KISAH PENDAKI HILANG DI GUNUNG

Kisah Sri dan Yansen, Sejoli Tersesat 10 Hari di Gunung Ciremai, Disambar Elang Dikira Sudah Mati

"Kalau selamat ya selamat, kalau harus mati ya kita mati bersama," demikian tutur Yansen

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO
Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

"Kita pikir sih tidak terlalu berat," tutur Yansen (19).

Seharian melakukan pendakian, rombongan pendaki sudah sampai puncak pada pukul delapan esok harinya.

Setelah beristirahat dan foto bersama, Sri dan Yansen ngeloyor untuk mencari bunga edelweis dan daun cantigi.

Bunga Edelweis di Gunung Ciremai, Jawa Barat
Bunga Edelweis di Gunung Ciremai, Jawa Barat (KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO)

Ternyata, itulah awal mula ketersesatan mereka.

Melewati malam pertama tersesat di gunung, kedua sejoli ini dirundung rasa cemas dan takut.

Rasa cemas itulah membuat Sri nekat di bibir sebuah jurang. Ia berniat melompat.

"Kalau selamat ya selamat, kalau harus mati ya kita mati bersama," demikian tutur Yansen, menirukan ucapan Sri ketika itu.

Yansen berusaha menenangkan Sri.

Tetapi, ketika menyusuri tebing yang lain, tak lama kemudian, Sri betul-betul "terjun" ke sebuah jurang sedalam 15 meter, karena terpeleset.

Sambil terisak kebingungan, Yansen berusaha turun, menggayut dari akar ke akar.

la mendapatkan Sri pingsan dalam posisi tertelungkup.

Ketika dibalik, pada dahinya sebelah kanan terdapat luka cukup lebar, yang memancarkan darah segar.

"Saya ngeri melihatnya," Yansen mengenang.

Untuk beberapa kejap, ia tak tahu harus berbuat apa, kecuali meratap.

Akhirnya, luka itu ia taburi dengan bubuk kopi yang tersisa, untuk menghentikan perdarahan.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved