.

Selain itu, ChAdOx1 nCoV-2019 juga disebut aman sebagai pembawa vaksin.

AstraZeneca bergabung dalam upaya ini pada akhir April, dan telah melakukan supercharged terhadap strategi manufaktur dan pengujiannya.

Penyelidikan Terus Dilakukan, Kandidat Vaksin Covid-19 dari Inggris dan China Dinilai Paling Efektif

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved