TRIBUN WIKI
Profil dan Fakta-fakta Putra Siregar, Pernah Jadi Pengamen hingga Dikenal Dermawan
Kesuksesan yang diraih Putra Siregar tak didapatkan dengan instan. Pria ini dulunya memiliki masa lalu yang terbilang sulit.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pengusaha sekaligus YouTuber asal Batam, Putra Siregar (PS) ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan pelanggaran kepabeanan oleh Kanwil Bea dan Cukai Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Berkas perkara kasus ini pun telah dinyatakan lengkap atau P21.
Dia diduga melanggar pasal 103 huruf D Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan.
Menurut pasal itu, PS diduga telah menimbun, menyimpan, memiliki, membeli, menjual, menukar, memperoleh, atau memberikan barang impor yang diketahui atau patut diduga berasal dari tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 102 terkait peredaran barang-barang yang dianggap ilegal.
Penyerahan barang bukti dan tersangka (Tahap II) sendiri juga telah dilakukan pihak Kanwil Bea dan Cukai Jakarta kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur, Kamis (23/7/2020) lalu.
Anggota Kanwil Bea dan Cukai Jakarta menyerahkan 190 unit handphone berbagai merek ke Kejari Jakarta Timur.
Tidak hanya itu, uang tunai hasil penjualan sejumlah Rp 61,3 juta milik tersangka PS juga diserahkan dalam pelimpahan tahap II ke Kejari Jakarta Timur.
Pada tahap penyidikan, harta kekayaan/penghasilan tersangka yang disita juga telah diserahkan.
Hasil sitaan tersebut akan diperhitungkan sebagai jaminan pembayaran pidana denda dalam rangka pemulihan keuangan negara (Dhanapala Recovery) yang terdiri dari uang tunai senilai Rp 1,15 Miliar dan rekening bank senilai Rp 50 juta.
Siapa Putra Siregar?
Nama Putra Siregar bisa dibilang sudah tidak asing lagi, terutama bagi warga Batam.
Sosoknya telah malang melintang di jagat YouTube tanah air.
Tak jarang pria beralis tebal ini berkolaborasi dengan artis kelas nasional seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Anji Manji, selebgram Keanu, dan masih banyak lagi.
Putra Siregar dikenal sebagai 'bos' handphone bekas di Batam.
Ia memiliki sebuah toko ponsel yang cukup besar di Jalan Laksamana Bintan, Batam.
Bernama PS Store, Putra membranding tokonya dengan slogan "Hp pejabat, harga merakyat".
Adapun nama PS itu diambil dari inisialnya sendiri.
Tak hanya menjual ponsel bekas, PS Store juga menyediakan ponsel baru bergaransi resmi.
Beberapa gadget lain seperti laptop hingga kamera juga dijual di sini.
Selain toko ponsel, Putra juga memiliki sejumlah unit usaha lain seperti barber shop, rumah makan, hingga toko buah dan sayuran.
Bahkan toko ponselnya telah tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan masih banyak lagi.
Dikenal dermawan
Bagi warga Batam, Putra dikenal sebagai sosok pengusaha yang dermawan.
Dia sering melakukan aksi sosial dengan membantu sejumlah warga yang kurang mampu.
Selama pandemi Covid-19 misalnya, Putra rutin membagikan sembako pada warga Batam bersama komunitas Batam Lawan Corona yang diinisiasinya.
Beberapa waktu lalu juga dirinya berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 3 miliar yang digunakan untuk penyediaan APD bagi tenaga medis dalam penangan virus corona.
Aksi lain yang dilakukannya di Batam yakni dengan membagikan masker dan menyediakan tempat cuci tangan di sejumlah titik.
Putra juga rutin mengadakan giveaway dengan hadiah ponsel keluaran terbaru dan uang tunai bagi para followersnya yang aktif di media sosial.
Tak main-main, dirinya bahkan melakukan pengundian giveaway tersebut setiap hari dengan hadiah ponsel seharga belasan juta.
Hidup mewah
Menjadi pengusaha yang terbilang sukses membuat Putra dan keluarganya hidup bergelimang harta.
Bersama istrinya, Septia Siregar, pria 25 tahun ini memilki sejumlah aset dengan angka yang terbilang fantastis.
Tahun 2018, Putra membelikan istrinya 2 mobil mewah yakni Lamborghini dan Bumblebee seharga miliaran rupiah.
Dia juga memiliki rumah mewah di kawasan Mitra Raya Blok C Nomor 36, Batam Centre, Batam.
Masa lalu sulit
Kesuksesan yang diraih Putra Siregar tak didapatkan dengan instan.
Pria asal Medan ini dulunya memiliki masa lalu yang terbilang sulit.
Menjadi pengamen hingga sales parfum keliling pernah dicicipinya.
Bahkan, usaha toko ponsel yang dimilikinya pun bermula dari lapak kecil di pinggir jalan.
Putra terbiasa hidup sulit dan banting tulang sejak kecil.
Di usia 10 tahun, dirinya sudah terbiasa bekerja dan berteman dengan debu-debu jalanan.
Kehidupan sulit inilah yang menempanya untuk terus bekerja keras tanpa kenal lelah.
(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)