Pejabat Amerika Serikat Dinyatakan Positif Covid-19, Tak Jadi Pergi ke Texas Bareng Trump

Seorang anggota parlemen inyatakan positif Covid-19. Ia dinyatakan positif corona pada Rabu (29/7/2020), saat bersiap pergi ke Texas bersama Presiden.

Instagram/realdonaldtrump
Donald Trump - Akan berangkat bareng Trump ke Texas, pejabat Amerika Serikat positif Covid-19. 

"Jadi saya tidak bergejala, saya tidak memiliki gejala apa pun yang menunjukkan Covid-19, tetapi ternyata sata mengidap virus Wuhan," kata Gohmert dalam sebuah video, dikutip dari AFP.

Ia sengaja mengatakan istilah "virus Wuhan" yang sangat dibenci oleh China.

Gohmert juga mengklaim dia sudah lebih sering memakai masker dalam 1-2 minggu belakangan ini daripada 4 bulan terakhir. Ia juga mengaku sudah memakai masker saat menghadiri persidangan pada Selasa dengan Barr.

Tapi dia terlihat melepasnya beberapa kali dan berjalan serta berbicara dengan Barr sebelum sidang.

"Pakailah masker," ucap perwakilan Demokrat Jennifer Wexton dari Virgina, dengan nada marah.

"Saya tidak tahu siapa yang harus mendengarkan ini, tetapi jika Anda adalah Anggota Kongres yang menolak mengenakan masker di Capitol Hill, Anda tidak hanya membahayakan rekan kerja Anda - Anda juga membahayakan para staf yang bekerja di sini, termasuk banyak konstituen saya," lanjutnya.

China Menutup Konsulat Amerika Serikat di Chengdu, Tak Terima Konsulatnya di Houston Ditutup?

Ketegangan antara China dengan Amerika Serikat ( AS) kembali memanas.

Terbaru, China memerintahkan penutupan konsulat Amerika Serikat di Chengdu pada Jumat (24/7/2020) kemarin.

Penutupan ini terjadi sebagai aksi balas dendam Beijing terhadap AS yang menutup konsulat China di Houston pada pekan ini.

Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya mengatakan, langkah itu merupakan "tanggapan sah dan perlu terhadap tindakan tak masuk akal dari Amerika Serikat".

"Situasi ini dalam hubungan AS-China bukanlah apa yang ingin dilihat China, dan AS bertanggung jawab atas semua ini," demikian lanjutan bunyi pernyataan tersebut yang dikutip AFP.

Ketegangan antara kedua negara melonjak dalam berbagai bidang, dan semakin buruk setelah Washington memerintahkan penutupan konsulat China di Houston pada Selasa (21/7/2020) dalam waktu 72 jam.

Alasan penutupan AS adalah tuduhan pencurian properti intelektual oleh China, yang terjadi sehari setelah Departemen Kehakiman mendakwa 2 warga China atas tuduhan meretas ratusan perusahaan, dan berusaha mencuri data penelitian vaksin Covid-19.

China telah mengancam akan membalas tindakan AS itu, jika keputusannya tidak ditarik.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved